Ponorogo – HARIAN BANGSA
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, angka perceraian di Kabupaten Ponorogo mengalami penurunan yang cukup signifikan selama Pandemi Covid 19 berlangsung.

Hal itu disampaikan oleh Sukaha Wakano, S.HI, SH, Hakim yang juga Humas di Pengadilan Agama Kabupaten Ponorogo kepada Madiunraya.com, Senin (01/11).

Menurut Sukaha, salah satu sebab menurunnya kasus perceraian di Pengadilan Agama Kabupaten Ponorogo adalah karena pembatasan sidang dari perkara yang masuk. “Jadi sama seperti tahun lalu, dimana Pandemi Covid 19 yang melanda daerah kita ini, kasus perceraian per November 2021 hanya mencapai 2.600 an kasus. Ini jauh bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya yang bisa sampai 3.000 hingga 4.000 kasus, ” Jelas Sukaha Wakano.

Lebih lanjut Sukaha menyampaikan bahwa selama Pandemi Covid 19, pihaknya selalu melakukan kegiatan secara daring atau online. “Pemeriksaan saksi maupun sidang kita gelar secara online. Itupun dibatasi, hal tersebut berdasarkan intruksi dari atasan, ” Lanjut Pria asli Maluku itu.

Sebenarnya sebagai Hakim, Sukaha menyayangkan kasus perceraian suami isteri yang sering ditanganinya itu. “Yang menjadi korban adalah anak, jadi dengan dibatasi nya kegiatan sidang karena Pandemi Covid 19, memungkinkan pihak yang akan bercerai untuk berpikir ulang dengan kehendaknya itu sehingga kasus perceraian di Ponorogo bisa menurun.” Tutup Sukaha Wakano.

Sementara salah seorang warga Ponorogo, Didik Hartanto yang ditemui ditempat terpisah mengaku bersyukur dengan adanya pembatasan sidang karena Pandemi. “Dulu isteri saya menggebu-gebu untuk bercerai mas, dia ada di Hongkong saat ini, namun dengan adanya pembatasan seperti ini akhirnya dia bisa berpikir ulang dengan nalar yang sehat, akhirnya membatalkan niatnya itu. Toh, Anak-anak juga masih kecil, kalau kami berpisah tentunya mereka akan menjadi korban. ” Pungkas Didik Hartanto. (Yah/Gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

PONOROGO – Madiunraya.com

Polres Ponorogo bersama jajaran TNI Kodim 0802, BPBD dan Satpol PP terus menggelar OPS Yustisi penegakkan protokol kesehatan bertempat di seputaran SUB Terminal Tambak Bayan Ponorogo, Minggu, (31/10)

KBO Sat Samapta Polres Ponorogo Iptu Joko Selaku perwira pengendali menuturkan bahwa digelarnya OPS Yustisi ini dalam rangka penegakkan protokol kesehatan dan menyasar warga masyaraka tidak memakai masker.

“Selain itu juga untuk mengantisipasi adanya lonjakan penyebaran wabah covid 19 di Ponorogo,” Ujarnya

Dalam kegiatan tersebut Sebanyak 25 warga diberikan sanksi, lantaran tidak memakai masker saat beraktifitas diluar rumah.

“Ya benar, ada 25 warga yang tidak memakai masker terjaring pada Ops yustisi dan kami berikan sanksi berupa teguran lisan, sanksi administrasi dan sanksi sosial,” ungkapnya

Sanksi adminitrasi ini berupa denda, “Sedangkan untuk sanksi sosial kami perintahkan untuk Pus up dan menyanyikan lagi Indonesia Raya,” sambungnya.

Joko berharap, dengan terus digelarnya OPS yustisi ini kesadaran warga masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan terus meningkat, sehingga tidak ada lagi lonjakan covid 19 khususnya diwilayah Kabupaten Ponorogo.

“Kita semua berharap pandemi covid 19 ini segera usai dan tidak ada lagi pembatasan pembatasan kegiatan kepada warga masyakarat,” tutup Iptu Joko. (Yah/Gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

Ponorogo – Portalnews Madiun Raya

Upaya menciptakan Herd Immunity atau kekebalan massal di Desa Sahang Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo patut diacungi jempol.

