Kota Madiun – Portalnews Madiun Raya
Masa pantau bagi Orang Dengan Resiko (ODR)
di Kota Madiun dapat diselesaikan satu persatu, mereka dinyatakan tidak sakit
dan lolos pantau.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Tim
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 Kota Madiun, Noor
Aflah.
Menurut Noor Aflah, hingga Senin (06/04/2020)
ini, sebanyak 42 ODR yang telah usai pemantaun. Artinya, mereka telah
melaksanakan masa isolasi secara mandiri selama 14 hari dan tidak sakit. “Di
Kota Madiun terdapat 371 ODR sampai saat ini. Dengan 42 ODR yang lolos pantau berarti
masih terdapat 329 lainnya yang masih menjalani masa pemantauan,” Ucap Noor.
Besaran jumlah ODR itu tak terlepas dari
banyaknya warga di perantauan yang pulang. “Setidaknya, terdapat 38 ODR baru
saat ini. Padahal, warga di perantauan diminta untuk tidak pulang sementara
waktu. Apalagi, mereka dari zona merah. Tak heran, mereka yang pulang wajib
menerapkan isolasi mandiri di rumah dan terus dipantau selama dua pekan,”
Lanjut Noor Aflah.
Jika tidak, jelas Noor, Pemkot Madiun juga
menyiapkan sejumlah gedung sekolah sebagai tempat isolasi. “Setidaknya terdapat
13 sekolah yang ditunjuk sebagai tempat isolasi. Ke-13 sekolah itu tersebar di
tiga kecamatan. Pemanfaatan gedung sekolah itu merupakan tindak lanjut
instruksi Gubernur Jawa Timur tentang kesiapan sekolah sebagai tempat karantina
mandiri bagi para pemudik,” Jelas Noor Aflah.
‘Mungkin mereka tidak sakit, tetapi menurut
Noor, pihaknya akan terus melakukan pemantauan. “Makanya, pihak keluarga harus
melapor kalau ada anggota keluarganya yang pulang dari luar daerah,’’ kata ujar
Noor Aflah.
Kabar baik juga datang dari warga berstatus
Orang Dalam Pengawasan (ODP). “Dua dari 37 ODP di Kota Madiun juga dinyatakan
sembuh. Berbeda dengan ODR, ODP merupakan warga yang memiliki riwayat dari
daerah zona merah yang memiliki gejala demam, batuk, maupun pilek. Mereka sudah
mendapatkan penanganan dan wajib melaksanakan isolasi secara mandiri. Sedang,
PDP di Kota Madiun tidak mengalami penambahan dan sudah terkonfirmasi negatif
kesemuanya,” Ungkap Noor.
Kota Madiun tercatat ada delapan yang PDP
dan sudah terkonfirmasi negatif. “Artinya, mereka memiliki gejala tetapi bukan
Korona,’’ imbuhnya.
Aflah meminta masyarakat untuk diperantauan
untuk menahan diri tidak pulang sementara waktu. Itu sesuai arahan walikota dan
anjuran pemerintah pusat. Warga di perantauan cukup mengikuti instruksi
penanganan Covid-19 di daerah masing-masing. Jika itu dilakukan, paling tidak
sudah turut membantu pemerintah dan tim gugus tugas penanggulangan Covid-19 di
daerah masing-masing. Sebab, kebanyakan di daerah keterbatasan petugas untuk
melakukan pemantauan selama 14 hari tersebut.
‘’Untuk di Kota Madiun, sudah melibatkan
kader kesehatan di tiap-tiap kelurahan. Tetapi tentu jumlahnya terbatas.
Sedang, ODR terus bertambah. Padahal mereka harus terus dipantau,’’ Pungkas
Noor Aflah. (Yah/Gin)
Peliput : Yahya Ali Rahmawan
Penyunting : Agin Wijaya