Pacitan – Portalnews Madiun Raya

Data hasil rapid test karyawan salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Pacitan sempat menyebar di media sosial. Tak ayal masyarakat pun dibuat was-was. Bahkan ada yang mengartikan jika para petugas medis tersebut positif Covid-19.

Menanggapi hal itu, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan, Rahmad Dwiyanto mengaku prihatin. Apalagi dampak yang terjadi akibat tersebarnya kabar itu sangat terasa.

Berdasarkan laporan yang dia terima, lanjut Rahmad, ada pasien yang pulang paksa karena takut tertular Corona saat berobat dirumah sakit tersebut. Di sisi lain ada dugaan pengucilan dari warga terhadap tenaga medis yang bekerja di runah sakit tersebut.

“Nah yang terjadi ini adalah kabar yang keliru diterima oleh masyarakat. Seakan-akan di (rumah sakit) Medical Mandiri semua terpapar Covid-19. Padahal bukan itu intinya,” kata Rahmad, Senin (4/5).

Kepala Diskominfo Kabupaten Pacitan itu kembali menegaskan jika hasil rapid test reaktif belum tentu menunjukkan seseorang positif Corona. Untuk memastikannya masih harus dilakukan swab test. Tes terakhir ini akan menunjukkan status kesehatan seseorang.

Rahmad juga mengakui jika rumah sakit Medical Mandiri merupakan mitra pemerintah daerah. Fasilitas kesehatan swasta itu sudah berjuang bagi kesehatan masyarakat dalam bentuk pelayanan pasien. Pemkab pun mendukung penuh aktivitas rumah sakit tersebut sebagai salah satu aset layanan kesehatan.

“Gugus tugas menyampaikan statemen kepada masyarakat bahwa rumah sakit Medical Mandiri sampai dengan saat ini masih bebas dari Covid-19. Sehingga masyarakat aman untuk berobat ke sana,” tandasnya.

Di sisi lain para tenaga medis yang menjalankan tugas juga dinyatakan bebas dari Covid-19. Oleh karenanya masyarakat tidak perlu takut tertular. Yang terpenting masyarakat disiplin bermasker saat keluar rumah sekaligus jaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain.

Berkenaan kejadian tersebut, atas nama gugus tugas Rahmad menyampaikan permohonan maaf. (Red)

Ponorogo – Portalnews Madiun Raya

Struktur tanah yang labil dan hujan yang terus menerus terjadi membuat jalan raya yang menghubungkan Pacitan – Ponorogo amblas.

Menurut Agus, warga Dusun Dondong Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo, Pacitan, longsornya badan jalan tersebut terjadi Kamis, (20/02/2020) dini hari. “Kurang lebih terjadi pada pukul 03.00 mas, hujan dari malam dan ini masih gerimis, apalagi tanahnya labil, ” Ucap Agus.

Memang jalan disini, kata Agus, tanahnya labil. “Tanahnya amblas terus mas, kemarin diurug namun ini sudah amblas lagi, bahkan retakan terjadi disekitar jalan ini, kalau dipindah tidak mungkin mas, karena ini satu-satunya jalan, sebelah nya gunung, ” Pungkasnya.

Pantauan dari Madiunraya.com, saat ini arus lalu lintas masih lancar dengan sistem buka tutup. Aparat Kepolisian dan TNI sudah berjaga dibantu masyarakat dalam mengatur lalu lintas. (Yah/Gin).

Pewarta : Yahya Ali Rahmawan

Editor : Agin Wijaya

PacitanPortalnews Madiun Raya

Menanggapi kabar yang beredar bahwa Bakal Calon Bupati Pacitan, Sudjatno mundur dari kontestasi Pilbup Pacitan, Ketua Tim Pemenangan Pak D’jatno membantah keras.

Saat ditemui Portalnews Madiun Raya di poskonya, Sabtu (18/01/2020), Slamet Riyono, Ketua Tim Pemenangan Pak D’jatno menyatakan bahwa calon yang diusungnya tetap maju dalam kontestasi Pilbup Pacitan 2020. “Itu tidak benar mas, Pak D’jatno tetap berjuang, konvensi Partai Demokrat kan belum dimulai, jadi tidak ada istilah untuk mundur, kami tetap maju,” Tegas Riyono, panggilan akrabnya.

