Kota Madiun, MADIUNRAYA.com
Ketua Umum PSHT, Drs H Murjoko HW mengajak kepada seluruh warga PSHT dimanapun untuk kembali kepada persaudaraan dan ajaran budi luhur.
Hal itu disampaikan oleh Mas Murjoko, panggilan akrabnya saat memberikan sambutan dalam peringatan satu abad PSHT di Graha Kridha Budaya Padepokan Agung PSHT di Jalan Merak Kota Madiun, Jum’at (02/09/2022).
Mas Murjoko yang mewakili pengurus pusat serta panitia penyelenggara mengucapkan selamat datang kepada hadirin terutama Ketua DPD RI dan Panglima TNI.
“Dalam peringatan satu abad PSHT ini ada beberapa agenda yang dilaksanakan. Yaitu agenda dibidang organisasi, teknik pencak silat dan pengabdian masyarakat. Dan hari ini kita melakukan upacara peringatan 100 tahun PSHT,” jelas Mas Murjoko.
Lebih lanjut Mas Murjoko menyampaikan bahwa hasil Parapatan Luhur tahun 2021, kelahiran PSHT ditetapkan jika merujuk tahun Masehi adalah 2 September.
“Sedangkan dalam tahun Islam, jatuh pada 10 Muharram,” tandasnya.
Untuk pelaksanaan kegiatan puncaknya, Mas Murjoko menjelaskan adalah mengambil tanah dan air dari 354 cabang.
“Dari Aceh hingga Papua, dan mulai pengambilannya dari tanggal 1 Juni 2022 sesuai hari lahir pancasila dan tadi malam sudah dimasukkan ke monumen 1 Abad Terate Emas,” lanjut Mas Murjoko.
Dengan kegiatan itu kata Mas Murjoko, mengandung makna bahwa air dan tanah dari seluruh nusantara disatukan.
“Momentum ini adalah untuk mengajak kepada persaudaraan dan ajaran yang berbudi luhur. Kita juga harus menjaga marwah, harkat dan martabat serta mengingat para pendahulu kita yang berjuang dengan adanya hambatan tantangan yang datang silih berganti,” urai Mas Murjoko.
SH Terate ada adalah untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
“Paseduluran dan persaudaraan yang tulus dan ikhlas, tidak membedakan pangkat, yang ada adalah saudara tua dan saudara muda yang saling menyayangi,” ucapnya.
Kehadiran Panglima TNI dan Ketua DPD hari ini kata Mas Murjoko dapat menjadi motivasi semangat dalam menegakkan marwah adat tradisi dan ajaran budi luhur.
“Visi dan misi SH Terate juga sama dengan konsensus kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Ini sesuai dengan Visi Ki Hadjar Hardjo Utomo yang diangkat sebagai Pahlawan Perintis Kemerdekaan,” urai Mas Murjoko.
Bahkan dalam kongres PSHT yang pertama tahun 1974, Mas Murjoko menyampaikan, saat itu keluarga besar PSHT bertekad apabila Pancasia ada yang berani menggugat maka Pendekar PSHT akan berjuang untuk mempertahankan sampai titik darah penghabisan.
“Selama matahari bersinar, selama bumi masih dihuni manusia selama itu pula SH Terate tetap kekal abadi selama-lamanya.” Tutup Mas Murjoko. (red)