Wow, Emak-Emak di Slahung Ponorogo ini Simpan Pinjamkan Beras, diambil jelang Hari Raya Idul Fitri

  • Bagikan
Ibu-Ibu di Slahung Ponorogo menabung beras dan diambil saat lebaran
Ibu-Ibu di Slahung Ponorogo menabung beras dan diambil saat lebaran

Ponorogo, MADIUNRAYA.com

Pepatah yang mengatakan Hemat Pangkal Kaya sepertinya dipegang teguh oleh Emak-Emak di Dusun Ndawetan Desa Caluk Kecamatan Slahung Ponorogo.

Yang unik, mereka rajin menabung beras yang juga dipinjamkan jika ada emak-emak yang membutuhkan dan dikembalikan dalam jangka waktu tertentu.

Hal itu diceritakan oleh Netizen @PertoesGonzales melalui akun Facebooknya.

“Ini kegiatan Ibu-ibu di Dusun Ndawetan Desa Caluk, Kecamatan Slahung yang mengadakan menabung beras setiap selapan sekali (35 hari),” ucap Pertoes.

Lebih lanjut, Pertoes Gonzales juga menjelaskan bahwa sistemnya ada iuran pokok beras, serta anggota bisa meminjam.

“Kegiatan ini sudah berjalan begitu lama. Jadi, Ibu-ibu menyetorkan iuran pokok beras. Jika sudah terkumpul, anggota bisa meminjam untuk keperluan rumah tangganya dan dikembalikan lagi saat selapan sekali,” urai Pertoes Gonzales.

Dari hasil menabung dan simpan pinjam beras itu, Emak-Emak tersebut bisa merasakan hasilnya saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Hasilnya bisa di rasakan menjelang Riyoyo (lebaran), selain itu hasil dari kegiatan ini bisa di gunakan untuk buka bersama masyarakat , kegiatan khataman dan berbagai kegiatan sosial masyarakat lainnya.” Pungkas Pertoes Gonzales.

Menanggapi hal itu, pengamat sosial dari Madiun, Samsuri menyampaikan apresiasinya.

“Hal itu merupakan kegiatan yang positif mas. Ibu-ibu sering bertemu dan tentunya menambah keakraban satu dengan yang lainnya,” ucap Samsuri saat dihubungi via telepon.

Tetapi lebih dari itu, lanjut Samsuri, dengan semangat kebersamaan mereka secara tidak langsung juga ikut menjaga ketahanan pangan.

“Kalau dulu ada lumbung beras, ini bisa juga membantu tentang ketahanan pangan. Menjaga ketersediaan beras.”Pungkas Samsuri. (yah/gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

  • Bagikan