Menanggapi berita yang berkembang, Riyono menjelaskan bahwa kubunya akhir-akhir ini banyak mendapatkan intimidasi. “Jadi kabar tersebut adalah hoaks, yang dihembuskan oleh orang-orang yang berusaha menggembosi perjuangan kami, bahkan kurang lebih 45 Baliho Pak D’Jatno dirusak oleh orang yang tidak dikenal, dan ini merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab serta mencederai demokrasi,” Jelas Riyono.

Baliho Pak D’Jatno yang dirusak oleh orang tidak dikenal

Sementara saat dikonfirmasi melalui WA, Sudjatno juga menyatakan dengan tegas bahwa dirinya tetap maju dalam kontestasi di Pilbup Pacitan. “Ada yang usil mau melemahkan perjuangan kita, kita tetap semangat dan berjuang demi kemaslahatan, Allah SWT bersama kita, Aamiin,” Ucap Sudjatno.

Sementara menurut Mughni, warga Kalipucung, Punung yang merupakan salah satu relawan Pak D’jatno, dirinya merasa kecewa setelah secara sepihak dikeluarkan dari grup Tim Relawan. “Tidak ada angin dan tidak ada hujan, tim di grup WA di bubarkan, terus terang saya dan kawan-kawan kecewa dengan hal itu, dan menganggap bahwa Pak D’jatno tidak serius lagi dalam menghadapi Pilbup Pacitan 2020, seharusnya semakin mendekati Pilbup semakin banyak relawan yang direkrut, tapi ini malah relawan yang ada dibubarkan, ada apa ini ?,” ucap Mughni dengan heran.

Jadi dengan kejadian ini, kata Mughni, saya berasumsi bahwa Pak D’Jatno mundur dari pertarungan atau kontestasi Pilbup Pacitan. “Dan secara terbuka saya mengalihkan dukungan kepada salah satu Bakal Calon Bupati yang juga dari Partai Demokrat, karena partai ini adalah besutan Pak SBY, dan beliau adalah putra Pacitan, jadi jangan sampai Partai Demokrat kalah di bumi kandung SBY.” Pungkas Mughni. (Yah/Gin).

Pewarta : Yahya Ali Rahmawan

Redaktur : Agin Wijaya

Permohonan Maaf :

Atas nama Pewarta dan Redaktur Portalnews Madiunraya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bakal Calon Bupati Sudjatno dan Tim Suksesnya atas pemberitaan sebelumnya yang kurang mendapatkan porsi secara berimbang.

Terima Kasih

PacitanPortalnews MADIUN RAYA

Tensi politik di bumi 1001 gua terus menghangat. Itu terjadi setelah beberapa tokoh berebut rekom dari Partai Demokrat, partai yang selama 1 dekade ini menjadi pemenang di Pacitan.

Para tokoh tersebut sudah memasang atribut baik berupa baliho maupun iklan di media massa dan media sosial. Turun langsung dan bersosialisasi serta memberikan bantuan terus dilakukan sebagai upaya merebut tahta sebagai Adipati di Bumi Wengker kidul.

Berikut beberapa tokoh yang menurut redaksi Portalnews MADIUN RAYA cukup intensif melakukan aktivitas politik menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan, 23 September 2020 mendatang.

Lalu siapakah pilihanmu lurrr ??

[socialpoll id=”2590803″]

Terima kasih sudah melakukan Polling di Portalnews MADIUN RAYA, setidaknya kita bisa tahu siapa calon sementara pemimpin yang akan menjadi Suksesor Bupati Pacitan 2 Periode, Indartato.

PonorogoPortalnews MADIUN RAYA

Evakuasi sebuah minibus yang jatuh ke sungai di sebelah barat Puskesmas Tegalombo membuat jalan raya Pacitan-Ponorogo macet kurang lebih 4 KM.

