,

Ngawi, MADIUNRAYA.com

Untuk mewujudkan stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) selama bulan suci ramadhan 1443 H, Regu Siaga Polres Ngawi melakukan pemantauan dikawasan rawan aksi balap liar.

Kegiatan itu dipimpin oleh KBO Satresnarkona Polres Ngawi Iptu Arifin melibatkan unsur Satlantas dan Satsamapta Polres Ngawi.

Iptu Arifin yang juga Pawas Peleton Siaga Polres Ngawi kepada Pewarta menyampaikan bahwa Patroli untuk mengantisipasi Balap Liar itu digelar pada Jum’at malam 15 April 2022 pukul 23.00 WIB hingga Sabtu dinihari 16 April 2022 pukul 05.30 WIB

“Dalam kegiatan tersebut, Regu Patroli Pengayoman (Patyom) Satsamapta bergerak menyusuri jalur PB sudirman sampai dengan jalur ring road dekat kampus Modern, dilanjutkan pemantauan di jalur di depan stadion Ketonggo Ngawi,” ucap Iptu Arifin.

Sementara diwaktu yang sama, Regu Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Ngawi melakukan penyusuran di jalur A Yani sampai dengan Tiara, dilanjut jalur Ringroad depan Masjid Lintang Songo Ngawi.

“Kemudian pada Sabtu dinihari, tak lama berselang ketika tim kembali dari patroli ke titik siaga untuk mempersiapkan patroli susulan, Satlantas Polres Ngawi mendapat informasi dari masyarakat telah terjadi gangguan kelancaran lalu lintas didepan Kampus IAI Ngawi,”lanjut Iptu Arifin.

Iptu Arifin juga menyampaikan bahwa aduan tersebut segera tindaklanjuti dengan mendatangi lokasi yang dimaksud, dengan cara menyusuri titik gangguan lalin guna dilakukan penguraian arus, dan ketika pihaknya mendekati jalur simpang empat Siliwangi, diketahui ada aksi penghadangan kendaraan dari sekelompok pemuda.

“Melihat petugas kami mendekat, mereka (para pelaku aksi penghadangan – Red) berhamburan lari kocar kacir, selanjutnya kita lakukan pengaturan arus lalu lintas secara prioritas guna mengurai titik kemacetan sehingga arus lalu lintas dapat berjalan normal kembali,”tambahnya.

Kasatlantas Polres Ngawi, AKP Djoko Winarto, S.H. membenarkan jika anggotanya ketika melaksanakan tugas patroli antisipasi balap liar di jalur Ringroad pada Sabtu dinihari telah melakukan pembubaran aksi kelompok pemuda yang sempat membuat arus lalu lintas dilokasi kejadian sedikit tersendat.

Lebih lanjut, AKP Djoko Winarto mengatakan, patroli tersebut digelar guna memantau dan memastikan kondisi arus lalu lintas berjalan normal, tidak ada gangguan kecelakaan maupun kemacetan lalu lintas, sekaligus pengawasan, tidak ada aksi balap liar, dan tidak ada aksi tawuran serat tindak gangguan Kamtibmas lainnya.

“Mari kita bersama sama menciptakan situasi Kamtibmas di Kabupaten Ngawi ini agar tetap aman dan tertib, sehingga umat muslim di Ngawi dapat menjalani ibadah di bulan cuci ramadhan tahun ini dengan khusyuk.” pungkasnya.

,

Ngawi, MADIUNRAYA.com

Diduga terpelesat dan akhirnya hanyut di Sungai Bengawan Solo, seorang Kakek bernama Warijo, (85) warga Dusun Krajan Utara RT 04 RW 15, Desa Watualang, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi ditemukan meninggal dunia oleh Tim SAR Gabungan pada Selasa (29/03/2022).

Petugas Tim SAR gabungan dari  TNI, Polri, BPBD dan Instansi terkait serta para relawan di Kabupaten Ngawi berhasil menemukan jasad Warijo sejauh 7 KM dari tempat dirinya terpelesat.

Kasat Samapta Polres Ngawi, AKP Jumianto Nugroho, MH yang merupakan penanggung jawab pencarian itu membenarkan peristiwa yang menimpa kakek berusia 85 tahun tersebut.

Menurut AKP Jumianto Nugroho, warga Dusun Krajan Utara RT 04 RW 15, Desa Watualang, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi ini terjadi pada hari Senin, 28 Maret 2022 kemarin.

“Informasi yang kami terima, korban terpeleset ketika berjalan ditepi sungai pada Senin siang kemarin dan terseret arus Bengawan Solo hingga akhirnya jasad korban ditemukan sejauh 7 KM dari tempat tinggalnya,” ujar AKP Jumianto Nugroho, Selasa (29/03/2022).

AKP Jumianto Nugroho menyebut, setelah dilakukan pencarian selama empat jam menyusuri aliran bengawan Solo, akhirnya tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad korban di Desa Selopuro Kecamatan, Pitu Kabupaten Ngawi.

