Ponorogo, MADIUNRAYA.com
Bupati Petahana yang juga Politisi PDIP, Sugiri Sancoko telah menerima rekomendasi dari partai berlogo Moncong Putih untuk maju Kembali dalam Pilkada Ponorogo bulan November yang akan datang.

Menanggapi hal itu, Kang Giri, panggilan akrabnya, menyampaikan bahwa dirinya saat ini fokus bekerja untuk melayani masyarakat Ponorogo.

“Menanggapi berita yang simpang siur di Sosmed ataupun berita-berita tentang rekom, saya sudah menerima surat tugas dari partai PDIP. Kok sendiri, karena PDIP hanya 7 kursi yang itu belum cukup untuk berangkat calon berpasangan. Saya diberi amanah untuk mencari partai yang bisa diajak bekerja sama,” terang Kang Giri, Senin siang (04/06/2024).

Kang Giri juga menegaskan bahwa dirinya terus bersama dengan Bunda Lisdyarita.

“Yang kedua, saya menawarkan dengan Bunda Lisdyarita. Ini sudah dilakukan selama 3 tahun dua bulan. Saya melamar kepada semua partai-partai untuk bersama (dengan Bunda Lisdyarita) bekerja menuju Ponorogo lebih baik,” lanjutnya.

Selama pemerintahannya, Kang Giri berusaha memberikan yang terbaik kepada semua pihak.

“Kemarin saat Pemilu semua partai menang. Ini penting sehingga mudah-mudahan kami berdua (Sugiri Sancoko – Lisdyarita) bisa terus berjalan kembali, Alloh SWT memudahkan, dan para ketua partai bisa kami mohonkan untuk kerja sama untuk bekerja membangun Ponorogo lebih baik.” Tutup Kang Giri.
Sebelumnya publik bertanya-tanya tentang status Bunda Lisdyarita yang belum mendapatkan rekom dari PDIP. (red)

Ponorogo, MADIUNRAYA.com
Indopol Survey and Consulting Jawa Timur menyampaikan release hasil survey yang dilakukan pada 23-28 April 2023.

Didepan awak media, Fauzin SH, Direktur Indopol Survey and Consulting Jawa Timur pada Kamis (09/05/2024) menjelaskan bahwa kinerja Bupati Petahana sangat diapresiasi oleh warga Ponorogo.

“Tingkat kepuasan masyarakat terhadap Petahana Sugiri Sancoko cukup tinggi. Sebanyak 85,61 % masyarakat Ponorogo merasa puas dengan kinerja Bupati H Sugiri Sancoko untuk memperbaiki kondisi Ponorogo, sedangkan yang tidak puas hanya 14,39 %,” terang Fauzin.

Selain tingkat kepuasan, elektabilitas Bupati Petahana juga cukup jauh meninggalkan tokoh dan kandidat Calon Bupati di Ponorogo.

“Jika dilawan dengan beberapa nama seperti Ipong Muchlissoni, Agus Pramono, Ibnu Multazzam, Ali Mufthi, Didik Subagyo, Suprianto dan lainnya, elektabilitas Sugiri Sancoko unggul telak dengan 52,68%. Pun, jika head to head dengan para tokoh tersebut, petahana masih unggul juga. Misalnya Sugiri Sancoko vs Ipong Muchlissoni, hasilnya Sugiri Sancoko meraih angka 65,85%, sedangkan Ipong Muchlissoni hanya 6,34% dan tidak menjawab 27,80 %,” ujar Fauzin.

Bahkan secara detail, Fauzin mengungkapkan bahwa elektabilitas Sugiri Sancoko cukup kuat di wilayah Ponorogo.

“Hanya di dua kecamatan yang lemah, yaitu di Babadan hanya 26,7 % dan Kecamatan Sooko, elektabilitas Bupati Sugiri Sancoko hanya 20%. Tentunya hal tersebut dipengaruhi berbagai faktor. Partai Politik yang mendominasi ataupun kinerja yang kurang maksimal dari Bupati Petahana didaerah tersebut,” ucapnya.

Namun di Kecamatan lainnya seperti Siman, Ngebel Mlarak dan Pudak, Fauzin mengungkapkan angka elektabilitas Bupati Petahana cukup tinggi.

