Hindari Gesekan Antar Perguruan Silat, Paguyuban Kampung Pesilat Desa Purworejo Kecamatan Geger TERBENTUK

Paguyuban Kampung Pesilat di Desa Purworejo Kecamatan Geger Madiun terbentuk pada Jum'at Malam 03 Juni 2022
Paguyuban Kampung Pesilat di Desa Purworejo Kecamatan Geger Madiun terbentuk pada Jum'at Malam 03 Juni 2022

Madiun, Purworejo, MADIUNRAYA.com

Untuk membuat situasi yang kondusif serta menghindari gesekan antar perguruan silat di Desa Purworejo Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, Pemerintah Desa setempat menggelar Cangkruk’an Paguyuban Kampung Pesilat di kediaman Kepala Desa, Riyadi ST pada Jum’at (03/06/2022) malam.

Menurut Kepala Desa Purworejo, Riyadi ST, pihaknya sengaja mengundang tokoh-tokoh organisasi dan perguruan silat yang ada di Desa Purworejo, Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

“Disini ada perguruan Pencak Silat SH Winongo, SH Terate, Tapak Suci dan Pagar Nusa. Ini kita kumpulkan dalam acara yang santai untuk menumbuhkan rasa persaudaraan sebagai sesama warga Purworejo dan warga Madiun,” Ungkap Riyadi ST.

Untuk itu, lanjut Riyadi, perlu dibuat Paguyuban dan Grup untuk mempermudah koordinasi.

“Kita ingin bersama menciptakan suasana yang kondusif sesuai harapan dari berbagai pihak termasuk Kapolres Madiun,” Lanjutnya.

Dengan adanya Paguyuban Kampung Pesilat yang mewadahi para pendekar dari berbagai Perguruan Silat yang ada di Purworejo, Riyadi berharap desa yang dipimpinnya itu tidak terjadi gesekan.

“Sebaliknya akan tercipta suasana yang kondusif sehingga kegiatan pembangunan di Desa Purworejo Kecamatan Geger Kabupaten Madiun bisa berjalan dengan lancar.” Tutup Riyadi, ST.

Sementara Bhabinkamtibmas Desa Purworejo, Bripka Iwan Ika, pihaknya menyatakan bahwa Cangkrukan Paguyuban Kampung Pesilat di Desa Purworejo berlangsung sukses.

“Semua perguruan Pencak Silat sudah ada perwakilannya. Yang kita inginkan adalah kedamaian. Jika semua sudah menyatu dalam satu wadah dalam satu Paguyuban maka kita akan bersatu dan tidak mudah untuk diprovokasi sehingga tidak perlu ada gesekan atau pertengkaran. Dari situlah maka kedamaian akan tercipta.” Ucap Bripka Iwan Ika.

Sesepuh Desa Purworejo, KH Hasyim dari Tapak Suci menambahkan bahwa benar seorang Pendekar Silat belajar ilmu bela diri adalah untuk berkelahi dan membela diri.

“Namun berkelahi yang ada aturannya dan dalam rangka meraih prestasi. Selain itu nilai pendekar apapun perguruananya selalu mengajarkan ketaqwaan kepada Alloh SWT, kedua melatih keberanian karena membela yang benar, ketiga hidup sederhana, keempat berjiwa besar. Yang terakhir adalah memayu hayuning bawono yaitu bermanfaat bagi sesama. Untuk itu saya mengajak kepada seluruh pendekar silat dan perguruan pencak silat yang ada untuk kembali kepada ajaran luhur itu. Jangan mudah terprovokasi dan selalu berjiwa pendekar yang sebenarnya.” Pesan KH Hasyim. (yah/gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya