Trenggalek – Portal Madiun Raya

Kebakaran hebat yang meluluh lantakan, Pasar Pon Trenggalek menyisakan duka yang sangat mendalam, bagi para pedagang pasar pon.

Atas musibah ini, Pemerintah Kabupaten Trenggalek berkoordinasi dengan Forkopimda dan stake holder terkait, bergerak dengan cepat membentuk tim terpadu penanganan kebakaran.

Tanpa menunggu waktu lama tim segera membuat posko layanan informasi penanganan bencana kebakaran, Sabtu (25/8/2018) di halaman eks. Kantor Dispendukcapil Trenggalek.

Selain memberikan informasi terkait penanganan kebakaran Pasar Pon, personil posko yang terdiri dari berbagai stake holder juga melakukan pendataan pedagang, dan menginventarisir kerugian mereka.

Plt. Kadis Kominfo Kabupaten Trenggalek,Triadi Admono membenarkan perihal pendataan tersebut.

Menurutnya pendataan ini dilakukan untuk mengumpulkan data riil berapa jumlah pedagang Pasar Pon, sekaligus berapa besar kerugian yang mereka alami.

Triadi Admono juga menyampaikan bahwasanya, Bupati Trenggalek yang sedang dalam rangkaian akhir ibadah haji, akan segera kembali ke tanah air dan tidak mengikuti jadwal umumnya dari rombongan haji, setelah mendengar bencana ini.

Ditambahkan olehnya, H. Mochammad Nur Arifin, Wakil Bupati Trenggalek juga melakukan hal yang sama, dan saat ini tengah dalam perjalanan pulang ke tanah air.

Keduanya telah berkoordinasi dengan Gubernur Jatim dan Kementerian terkait atas kejadian ini, untuk mendapatkan suport dukungan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi.

Selain melakukan pendataan, Tim terpadu juga akan menyediakan perawat dan tenaga psikiater untuk membantu merecovery dampak psikis pedagang, atas kejadian ini, pasalnya tak sedikit dari pedagang yang mengalami trauma.(Ono/gin)

Reporter : Dahono

Trenggalek – Portal Madiun Raya

Kebakaran hebat terjadi di Pasar Pon, di jalan RA. Kartini, Kelurahan Sumber Gedung, kabupaten Trenggalek.

Setidaknya ada 635 los pasar ludes terbakar tanpa sisa, sedang-kan pedagang yang menempati kios, Dari 70 kios yang ada di pasar tersebut, hanya beberapa Kios pedagang yang selamat.

Jefri pemilik salon yang ada didepan pasar Pon Trenggalek menceritakan, kejadianya berawal seperti letusan letusan kembang api, sekitar pukul 00.30 Wib. “Dan saya tidak menduga kalau itu kebakaran,” terangnya.

Masih menurut Jefri, toko Helm dan Toko Mas saya, yang berada di pasar pon juga ikut terbakar.

“Beruntung toko mas saya masih bisa saya selamat kan, sedangkan toko helm saya, sebagian dimakan oleh si jago merah,” urainya.

Hingga Sabtu pagi sampai siang, sejumlah pedagang masih berusaha mencari barang-barang, yang bisa diselamatkan, dibantu oleh aparat.

Sementara itu hingga pukul 08.00 WIB, petugas pemadam Kebakaran masih terus berupaya melakukan pendinginan di dalam pasar yang masih mengeluarkan kepulan asap tebal.

Setidaknya ada 10 unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Trenggalek, Pemkab Tulungagung, Pemkab Ponorogo, dan Pabrik Rokok Gudang Garam dikerahkan guna memadamkan api di Pasar Pon Trenggalek.

Sebelum kebakaran api terlihat sekitar pukul 00.30 WIB dini hari, dan membesar dengan cepat. Pukul 01.30 WIB, api sudah melahap sebagian besar bangunan pasar yang sedianya akan di bangun awal tahun 2019.

Sementara itu Dr Unung Kepala Bapeda Trenggalek saat dikonfirmasi, pihaknya masih melakukan rapat koordinasi, “hasil nya sementara kita akan membuat Posko di Dukcapil depan pasar Pon Trenggalek, ” katanya dengan singkat. (Ono)

Reporter : Dahono

Reporter : Dahono

Trenggalek – Portal Madiun Raya

Jika sebelumnya Polres Trenggalek bersama Kodim 0806 Trenggalek membentangkan bendera raksasa di gunung Kebo, kali ini sedikit berbeda.

