Ngawi – Portalnews Madiun Raya
Mata Satinem (64) warga Desa Mengger Kabupaten Ngawi Jawa Timur berkaca kaca ketika Kapolres Ngawi AKBP Pratanat Hutajulu menyalami dan mempersilahkan masuk ke dalam rumah semi permanen bercat kuning yang baru selesai dibangun tersebut.
Dia mengaku tidak khawatir lagi untuk tidur didalam rumah meskipun hujan turun dengan deras nantinya. “ Dulu hanya gubug sudah mau rubuh, kalau hujan ya bocor. Bersyukur sekarang sudah bagus,” ujarnya Kamis (23/08/2019).
Satinem yang lebih dari 30 tahun berjualan cendol dawet di rumahnya tersebut mengaku kesulitan memperbaiki rumahnya yang terbuat dari kayu bekas. Penghasilannya berjualan cendol dawet hanya cukup untuk makan dan menyekolahkan anak semata wayangnya, Rahmat Widodo (19) yang setahun terakhir kuliah di Stikip PGRI Ngawi Jurusan Olah Raga. “Jualan cendol dawet dikampung hasilnya hanya cukup untuk makan, bersyukur anak bisa kuliah,” imbuhnya.
Kesulitan hidup tak menyurutkan Satinem untuk terus menyekolahkan anaknya, apalagi sejak harus menghidupi sendiri anak semata wayanganya tersebut. Beruntung Rahmat Widodo memahami kesulitan orang tuanya tersebut. Setiap hari dia membantu membeli bahan cendol dawet dipasar setiap pagi. “Beruntung kuliahnya sore, jadi pagi bisa membantu emak membeli bahan dipasar dan membuat cendol dawet,” kata Rahmat.
Kesulitan hidup ibunya yang hanya mampu berjualan cendol dawet dan pecel di depan rumah menurut Rahmat Widodo menjadi penyemangat baginya untuk terus kuliah. Baginya saat ini bakti terbaik adalah dengan membantu berjualan cendol dawet dan segera menyelesaikan kuliah dan bekerja. “ Cita citanya segera lulus dan bisa mengabdi sebagai guru olah raga nantinya,”imbuhnya.
Bedah Rumah Sodakoh Jumat Anggota Polres Ngawi.
Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu mengatakan, bedah rumah Satinem berhasil dilakukan berkat hasil dari pengumpulan sodakoh dari anggota Polres Ngawi yang dilakukan setiap hari Jumat. Ruah Satinem menurutnya layak dibedah karena kondisinya yang sudah tidak layak dihuni karena hampir roboh dan bocor. “ Anggarannya dari pengumpulan sodaqoh seluruh anggota kepolisian resor Ngawi setiap hari Jumat. Rumah ibu Satinem lolos survey tim karena kondisinya memprihatinkan,” ujarnya.
Pranatal Hutajulu menambahkan, selama menjabat sebagai Kapolres Ngawi gerakan sodakoh hari Jumat telah merehap 7 rumah warga. Mayoritas rumah yang dibedah dalam kegiatan sodakoh Jumat kondisinya sangat memprihatinkan . “ Selam kurnag lebih satu setengah tahun rumah ibu Satinem merupakan rumah ke 7 yang kita bedah melalui program sodakoh Jumat,” imbuhnya.
Gerakan Sodakoh Jumat Polres Ngawi mentargetkan setiap 2 bulan seklai akan ada giat bedah rumah warga yang tidak layak huni. Dana yang terkumpul dari gerakan sodakoh Jumat anggota Polres Ngawi selain untuk kegiatan bedah rumah juga dignakan untuk membantu warga yang mengalami musibah seperti bantuan kepada warga korban banjir dan warga yang mengalami kekeringan seperti saat ini. “ Kita harapkan dengan gerakan Sodakoh Jumat bisa meringankan keluarga yang pra sejahtera,” pungkas Pranatal. (Koco/Gin)
Pewarta : Sukoco
Redaktur : Agin