Ketua DPRD Ponorogo, Sunarto S,Pd mengharapkan semua pihak dan elemen yang ada agar bersiaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam akibat hidrometeorologi.
Hal itu disampaikan oleh Sunarto usai mengikuti Apel Gelar Pasukan dan Perlengkapan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi tahun 2021 Kabupaten Ponorogo pada Senin (25/10/2021) di Aloon-Aloon Kabupaten Ponorogo.
“Memasuki akhir tahun dengan berbagai potensi bencana hidrometeorologi, kita semua harus melakukan sejumlah langkah antisipasi. Salah satunya dengan menyiagakan pasukan dan berbagai alat yang dipersiapkan,”Ucap Sunarto.
Sunarto sangat mengapresiasi persiapan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo. “Dengan kesiapsiagaan yang dilakukan akan memperkecil terjadinya korban akibat bencana alam yang mungkin bisa saja terjadi,”lanjut Sunarto.
Ponorogo menurut Ketua DPRD Ponorogo pernah mengalami bencana alam yang besar. “Seperti longsor di Banaran Pulung, Banjir dan lainnya. Ini perlu diwaspadai. Selain itu kelestarian alam juga perlu terus dilakukan agar ekosistem kehidupan bisa berjalan dengan baik dan kita tidak menjadi korban akibat bencana karena keseimbangan alam yang tidak terjadi.”Pungkas Sunarto, S.Pd.

Sementara Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menyatakan bahwa pihaknya bersiap menghadapi potensi bencana alam yang mungkin bisa terjadi di Ponorogo. “Kita tahu Ponorogo ini bagian dari Jawa Timur yang memang merupakan wilayah rawan bencana. Sehingga, pagi ini pasukan untuk mitigasi dan penanggulangannya kita apelkan dan kita menyiapkan peralatannya. Harapannya tidak ada bencana, tapi kita harus bersiap untuk itu,” ungkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai menjadi pimpinan apel gelar pasukan tersebut.
Ada sejumlah alat baru yang terkait dengan bencana hidrometeorologi yang telah dipersiapan. Seperti gergaji bergagang panjang untuk mengatasi mengomel yang rawan patah atau sejenisnya, atau katrol berharness, serta beberapa perahu karet. Ada pula perahu besi dari TNI.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo Imam Basori mengatakan, saat ini ada 10 kecamatan di Ponorogo yang dinilai rawan bencana hidrometeorologi. Mulai dari tanah longsor, angin puting beliung hingga banjir kebakaran hutan dan lahan. Di antaranya adalah Kecamatan Ngrayun, Slahung, Sawoo, Ngebel, Pulung, Pudak, Sooko, Badegan, Sampung dan Ponorogo.
“Semua yang memiliki perbukitan sangat rawan terjadi bencana hidrometeorologi. Untuk Kecamatan Ponorogo kerawanannya ya banjir sebab muara semua sungai yang ada di Ponorogo ini kan ya di Kota Ponorogo, di Sungai Sekayu sebelum ke Madiun,” ungkap Imam Basori.
Sebanyak lebih dari 300 pasukan yang merupakan perwakilan dari berbagai unsur yang dihadirkan dalam apel pasukan ini. Mulai dari BPBD, TNI, Polri, Tagana, Pramuka, ORARI, RAPI, Relawan Desa Tangguh Bencana hingga Komunitas Jeep. (adv/yah/gin).
Peliput : Yahya Ali Rahmawan
Penyunting : Agin Wijaya