Dari 1.700 an warga Desa Sahang, lebih dari 80 % sudah divaksin anti Virus Corona.

“Alhamdulillah, hingga saat ini vaksinasi disini sudah mencapai lebih dari 80%. Untuk Lansia juga sudah dilakukan, namun ada beberapa yang tidak memungkinkan untuk dilakukan Vaksinasi,” Ucap Slamet saat ditemui Madiunraya.com, di Ruang Kerjanya, Kamis (28/10/2021).

Selain aktif melakukan sosialisasi, kunci sukses Vaksinasi di Desa Sahang menurut Slamet adalah kesadaran masyarakat didesanya cukup tinggi. “Banyak juga yang sudah melakukan Vaksinasi di luar desa,”tambahnya.

Lebih lanjut Slamet menyatakan bahwa ada 3 warganya meninggal dunia akibat Covid 19. “Namun setelah April 2021, tidak ada lagi yang meninggal dunia, ada beberapa yang terjangkit namun sudah sembuh,” lanjut Slamet.

Saat ada penderita Covid di desanya, Slamet menegaskan bahwa pihaknya memberikan support yang penuh. “Kita cukupi kebutuhannya, baik itu sembako juga kita pantau perkembangannya melalui Satgas Covid 19 di Desa Sahang,”jelasnya.

Kepala Desa Sahang tersebut juga menyampaikan bahwa pihaknya memberikan Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa kepada 30 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). “Sudah kita berikan hingga Oktober 2021, masing-masing Rp 300 ribu setiap bulan kepada 30 Keluarga Penerima Manfaat di Desa Sahang,” ujar Slamet.

Kades Sahang berharap tidak ada lagi kasus Covid 19 di desanya. “Kami terus menghimbau agar Protokol Kesehatan terus dilakukan dan optimal dalam Vaksinasi.”Pungkas Slamet. (Yah/Gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

Ponorogo – Portalnews Madiun Raya

Sebanyak 46 warga Ponorogo yang melanggar Protokol Kesehatan yaitu tidak menggunakan masker dihukum oleh Petugas Gabungan  yang menggelar Operasi Yustisi di Jl Bathoro Katong Pasarpon Ponorogo, Senin (11/10).

Kasat Samapta Polres Ponorogo AKP Edi Suyono menjelaskan bahwa Operasi Yustisi tersebut dilakukan oleh aparat gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP dan BPBD yang menyasar warga masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan yaitu tidak memakai masker.

“Kegiatan operasi yustisi ini mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada masa pandemi covid 19 di wilayah Kabupaten Ponorogo. Operasi yustisi pendisiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan ini dilakukan agar warga betul-betul disiplin mematuhi protokol kesehatan dan apabila ditemukan pelanggaran tidak memakai masker maka ada sanksi,” Ucap Kasat Samapta.

Lebih lanjut AKP Edi menjelaskan, pada Operasi yustisi kali ini ada 46 warga yang melanggar Prokes yang kemudian akan diberikan sanksi.

“Jadi total ada 46 warga yang melanggar Prokes semuanya kita kenakan sanksi baik Sanksi denda administratif, Sangsi sosial dengan Push Up dan menyanyikan lagu kebangsaan Dan Sanksi Teguran Lisan,” ungkapnya

AKP Edy berharap dengan diadakannya OPS Yustisi secara terus menerus kesadaran warga masyarakat akan meningkat dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan saat beraktifitas diluar.

“Kami berharap kepada warga masyarakat apabila beraktifitas paling tidak usahakan memakai masker, karena ini demi kebaikan bersama dimasa pandemi covid 19 yang sampai saat ini belum juga usai,” Pungkas AKP Edy. (Yah/Gin).

Ponorogo – Portalnews Madiun Raya
Pemerintah Kabupaten Ponorogo bersama dengan Polres Ponorogo menggelar serbuan vaksinasi dengan target 3700 dosis kepada pelajar SMK Sore Ponorogo, SMK Badegan dan Bertempat di Ponorogo City Centre (PCC), Senin (04/10)

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, usai mengikuti Upacara Ziarah Nasional HUT TNI ke 76 di TMP bersama Wakapolres Ponorogo Kompol Meiridiani dan Kabag OPS Polres Ponorogo Kompol Basuki meninjau kegiatan serbuan vaksinasi tersebut.