“Di kecamatan tersebut, elektabilitas Bupati Petahana cukup tinggi. Diatas 80 %.” Tutup Fauzin.
Sebelumnya, sebanyak 410 responden dan 41 surveyor di 21 Kecamatan di Ponorogo pada 23-28 April 2024 menjadi obyek survey dari Lembaga tersebut. Metode yang dipergunakan adalah Multistage Random Sampling dengan margin of error +/- 4,4% dengan tingkat kepercayaan 95%. (red)

Direktur Indopol Survey & Consulting, Fauzin mengatakan bahwa tingkat Kepuasan Pemerintahan Sugiri Sancoko mencapai 85% 

Ponorogo, MADIUNRAYA.com
Tingkat kepuasan masyarakat Ponorogo yang cukup tinggi atas kinerja Pemerintahan Sugiri Sancoko – Lisdyarita berbanding lurus dengan kemenangan pasangan yang akan maju Kembali di Pilkada 2024 tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Fauzin SH, Direktur Indopol Survey and Consulting Jawa Timur dalam Rilis yang disampaikan didepan awak media di Warkop Wakoka, Kamis (09/05/2024).

Menurut Fauzin, Indopol Survey and Consulting yang sudah tergabung dalam Asosiasi Persepsi bertanggung jawab atas hasil survey yang telah dilaksanakan.

“Kami mengambil 410 responden dan menurunkan 41 surveyor ke 21 Kecamatan di Ponorogo pada 23-28 April 2024. Metode yang dipergunakan adalah Multistage Random Sampling dengan margin of error +/- 4,4% dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasilnya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Petahana Sugiri Sancoko cukup tinggi. Sebanyak 85,61 % masyarakat Ponorogo merasa puas dengan kinerja Bupati H Sugiri Sancoko untuk memperbaiki kondisi Ponorogo, sedangkan yang tidak puas hanya 14,39 %,” terang Fauzin.

Selain itu, Fauzin juga mengungkapkan jika sebanyak 82,93% warga Ponorogo menyatakan jika janji politik Bupati Sugiri Sancoko pada masa kampanye sudah sesuai dan hanya 17,07% menyatakan tidak sesuai.

“Dengan indicator tersebut, jika hari ini diadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) maka Petahana bisa dipastikan akan menang. Jika dilawan dengan beberapa nama seperti Ipong Muchlissoni, Agus Pramono, Ibnu Multazzam, Ali Mufthi, Didik Subagyo, Suprianto dan lainnya, Sugiri Sancoko unggul telak dengan 52,68%. Pun, jika head to head dengan para tokoh tersebut, petahana masih unggul juga. Misalnya Sugiri Sancoko vs Ipong Muchlissoni, hasilnya Sugiri Sancoko meraih angka 65,85%, sedangkan Ipong Muchlissoni hanya 6,34% dan tidak menjawab 27,80 %,” ujar Fauzin.

Namun Direktur Indopol Survey and Consulting Jawa Timur itu menyatakan bahwa masih ada waktu hingga November nanti bagi para tokoh yang akan maju dalam Pilkada di Ponorogo.

“Survey yang kami lakukan saat ini belum ada pergerakan yang signifikan dari penantang Petahana. Tentunya, hal itu bisa saja terjadi perubahan angka survey jika mesin politik sudah mulai digerakkan. Termasuk kinerja Petahana selama beberapa bulan kedepan juga sangat mempengaruhi elektabilitasnya.”Tutup Fauzin. (red)

Akademisi UNIDA, Dr Fajar Pramono menyebut peluang kemenangan Sugiri Sancoko cukup besar

Ponorogo, MADIUNRAYA.com

Menjelang Pilkada serentak yang digelar akhir November 2024 mendatang, situasi politik mulai memanas.

Di Ponorogo, Petahana Sugiri Sancoko  mendaftarkan sebagai Calon Bupati ke berbagai  partai. Diantaranya ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PDI Perjuangan beberapa waktu yang lalu.

Disisi lain, beredar sejumlah nama tokoh di Ponorogo ikut meramaikan perhelatan pemilihan Kepala Daerah di Bumi Reyog.

