Pamit Derep Padi, Warga Tugurejo Sawoo malah GANTUNG DIRI di Pohon Jambu Mente

Ponorogo. MADIUNRAYA.com
Diduga karena depresi, seorang pria bernama Slamet (61 tahun), warga Dukuh Krajan RT 04 RW 01 Desa Tugurejo Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo nekat mengakhiri hidupnya dengan tragis.

Dia melakukan bunuh diri di sebuah Pohon Jambu Mente pada Kamis (07/07/2022).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Humas Polres Ponorogo, Iptu Yayun kepada awak media.

“Pada hari Kamis tanggal 7 Juli 2022 sekira pukul 09.00 WIB petugas jaga Polsek Sawoo, SPKT Polres Ponorogo, piket fungsi Polres Ponorogo bersama petugas kesehatan Puskesmas Sawoo mendatangi TKP orang meninggal dunia karena gantung diri, TKP di pohon jambu mente di lokasi Perhutani Lawu Desa Banyuripan turut Desa Tugurejo Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo,” ucap Iptu Yayun, Jum’at (08/07/2022).

Lebih jauh Iptu Yayun menjelaskan bahwa korban atas nama Slamet (61 tahun), warga Dukuh Krajan RT 04 RW 01 Desa Tugurejo Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo.

“Petugas meminta keterangan dari para saksi atas peristiwa yang barang buktinya berupa seutas tali plastik warna kuning panjang 2 meter,” lanjutnya.

Untuk kronologi, Iptu Yayun menguraikan bahwa pada hari Kamis tanggal 7 Juli 2022 sekira pukul 04.00 WIB korban pamit kepada Isteri Korban bernama Jeminten untuk panen padi atau derep.

“Selanjutnya saksi 2 bernama Kayah yang pada saat itu memanen kacang panjang di tasen lokasi Perhutani Lawu Desa Banyu Uripan turut Desa Tugu Rejo sekira pukul 08.00 wib mendapati orang gantung diri di Pohon jambu mente dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Selanjutnya dia menghubungi kepada Perangkat Desa Tugurejo dan melaporkan ke Polsek Sawoo,” jelasnya.

Hasil pemeriksaan terhadap korban, Iptu Yayun mengatakan bahwa Panjang mayat 152 Cm, Berat Badan 50 Kg, Terdapat bekas jeratan luka seperti huruf V pada leher korban akibat tali tampar,Kepala tidak ada Luka, Mata & hidung tidak ada Luka, Lidah tergigit, Telinga tidak keluar cairan, Anggota gerak atas Tangan Kanan & kiri tidak ada luka, Keluar cairan sperma, Anggota gerak bawah kaki kanan & kiri tidak ada luka, Dubur tidak mengeluarkkan kotoran, Menggunkanan celana pendek warna coklat dan tidak memakai baju.

“Hasil penyelidikan lebih lanjut terhadap keluarga diperoleh hasil bahwa Semenjak korban pulang dari Kalimantan 2 tahun yang lalu korban sering terlihat bingung dan mengalami Depresi,” tegas Iptu Yayun.

Dari hasil olah TKP, keterangan saksi dan pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Sawoo serta Inafis Polres Ponorogo dapat disimpulkan bahwa korban meninggal dunia akibat gantung diri dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda atau unsur penganiayaan.

“Dengan adanya kejadian tersebut, pihak keluarga menerima atas kematian korban sebagai musibah dan bersedia membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut pihak manapun.” Tutup Iptu Yayun. (yah/gin).


Peliput : Yahya Ali Rahmawan
Penyunting : Agin Wijaya