Bupati Ponorogo H.Sugiri Sancoko melihat antusiasme pelajar di wilayah Ponorogo patut diacungi jempol.

Dia berharap dukungan stok vaksin dari pemerintah pusat bisa terus dikirim sehingga vaksinasi bisa terus, “Vaksinasi terus, Protokol Kesehatan dijalankan dan kegiatan ekonomi dilakukan dengan Prokes,”katanya

Sementara itu Wakapolres Ponorogo mengatakan, kali ini Pihaknya menggelar serbuan vaksinasi dosis II dengan target 3700 kepada pelajar meliputi SMK Pemkab,SMK Sore dan yang terakhir di SMK Badegan Ponorogo.

menurutnya, Pemberian vaksin sebagai bentuk dukungan Polri terhadap program pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

“Kegiatan ini juga dilakukan secara bertahap agar tidak terjadi kerumunan, karena penerapan protokol kesehatan (prokes) terus menjadi protap dan wajib ditaati,” Tutup Wakapolres Ponorogo.

Sementara menurut Yanti, pelajar SMK Sore, dirinya bersama dengan teman-temannya memanfaatkan dosis vaksinasi Covid 19.”Karena SMK harus banyak praktik daripada teori maka kami ingin maksimal dalam menyerap ilmu sehingga harus berbaur dengan banyak orang. Untuk itu vaksin ini adalah benteng bagi kami agar terhindar dari Covid 19.” Ucapnya. (Yah/Gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

Ponorogo – Portalnews Madiun Raya
Untuk mempercepat Vaksinasi Covid 19, Pemerintah Kabupaten Ponorogo menyiapkan 800 Vaksinator yang siap melakukan Vaksinasi setiap hari.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Ponorogo, H Sugiri Sancoko usai mengikuti rapat di Pusdalob, Jum’at (01/10).

Bupati Sugiri Sancoko juga mengapresiasi masyarakat yang sangat antusias mengikuti Vaksinasi. “Luar biasa. Animo masyarakat untuk mengikuti Vaksinasi sangat tinggi. Kalau kita buka online, maka dalam waktu 15 menit daftarnya sudah terisi penuh, ” Ucap Bupati Sugiri Sancoko.

Namun demikian hingga saat ini Bupati menjelaskan pelaksanaan sudah 34% untuk Vaksinasi Dosis I di Kabupaten Ponorogo. “Untuk Dosis II baru 12 %. Untuk itu kami menyiapkan 800 Vaksinator dan memohon kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta instansi lainnya seperti Kodam maupun Polda untuk membantu mendatangkan dosis vaksin di Ponorogo agar bisa cepat terdistribusi di masyarakat, ” lanjut Bupati Sugiri Sancoko.

Dalam kesempatan itu, Bupati Sugiri menjelaskan perbedaan Level PPKM antara yang disampaikan oleh Gubernur dan Mendagri yang berbeda. “Memang menurut Assesment Kemenkes RI, Ponorogo itu Level 1, namun menurut In Mendagri, Ponorogo masih level 3. Perbedaannya adalah soal Vaksin saja, In Mendagri melihat Vaksin harus 50% + 1 untuk turun level. Sedangkan kalau dari Assesment Kemenkes melihat kondisi di Lapangan, berapa yang positif, berapa kematian, berapa Vaksin, berapa yang sembuh dan lainnya, jadi hanya itu perbedaannya, ” terang Bupati Sugiri Sancoko.

Untuk itu Bupati Ponorogo akan memaksimalkan Vaksinasi agar level PPKM sesuai In Mendagri bisa segera turun. “Vaksinator sudah siap, masyarakat antusias, kini tinggal dosis Vaksin yang akan kita terus datangkan hingga menuju Ponorogo Zona Hijau. ” Pungkas Bupati Ponorogo. (Yah/Gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.