DR. Muhammad Fajar Pramono, Akademisi dan Pengamat Politik saat ditemui Rabu (8/5/2024) secara gamblang mengatakan bahwa Petahana, Sugiri Sancoko memiliki agenda besar dengan menyakinkan mesin politik agar terus mendukungnya.

“Kalau berbicara kelebihan, saya menilai sosok Sugiri Sancoko ini merupakan perpaduan antara Pak Markum dan Pak Amin, Bupati Ponorogo sebelumnya,”katanya.

Alasannya, lanjut Dosen Senior lulusan S3 Doktor Universitas Gadjah Mada itu sejauh ini Sugiri Sancoko memiliki kelebihan humble, mudah membina hubungan baik dengan masyarakat dan memiliki komunikasi yang sangat baik, seperti Bupati Amin.

“Disisi lain Sugiri Sancoko berani mengambil keputusan strategis, yang belum tentu dimiliki bupati-bupati sebelumnya. Seperti Bupati Markum,”paparnya.

Namun, lanjut Dosen senior Ilmu Politik ada beberapa hal yang harus dilakukan agar mampu memenangkan Pilkada Ponorogo.

“Kita harus mengakui, pasti ada kelebihan dan kekurangan atau kelemahan yang harus diperhatikan dan diperbaiki,”katanya.

Yang pertama, lanjut DR Fajar Pramono, harus mampu melawan mitos Bupati Ponorogo hanya satu periode. Walaupun ada Bupati yang mampu dua periode sebelum era pemilihan langsung, yaitu Bupati Markum Singodimejo.

“Maknanya apa, bisa jadi masyarakat Ponorogo itu selalu minta yang baru soal pemimpin Ponorogo. Sehingga saya kira Pak Giri dapat belajar dari kepemimpinan Pak Markum,”tandasnya.

Kemudian yang kedua, lanjut Fajar Pramono, Sugiri Sancoko harus mampu membersihkan orang-orang yang berada disekitarnya yang mungkin justru melakukan hal hal kontraproduktif bahkan menjelekan posisinya. Termasuk menyelesaikan visi dan misi yang telah dicanangkan.

“Akhirnya berdampak pada pencitraan,”tandasnya.

Terkait kabar majunya kembali Ipong Muchlisonni, Fajar Pramono mengatakan bahwa rapor keduanya sudah dapat dinilai dan diketahui oleh masyarakat.

Namun demikian, Fajar menilai Sugiri Sancoko akan diuntungkan jika benar benar melawan Ipong Muchlisonni.

“Info yang sempat beredar kan Pak Ipong akan menggandeng anaknya Pak Supri Gerindra (Segoro Luhur) sebagai calon wakilnya. Nah, dulu (Pilkada tahun 2020) keduanya pernah jadi satu dengan mesin politik yang sama dan bisa dikalahkan oleh mesin politiknya Pak Giri. Jadi sekali lagi, Pak Giri diuntungkan saya menilai pertarungannya demikian. Sugiri Sancono memiliki kans besar memang dalam Pilkada Ponorogo,”katanya.

“Semua juga bergantung pada bagaimana mampu menyakinkan mesin politik.” Tutupnya. (red).

Bambang Logos, Ketua DPC PDIP Kabupaten Ponorogo menerima pendaftaran Sugiri Sancoko

Ponorogo, MADIUNRAYA.com

Tepat di hari Senin (06/05/2024) dan Pasaran Jawa Pon, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati ke PDIP.

Segenap pengurus Partai Politik yang berlogo Kepala Banteng itu menerima kedatangan Paslon Petahana tersebut.

Bambang “Logos” Juwono menyebutkan bahwa pihaknya menerima sepenuh hati pendaftaran kedua kadernya tersebut.

“Tepat di Senin Pon beliau berdua (Sugiri Sancoko dan Lisdyarita) mendaftar. Senin itu tujuh, Pon itu empat, jika dijumlah totalnya sebelas. Angka sebelas itu memiliki makna SRI, yang artinya kejayaan dan kesejahteraan. Ini pertanda baik bagi masyarakat Ponorogo,” ucap Bambang Juwono.