Sementara itu, ditempat terpisah, Kapolsek Ngawi Kota AKP Suyadi, S.H. mengatakan, kejadian berawal pada Senin, (28/3) Sore. Kala itu, Suparlan (50) keluarga korban mencari keberadaannya dirumah namun tidak ditemukan.

AKP Suyadi menambahkan, karena tidak menemukan korban, kemudian Suparlan melanjutkan pencariannya diluar rumah hingga akhirnya berhasi menemukan tongkat yang biasa digunakan korban untuk berjalan tergeletak di pinggir Bengawan Solo dan ada bekas jejak orang terpeleset.

“ Yang bersangkutan menduga kakek Warijo terpeleset ke dalam sungai, Suparlan bergegas menghubungi Kasun Krajan Utara dan meminta bantuan Polres Ngawi, Damkar, Tim SAR dan BPBD Kabupaten Ngawi, namun karena waktu sudah beranjak malam Tim SAR gabungan baru bisa melakukan pencarian pada Selasa, 29 Maret 2022, pagi hari ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut AKP Suyadi menjelaskan, pencarian dilakukan sesuai SOP. Jasad korban akhirnya bisa ditemukan oleh Tim SAR gabungan pada pukul 10.45 WIB dalam keadaan tertelungkup di aliran Bengawan Solo.

“Dari hasil pemeriksaan luar jenasah oleh Petugas Puskesmas Ngawi Kota, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenasah korban, hanya ditemukan luka gores akibat terpeleset,”terangnya.

Selanjutnya Jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan secara layak.

“Atas kejadian tersebut pihak  keluarga korban menerimanya sebagai musibah.” pungkas AKP Suyadi. (yah/gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

,

NGAWI, MADIUNRAYA.com

Diduga kehabisan oksigen karena menghirup gas beracun dari Septictank WC miliknya yang jebol karena rapuh, Warsinem (59) warga Dusun Dukuh, Rt 002 Rw 003, Desa Tulakan, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi diketemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Rabu (23/3).

Kapolsek Sine, AKP Slamet saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kejadian itu berawal pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2022 pukul 10.00 WIB, ketika itu Sono Wiyono tetangga Korban sedang memperbaiki kandang jangkrik dirumahnya tiba-tiba mendengar suara minta tolong dan langsung mencari sumber suara tersebut.

Setelah ditemukan, Sono mendapati Warsinem sudah tercebur di dalam septictank WC samping rumah korban, melihat hal tersebut Sono langsung berteriak meminta bantuan pada warga sekitar.

“Saat itu masih terdengar suara Warsinem minta tolong kepada Sono agar dicarikan tangga untuk digunakan naik dari dalam septictank, ketika Sono kembali dengan membawa tangga, didapati sudah banyak warga yang datang ke lokasi septictank WC,” terang AKP Slamet.

AKP Slamet mengatakan, mengetahui ibunya tercebur ke dalam septictank WC, Roma Sholega (23) anak korban dan temannya Saiful Rohmat (21) dan mencoba menolong Warsinem namun karena merasa sesak dan pusing keduanya memutuskan untuk naik dari dalam septictank dengan dibantu warga sekitar.

Selanjutnya Joko Supriyanto (53) tetangga korban, turun ke septictank untuk mengaitkan tali tambang ketubuh Warsinem agar bisa dinaikkan dari septictank, namun setelah berhasil di keluarkan dari dalam septictank, korban sudah meninggal dunia.

Ketika dikonfirmasi, Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya, S.I.K., M.H. membenarkan kejadian tersebut, menurutnya korban Warsinem meninggal dunia karena menghirup gas beracun dari septictank WC miliknya, sedang korban Saiful Rohmat saat ini dirawat di Puskesmas Sine dan kondisi membaik.

Menyikapi kejadian agar tidak terulang kembali, AKBP I Wayan Winaya menghimbau kepada warga masyarakat, jika mengetahui kondisi fisik bangunan septictank sudah rapuh untuk segera perbaiki sehingga lebih kuat dan aman.

“Dan jika melihat kejadian serupa kiranya jangan mengambil tindakan sendiri karena banyak gas beracun yang ditimbulkan dari septictank, sehingga diperlukan pertolongan dan evakuasi dari pihak yang berkompeten seperti Tim SAR yang memiliki peralatan memadai,” pungkasnya. (yah/gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

Ngawi – Portalnews Madiun Raya

Mata Satinem (64) warga Desa Mengger Kabupaten Ngawi Jawa Timur berkaca kaca ketika Kapolres Ngawi AKBP Pratanat Hutajulu menyalami dan mempersilahkan masuk ke dalam rumah semi permanen bercat kuning yang baru selesai dibangun tersebut.

