Kang Bupati Sugiri Sancoko menghadiri Musyawarah Cabang Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Ponorogo pada Sabtu, (29/10) di gedung Aula Bapped Ponorogo.
Dalam kesempatan itu hadir Pengurus DPD Jawa Timur serta diikuti peserta Muscab perwakilan dari 21 kecamatan di Wilayah Ponorogo.
Kang Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko saat membuka acara Muscab tersebut mengapresiasi lahirnya kembali HKTI Cabang Ponorogo.
“Kelahiran HKTI ponorogo sangat kami harapkan untuk membantu kinerja pemerintah,” ungkapnya.
Menurutnya, HKTI Cabang Ponorogo diharapkan bisa menerjemahkan visi misi Bupati Ponorogo yaitu Nawa Dharma Nyata, yang pertama adalah Pertanian Hebat
“Kami harap HKTI mampu menerjemahkan itu secara impelentasi di lapangan,” terangnya.
Lebih lanjut, Kang Giri berpesan agar setiap program dalam Bidang Pertanian HKTI merencanakannya dengan baik, secara matang bersama pemerintah sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Harapan saya, tidak sebatas diundang pada acara ceremoni saja, melainkan jadikan HKTI ini menjadi mitra kami yang sejati, sehingga dalam menjalankan tugas bagaimana agar petani tidak hanya sebagai obyek saja tetapi mampu menentukan nasibnya sendiri, syukur mampu kaya dan sejahtera,” harapnya.
Pihaknya mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Muscab HKTI Cabang Ponorogo.
“Semoga sukses, Muscab lancar. Setelah itu tiada sukses di Muscab ini kecuali bersama-sama, HKTI lahir untuk membela petani dan berjuang bersama HKTI,” tukasnya.
Agus Setiaji, SH Terpilih Aklamasi sebagai Ketua DPC HKTI Ponorogo
Selanjutnya, Acara Muscab berlangsung dipimpin langsung oleh pimpinan DPD HKTI Jawa Timur.
Acara dimulai dengan dibentuknya sidang pleno pemilihan Pimpinan Muscab, Pembahasan jadwal, tata tertib hingga pemilihan Ketua DPC HKTI Ponorogo.
Setelah melalui tahapan-tahapan Sidang Pleno, Agus Setiaji, SH terpilih secara Aklamasi nahkodai DPC HKTI Ponorogo.
Dalam sambutan, Agus Setiaji, SH, Ketua Terpilih DPC HKTI Ponorogo mempunyai gagasan dan harapan, bagaimana mewujudkan petani ponorogo bisa mandiri dan tidak selalu bergantung pada bantuan pemerintah.
“Gagasan kami yang Pertama, bagaimana petani bisa mandiri. Kedua SDM Petani Ponorogo bisa maju dan Ketiga Petani Ponorogo bisa memproduk tanaman lokal,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya akan melibatkan para pakar, akademisi dan juga para peneliti untuk ikut serta dalam memajukan pertanian Ponorogo.
“Harapannya bisa meningkatkan SDM Petani, bisa membuat pupuk sendiri dan juga membangun marketing yang luas,” pungkasnya. (Adv/YOGI)
