Reporter : Dahono
Trenggalek – Portal Madiun Raya
Perubahan pola pembahasan dalam ngobrol pintar (Ngopi) , antara Bupati Emil dengan Kepala Desa, di Balai Desa Munjungan (6/8), mendapat apresiasi positif dari para Kades.
Sebelumnya panelis memberikan pertanyaan satu persatu kepada Kepala Desa yang hadir, diganti dengan memberikan kesempatan kepada para Kepala Desa, untuk menentukan topiknya sendiri, yang sangat urgent untuk dibahas bersama.
Untuk mengenali lebih detail permasalahan yang terjadi, Bupati Emil langsung memandu jalannya diskusi, dengan memanfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya, untuk bisa menjawab harapan dari masyarakat.
“Kali ini kita mencoba menggunakan format baru, bukan satu-persatu diberikan kesempatan untuk bertanya, tetapi kita mengumpulkan 10 hingga 11 topik, yang paling urgent.
Kemudian satu persatu kita kupas bersama-sama,” jelasnya.
Masih menurut Emil, dengan metode ini solusi tidak datang hanya dari Pemerintah, namun juga bisa datang dari tokoh masyarakat, ataupun sesama Kepala Desa.
Seperti kita membahas issue tentang kekeringan, jalan Kabupaten, jalan antar Desa, embung, bronjong-isasi, normalisasi sungai, jadi banyak sekali yang kita bahas tadi.
Dengan demikian kita jadi tahu, seperti halnya kita punya program ambulan untuk Pustu, yang namanya Ambulan Sayang Desa, dimana seharusnya ditempatkan di Pustu yang ada di Desa, namun malah ngendonnya di Puskesmas Kecamatan.
“Nah yang seperti ini kita yang tidak tahu, jadi tahu,” urai Emil.
“Lalu kita menganggarkan untuk Kepala Desa, agar kinerjanya bisa lebih baik dengan men-support anggaran untuk kendaraan yang lebih layak. Ternyata ada kendala pemahaman, terkait dengan penjabaran teknis mengenai pencairan dananya. Itu semua kita bahas disini dan saya bisa lebih terbuka mengenai apa saja keterbatasannya,” ungkapnya.
Pembahasan lainnya, seperti diusulkannya jalan yang ada diluar Musrenbang, dan masih banyak yang lainnya.
Sehingga menjadi sebuah yang bukan mengenai wacana, namun apa yang menjadi kendala lapangan dan harus segera dituntaskan.
“Dengan acara seperti ini saya juga jadi dapat informasi, bahwasanya jalan utama lintas selatan yang ingin kita bangun ini, bisa terancam rusak segera kalau truk-truk bertonase lebih besar, dari sebuah tambang terus beroperasi selama pembangunan,” ucap Bupati Trenggalek.
Bupati Emil juga mengapresiasi, para Kepala Desa dan tokoh masyarakat yang membuat jalannya diskusi yang dipandu sendiri olehnya tersebut, bisa tepat waktu dan efisien, benar-benar memberikan kesempatan bagi para pihak yang mempunyai topik, yang sangat urgent.
“Selanjutnya Dinas PMD dan Camat kita minta membuat rekap.
Kemudian nanti akan kita diskusikan lagi terkait tindak lanjut akan issue yang sudah terkumpul ini, sehingga bisa kita tangani satu persatu”,pungkas Emil. (Ono)