Bendera raksasa berukuran 20 X 30 m di bentangkan di gunung sepikul Watulimo Trenggalek.

Tantangan kali ini lebih berat, karena hanya bisa dilakukan oleh pemanjat tebing profesional, mengingat gunung sepikul merupakan tebing batu andesit dengan ketinggian mencapai 400 m, Rabu (15/8).

Dalam prosesi pengibaran bendera tersebut, Wakil Bupati Trenggalek H.M. Nur Arifin bertindak selaku inspektur upacara.

Sementara peserta upacara terdiri dari berbagai elemen masyarakat seperti Orari, Basarnas, PMI, Basarnas, Tagana, Baaznas, PSC 119, FKKPI, komunitas misi keterjalan Indonesia, Tripixi, Pramuka, perwakilan perguruan pencak silat, pelajar dan masyarakat sekitar

Nampak hadir pula dibarisan undangan, Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S,I.K., M.H., Dandim 0806 Trenggalek Letkol inf. Dodik Novianto, S.Sos, Kajari Trenggalek Lulus Mustofa SH, MH., Adm Perhutani Andi Iswindarto, Muspika kecamatan Watulimo dan perangkat desa Watuagung.

Dikonfirmasi terpisah, AKBP Didit mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut. Selain menggelokan kembali semangat nasionalisme, pengibaran bendera raksasa tersebut juga dapat menarik perhatian para wisatawan dari luar kabupaten Trenggalek.

“Pengibaran bendera raksasa adalah sesuatu yang unik. Tidak semua orang bisa melakukan itu. Butuh tim yang profesional dan solid. Disamping itu gunung sepikul merupakan kawasan wisata panjat tebing sehingga bisa menarik wisatawan,” ucap AKBP Didit

Dan yang pasti, kegiatan ini mampu menggugah kembali semangat nasionalisme anak bangsa di tengah gempuran lonjakan teknologi saat ini, imbuh Kapolres.

Dalam acara tersebut, AKBP Didit BWS bersama tamu undangan lainnya berkesempatan menjajal via ferrata gunung sepikul setinggi lebih 200 meter. Dengan menggunakan perangkat keselamatan seperti Seat Harness, Carabiner, Lanyard Arm, Helm dan sarung tangan AKBP Didit meniti satu persatu anak tangga hingga mencapai puncak.

Bagi wisatawan yang datang ke Trenggalek silahkan mencoba via Ferrata gunung Sepikul.
“Cukup menguras andrenalin. Tapi ada kepuasan tersendiri”, ujarnya.(ono/gin)

Reporter : Dahono

Trenggalek – Portal Madiun Raya

Supriyanto Kepala Desa Mlinjon Kecamatan Suruh bersyukur mendapat bantuan tandon air dari Q Net Amoeba, karena setiap musim kemarau daerahnya, selalu mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.

Menanggapi kebutuhan sarana air bersih di Desanya Supriyanto mengatakan bahwa saat ini kebutuhan yang paling mendesak adalah tandon air, dan suplai air bersih.

Untuk Dusun Selo Rejo saja ada 7 RT yang mengalami kekeringan. Untuk mengatasi kesulitan air tersebut, setiap musim kemarau selalu disuplai dari BPBD, Polres, dan bantuan dari pihak ke tiga urainya.

Biasanya setiap bulan Juni sampai dengan bulan Oktober daerah Selo Rejo dan sekitarnya , selalu mengalami kekeringan.

“Air bersih sudah tidak ada, dan yang paling parah ada di 4 RT”, ungkapnya.

Sementara itu Tri Hartono castomer dari Q Net Amoeba dalam kegiatan bakti sosialnya, pihaknya memberikan 3 tandon air bersih untuk digunakan kepentingan warga masyarakat Dusun Selo Rejo, Desa Mlinjon. Dengan kapasitas 2300 Liter per tandon nya.

Labih lanjut menurut Tri Hartono, rencana kami kedepannya kita akan membeli mobil tangki untuk masyarakat, yang membutuhkan air.

“Bukan untuk di Desa Mlinjon saja, tetapi untuk masyarakat Trenggalek yang membutuhkan”,pungkas Tri Hartono. (Ono/gin)

Reporter : Dahono

Trenggalek – Portal Madiun Raya

Sejumlah 106 warga binaan pemasyarakatan kelas II B Trenggalek menerima remisi umum HUT ke-73 Republik Indonesia.