Dia mengaku tidak khawatir lagi untuk tidur didalam rumah meskipun hujan turun dengan deras nantinya. “ Dulu hanya gubug sudah mau rubuh, kalau hujan ya bocor. Bersyukur sekarang sudah bagus,” ujarnya Kamis (23/08/2019).
Satinem yang lebih dari 30 tahun berjualan cendol dawet di rumahnya tersebut mengaku kesulitan memperbaiki rumahnya yang terbuat dari kayu bekas. Penghasilannya berjualan cendol dawet hanya cukup untuk makan dan menyekolahkan anak semata wayangnya, Rahmat Widodo (19) yang setahun terakhir kuliah di Stikip PGRI Ngawi Jurusan Olah Raga. “Jualan cendol dawet dikampung hasilnya hanya cukup untuk makan, bersyukur anak bisa kuliah,” imbuhnya.

Kesulitan hidup tak menyurutkan Satinem untuk terus menyekolahkan anaknya, apalagi sejak harus menghidupi sendiri anak semata wayanganya tersebut. Beruntung Rahmat Widodo memahami kesulitan orang tuanya tersebut. Setiap hari dia membantu membeli bahan cendol dawet dipasar setiap pagi. “Beruntung kuliahnya sore, jadi pagi bisa membantu emak membeli bahan dipasar dan membuat cendol dawet,” kata Rahmat.

Kesulitan hidup ibunya yang hanya mampu berjualan cendol dawet dan pecel di depan rumah menurut Rahmat Widodo menjadi penyemangat baginya untuk terus kuliah. Baginya saat ini bakti terbaik adalah dengan membantu berjualan cendol dawet dan segera menyelesaikan kuliah dan bekerja. “ Cita citanya segera lulus dan bisa mengabdi sebagai guru olah raga nantinya,”imbuhnya.

Bedah Rumah Sodakoh Jumat Anggota Polres Ngawi.

Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu mengatakan, bedah rumah Satinem berhasil dilakukan berkat hasil dari pengumpulan sodakoh dari anggota Polres Ngawi yang dilakukan setiap hari Jumat. Ruah Satinem menurutnya layak dibedah karena kondisinya yang sudah tidak layak dihuni karena hampir roboh dan bocor. “ Anggarannya dari pengumpulan sodaqoh seluruh anggota kepolisian resor Ngawi setiap hari Jumat. Rumah ibu Satinem lolos survey tim karena kondisinya memprihatinkan,” ujarnya.
Pranatal Hutajulu menambahkan, selama menjabat sebagai Kapolres Ngawi gerakan sodakoh hari Jumat telah merehap 7 rumah warga. Mayoritas rumah yang dibedah dalam kegiatan sodakoh Jumat kondisinya sangat memprihatinkan . “ Selam kurnag lebih satu setengah tahun rumah ibu Satinem merupakan rumah ke 7 yang kita bedah melalui program sodakoh Jumat,” imbuhnya.
Gerakan Sodakoh Jumat Polres Ngawi mentargetkan setiap 2 bulan seklai akan ada giat bedah rumah warga yang tidak layak huni. Dana yang terkumpul dari gerakan sodakoh Jumat anggota Polres Ngawi selain untuk kegiatan bedah rumah juga dignakan untuk membantu warga yang mengalami musibah seperti bantuan kepada warga korban banjir dan warga yang mengalami kekeringan seperti saat ini. “ Kita harapkan dengan gerakan Sodakoh Jumat bisa meringankan keluarga yang pra sejahtera,” pungkas Pranatal. (Koco/Gin)

Pewarta : Sukoco

Redaktur : Agin

Ngawi – Portalnews Madiun Raya

Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, mengajak masyarakat di Kabupaten Ngawi untuk memilih Sugiri Sancoko sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Dapil IX tahun 2019 – 2024.

Ajakan politisi Partai Demokrat tersebut disampaikannya dihadapan ribuan peserta jalan sehat di Alun-alun Kota Ngawi, Ahad (05/01/2019).

“Sugiri Sancoko merupakan sosok yang sudah terbukti, politisi yang memberikan solusi, sahabat rakyat sekaligus pegiat budaya,” ucap Ony yang disambut meriah oleh peserta jalan sehat.

Dengan pengalamannya, saya yakin Pak Giri mampu mengawal kebijakan eksekutif di wilayah Mataraman atau Dapil IX Jawa Timur untuk lebih maju dan berkembang, sambung Ony.

“Untuk itu, mari kita pilih Sugiri Sancoko menjadi wakil kita di Provinsi Jawa Timur,” ajak Wabup Ngawi tersebut.

Kegiatan jalan sehat yang digelar tersebut merupakan Hari Ulang Tahun Toko Buah ABC yang ke 22, sekaligus mensemarakkan Car Free Day di Kota Ngawi.

Terpisah, Sugiri Sancoko mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Wakil Bupati Ngawi dan seluruh masyarakat Ngawi kepadanya. “Saya tidak akan menyia – nyiakan amanah yang diberikan, saya akan berbuat yang terbaik untuk masyarakat Ngawi pada khususnya dan masyarakat Dapil IX Jawa Timur pada umumnya,” ucap Sugiri Sancoko dengan senyuman khasnya. (Yah/gin)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.