Ratusan kendaraan roda dua, empat dan lainnya terhenti dititik evakuasi baik dari arah Pacitan maupun dari arah Ponorogo.

Evakuasi minibus tersebut berlangsung dari pukul 08.05 hingga pukul 10.00 WIB baru berhasil mengangkat body minibus dari sungai Grindulu.

Sebelumnya dikabarkan sebuah mini bus terjun ke arah sungai setelah sang sopir mengantuk, 3 orang dikabarkan mengalami luka ringan, namun kondisi body minibus ringsek.

Menurut seorang warga yang juga perangkat Desa Tegalombo, Leman, evakuasi dilakukan secara manual dengan menggunakan diesel. “Selain itu dibantu oleh petugas Kepolisian dari Polsek Tegalombo dan Polres Pacitan,” Ucap Leman.

Evakuasi tersebut, lanjut Leman, juga dibantu oleh pengendara yang sedang lewat. “Kita bekerja sama, sehingga walaupun dilakukan manual namun evakuasi ini bisa berjalan lancar,” Lanjutnya.

Memang medan di Pacitan, Kata Leman, yang mengikuti aliran Sungai Grindulu berkelok-kelok. “Kalau tidak hapal sering mengakibatkan kecelakaan seperti ini, apalagi kemarin dikabarkan sang sopir mengantuk, jadi harapan kami bagi warga luar kota yang hendak menuju Pacitan harus hati-hati dan jaga kondisi, jangan sampai mengantuk.” Pungkas Leman.

Kemacetan panjang yang mengular di Tegalombo tersebut membuat beberapa pengendara yang tidak sabar menempuh jalan pintas melalui Tegalombo – Tulakan. Meskipun medannya naik mereka tetap melaluinya karena mengejar waktu.

Seperti yang dituturkan oleh Susianto, Warga Desa Kasihan yang hendak pergi ke kota Pacitan. “Ada acara reuni jam 9 mas, ini terpaksa melalui jalur alternatif lewat Tulakan karena tadi macet,” ucapnya sambil tersenyum. (Yah/Gin)

Pewarta : Yahya Ali Rahmawan

Redaktur : Agin Wijaya

PACITANPortalnews MADIUN RAYA

Kabar duka datang dari Camat Pacitan, Djoko Putro Utomo, isteri nya dikabarkan meninggal pada Selasa malam (17/12/2019).

Melalui akun Facebook nya, Djoko menyampaikan kabar duka itu, “Inalillahi Wainalirojiun…Sudah di panggil oleh allah SWT./ Meninggal Dunia Istri kami Insri.bawani.Pada hari selasa 17 Desember 2019..Pukul.19.30.WIB.Karena sakit.Mohon dimaafkan atas segala salah dan kilaf…….selamat jalan istriku tercinta….”, ucap Djoko.

Kabar tersebut juga sudah beredar di grup whatsapp di Kabupaten Pacitan.

Insri Bawani yang merupakan isteri Camat Pacitan saat ini memang dikabarkan menderita sakit sejak lama. Meskipun sakit, Perempuan yang lahir 25 Juni 1968 di Pamekasan tersebut selalu mendampingi sangat suami dalam bekerja.

Seperti yang terlihat dalam unggahan foto di akun Facebook Insri Utomo, saat sang Suami bekerja sebagai Camat Tegalombo, Insri selalu mendampingi Djoko melakukan kunjungan ke wilayah kerjanya.

Di akun Facebook Djoko Putro Utomo sendiri, sosok Insri menjadi sangat istimewa karena setiap unggahan kegiatan sang Camat selalu menandai akun Facebook sang Isteri.

Insri Bawani meninggalkan seorang suami dan 3 orang putra dan putri. Rumah duka di Baleharjo Pacitan. Selamat Jalan Bu Camat, semoga amal ibadahmu dicatat sebagai jalan menuju surga Alloh yang abadi, amiin… (Yah/Gin)

Pewarta : Yahya Ali Rahmawan

Redaktur : Agin Wijaya

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.