Lebih lanjut Bambang Juwono menyebutkan bahwa pihaknya akan memprioritaskan pendaftaran Sugiri Sancoko dan Lisdyarita.

“Ada 3 alasan kenapa kami (PDIP) memprioritaskan Sugiri Sancoko dan Lisdyarita, Yang pertama, mereka adalah kader sendiri. Pak Giri sebagai Wakil Ketua Bappilu dan Bu Lis, Wakil Ketua Bidang Ekonomi dan UMKM DPC PDIP Ponorogo, yang kedua mereka (Sugiri Sancoko dan Lisdyarita) bekerja dengan sepenuh hati untuk Kabupaten Ponorogo. Hasilnya bisa kita lihat Ponorogo semakin maju dan berkembang. Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan, Tingkat Pendidikan dan Kesehatan semuanya naik. Hal ini yang harus kita teruskan. Yang ketiga, saat turun ke bawah, ke PAC dan Ranting, secara aklamasi mereka menunjuk Sugiri Sancoko dan Lisdyarita sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Ponorogo kedepan. Aspirasi ini akan kita bawa ke DPP untuk penentuan rekom,” urai Bambang Juwono.

Setelah menerima berkas pendaftaran, Bambang akan meneruskannya ke DPP PDIP.

“Semua prosedur akan kita lalui hingga pelaksanaan Pilkada tahun 2024 ini. Harapannya, Masyarakat Ponorogo semakin maju dan masyarakat semakin sejahtera.” Tutupnya.

Sementara Bupati Petahana, Sugiri Sancoko mengungkapkan bahwa dirinya bersama dengan Lisdyarita akan terus berikhtiar untuk memajukan Ponorogo.

“Menjadi Bupati bukanlah tujuan akhir, tetapi berbuat untuk kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Ponorogo adalah mimpi kami bersama. Untuk itu, kami akan terus melakukan ikhtiar Politik ini.” Ujar Sugiri Sancoko.

Usai menyerahkan berkas pendaftaran, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita berfoto bersama dengan jajaran pengurus DPC PDIP Kabupaten Ponorogo. (yah/gin).

PonorogoPortalnews Madiun Raya

Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk keperluan Pemilukada Ponorogo 2020 resmi ditandatangani oleh Bupati, Ketua KPU dan Bawaslu Ponorogo di Pringgitan, Jum’at (27/09).

Hadir dalam kesempatan itu Bupati Ponorogo, Ketua DPRD Ponorogo, Ketua KPU dan Komisioner nya, Ketua Bawaslu beserta komisionernya serta Forkopimda Ponorogo.

Dalam sambutannya, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menerangkan bahwa anggaran Pemilukada Ponorogo akan menghabiskan 70 miliar. “Untuk KPU dianggarkan 40.889.885.000, sedangkan Bawaslu 11,5 miliar, sisanya untuk Polri, TNI, dan lain-lainnya, total kurang lebih 70 miliar,” ucap Bupati.

Kita berharap, lanjut Bupati, anggaran yang telah ditandatangani untuk Pemilukada di Ponorogo dapat cukup dan proses demokrasi di Ponorogo dapat berjalan dengan lancar. “Ini adalah proses demokrasi yang harus kita lalui, dan aturannya paling lambat tanggal 01 Oktober nanti NPHD harus sudah ditandatangani, maka hari ini kita selesaikan supaya tahapan selanjutnya bisa berjalan lancar.” Pungkas Bupati.

Sementara Ketua KPU, Munajat, dalam wawancaranya menjelaskan, dari 40 miliar lebih anggaran untuk Pemilukada itu yang paling banyak adalah untuk badan adhoc. “Yaitu untuk honor PPK, PPS dan KPPS yang semuanya menghabiskan 23 miliar sekian, sisanya untuk pengadaan Kotak Suara, Sosialisasi dan Kampanye,” terang Munajat.

Ketua Bawaslu Ponorogo, M. Syaifulloh menyatakan pihaknya akan menyesuaikan anggarang yang telah ada. “Ya kalau tidak memungkinkan kita akan memotong honor anggota Panwas baik di desa maupun di kecamatan.” Terang Syaifulloh. (Yah/Gin).

Pewarta : Yahya Ali Rahmawan

Redaktur : Agin Wijaya

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.