Listrik Diputus Dishub Pemilik Kios Terminal MPU Kota Mengeluh

  • Bagikan

Reporter : Tatang Dahono

Trenggalek Portal Madiun Raya

Para pemilik kios di terminal MPU kota mengeluh, karena aliran listrik di putus oleh Dinas perhubungan.
Adi Sunarno salah satu pemilik warung nasi campur mengatakan, ” sebenarnya pemilik kios disini semua menaati peraturan dan membayar restribusi sesuai dengan prosedur. Namun kenapa pihak dishub tidak memberikan solusi, pasca pemutusan. Akibatnya seluruh pemilik kios yang berada di terminal MPU tidak bisa beraktifitas.

Bagaimana tidak, mau masak tidak bisa, karena tidak ada air, kalau malam jualan harus pakai lilin. Padahal warung disini itu , baru ada pembelinya jika pada malam hari, kata Adi mengeluh.

Ditambahkan pasca ganti kepala terminal MPU kota, banyak perubahan perubahan yang terjadi.Buku tanda kepemilikan hak penggunaan kios sekarang ini sudah ditarik, namun tidak ada tanda terima atau tanda pengganti kepemilikan.

Menanggapi pemutusan listrik Adi menambah kan, memang ada surat pemberitahuan hasil pengecekan sistim kelistrikan di terminal MPU Kota, pada tanggal 9 maret. Yang intinya akan dilakukan pemutusan listrik pada tanggal 23 maret . Tetapi ada lagi surat susulan pada tanggal 23 maret yang intinya, pemutusan listrik pada kios yang menyambung di aliran meter dishub ditunda sampai dengan tanggal 12 april .

Namun kata Adi, pihak dishub juga harus memberikan solusi, agar para pemilik kios bisa berjualan seperti sedia kala. Kita semua siap untuk membayar dan menaati peraturan. Jika ini terus berlarut-larut tanpa ada solusi, banyak warung yang gulung tikar. Bagaimana nasib kami pak, padahal warung ini sebagai sumber penghasilan saya untuk keluarga, kata Adi dengan nada sedih.

Senada yang disampaikan Adi, Siti Jariah pemilik kios no 10 – 11 juga mengeluh, karena mau jualan harus mencari air dulu, karena pompa air tidak menyala. Demikian juga pada saat malam hari, warung menjadi sepi dan tidak ada pembeli, karena suasana sangat gelap, hanya lilin saja yang menerangi.

Karena itu saya minta kebijakan pemerintah, segera mencari solusi, agar listrik bisa segera menyala kembali. Semua teman teman pemilik kios yang jumlahnya 27 orang siap untuk membayar dan menaati peraturan, ” urainya dengan nada sedih. (Ono/gin).

  • Bagikan