Remisi atau pengurangan masa tahanan diberikan kepada para narapidana yang telah memenuhi syarat, dan dinilai telah berkelakuan baik selama menjalani hukuman.

Pemberian remisi dilakukan dalam sebuah prosesi seremonial yang dihadiri oleh Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo, S.I.K., M.H., Dandim 0806 Trenggalek Letkol Inf. Dodik Novianto, S.Sos., Kajari Trenggalek Lulus Mustofa, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Negeri Trenggalek Agus Aryanto, S.H., Plh Bupati Trenggalek Drs. Pariyo, Wakil Ketua DPRD Trenggalek Guswanto, serta perwakilan OPD dan tokoh masyarakat.  Jumat (17/8).

Kepala Rutan Trenggalek Drs. Dadang Sudrajat, M.Si dalam sambutannya menuturkan, jumlah warga binaan di dalam rutan sebanyak 202 orang. Warga binaan diberikan kegiatan yang bermanfaat baik urusan dunia maupun akhirat.

Dikonfirmasi terpisah AKBP Didit menjelaskan bahwa remisi merupakan hak setiap narapidana selama memenuhi persyaratan perundang-undangan yang ada seperti, “Minimal sudah menjalani 6 bulan penahanan, berkelakuan baik dan tidak melanggar aturan. Dengan diberikannya remisi, pihaknya berharap warga binaan saat kembali kemasyarakat memiliki keterampilan, dan perubahan perilaku yang lebih baik, sehingga dapat diterima kembali sekaligus menghapus stigma negatif”,ujar Kapolres.

Kami yakin banyak pelajaran yg dipetik oleh para narapidana selama menjalankan pembinaan di dalam Rutan, dan nantinya setelah bebas bisa berkelakuan lebih baik dan tidak mengulangi perbuatannya sambung AKBP Didit.

Sebagai informasi, dari 106 yang menerima remisi hari ini, 3 orang dinyatakan langsung bebas dengan rincian, potongan 1 bulan sebanyak 31 orang, 2 bulan sebanyak 27 orang, 3 bulan sebanyak 28 orang, 4 bulan sebanyak 15 orang dan 5 bulan sebanyak 5 orang.(Ono/gin)

Reporter : Dahono
Trenggalek – Portal Madiun Raya

Wakil Bupati H. Moch Nur Arifin menjadi pembicara dalam kegiatan Motivation Training yang bertajuk, “Membangun Kepercayaan Diri Masyarakat Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo.

Kegiatan tersebut digelar dalam rangka Pengembangan Desa Wisata yang diadakan oleh mahasiswa KKN-PPM Universitas Gajah Mada.

Wakil Bupati termuda se Indonesia ini
mengajak seluruh masyarakat Sawahan, untuk benar-benar berusaha dalam mengembangkan potensi alam yang ada di wilayahnya, untuk menjadi Desa Wisata.

“Semua warga seharusnya bersyukur, banyak potensi yang sangat luar biasa di Desa Sawahan,” ungkap Wabup Arifin.

Menurut Gus Ipin sapaan akrabnya, untuk bisa mengembangkan potensi-potensi yang luar biasa tersebut, masyarakat harus berusaha dan berubah.

“Kita harus bertawakal, berusaha dan berubah dari kebiasaan-kebiasaan yang lama, mari kita jaga lingkungan di sekitar ko kita, jangan lagi buang sampah di sungai. Biar potensi yang ada ini, semakin menarik untuk dikunjungi,” ujarnya.

Masih menurut Arifin, Desa Sawahan termasuk salah satu Desa yang beruntung menjadi lokasi bagi, mahasiswa KKN-PPM UGM tahun 2018 ini.

Dengan bantuan dari mahasiswa KKN tersebut, masyarakat dapat berdiskusi tentang, bagaimana mengembangkan potensi yang ada menjadi Desa Wisata.

Kita punya kesempatan yang belum tentu dipunyai oleh Desa-Desa lain. Tidak semua Desa punya kesempatan didatangi mahasiswa-mahasiswa yang pintar-pintar ini, yang bisa diajak diskusi, bagaimana mengembangkan potensi.

“Jadi mari kita manfaatkan kesempatan yang ada ini,” jelas Wabup Arifin.

“Tinggal bagaimana kesiapan kita, barang siapa yang mau sungguh-sungguh berusaha dan bersyukur, akan dicukupi oleh Allah, kita sudah diberi sungai yang bersih, udara yang segar alam yang indah, mari kita jaga, kemudian bisa kita kembangkan,” pungkasnya. (Ono/gin)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.