Ponorogo – Portal Madiun Raya

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ponorogo menggelar rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur tahun 2018 tingkat Kabupaten Ponorogo, Rabu (04/07).

Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Sasana Praja tersebut dihadiri pejabat Forkopimda Ponorogo, Jajaran KPU Ponorogo, Jajaran Bawaslu Ponorogo dan saksi dari kedua paslon cagub dan cawagub.

Secara umum pelaksanaan pilgub Jatim di Kabupaten Ponorogo berlangsung aman dan lancar. Tahapan pesta demokrasi memilih pimpinan di level provinsi dilalui masyarakat Ponorogo dengan penuh kegembiraan.

Evaluasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ponorogo adanya selisih suara di lima kecamatan, namun hal tersebut sudah diselesaikan ditingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) masing masing. Selain itu, “Bawaslu juga menemukan kesalahan rekapitulasi di 120 TPS yaitu kesalahan antara daftar pemilih dengan yang berhak memilih, namun hal tersebut sudah kita selesaikan”, ujar Juwaini, SPd, Komisioner Bawaslu Ponorogo.

Rekapitulasi perolehan suara Pilgub Jatim 2018 tingkat Kabupaten yang digelar KPU Ponorogo tersebut berjalan lancar. 21 Kecamatan yang mengikuti rekapitulasi pilgub Jatim tersebut dapat selesai dalam waktu yang singkat tanpa ada banyak kendala dan protes dari saksi kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

Hasil akhir menempatkan Paslon nomor urut satu yaitu Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak memperoleh suara sah sebanyak 287.670 atau 59% suara sah.

Sedangkan Paslon nomor urut dua, yaitu Gus Ipul – Puti Guntur Soekarno meraih suara 199.484 suara sah atau 41% suara sah.

Sementara suara tidak sah sebanyak 13.471.

Ketua KPU Ponorogo, Muh Ikhwanudin Alfianto menjelaskan secara umum gelaran Pilgub Jatim 2018 di Kabupaten Ponorogo mengalami peningkatan dari Pilgub Jatim 2013 yang lalu, namun tingkat partisipasi pemilih lebih rendah dari Pileg dan Pilpres 2014 yang lalu.

Menurut Ikhwanudin, tingkat partisipasi pilgub Jatim 2018 ini sebanyak 66%, dimana dari 755 ribu jiwa pilih, hanya 500.625 yang menggunakan hak pilihnya.

“Hal tersebut disebabkan banyak hal, diantaranya banyak TKI yang ber KTP Ponorogo namun tidak menggunakan hak pilih mereka”,jelas Ikhwanudin. (yah/gin).

Reporter : Tatang Dahono

Trenggalek – Portal Madiun Raya

Entah strategi atau takut kalah calon Wakil Gubernur Jatim pasangan nomor 1 Emil Elistianto Dardak pindah TPS.
Padahal sesuai dengan jadwal, lokasi bupati Emil menggunakan hak pilihnya di TPS 3, jalan Laksamana Martadinata RT 03 / RW 02 Kelurahan Surondakan, Kecamatan Trenggalek.

Namun secara mendadak ada perubahan jadwal, beralih mencoblos di TPS 5 Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, ada firasat apa ini.

Didampingi istrinya Arumi Bahcin, Emil usai mencoblos menyampaikan bahwa perpindahan TPS ini bukan karena apa, tetapi jaraknya dari rumah lebih dekat dari pada di TPS 3 Kelurahan Surondakan, yang berada dibelakang tenesan. “Selain itu TPS ini punya sejarah, pada saat pilbup yang lalu, saya juga mencoblos di TPS sini”,jelasnya.

Lebih lanjut sebelum ke Surabaya, dirinya akan memberikan semangat dulu kepada teman teman di Trenggalek dulu.
“Setelah itu saya akan memantau perkembangan Pilgub ini dari pos pemenangan di Surabaya,” pungkas Emil.(Ono/gin)

Reporter : Tatang Dahono

Trenggalek – Portal Madiun raya
Supriadi 73 Th warga RT 11/ RW 04 Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, kabupaten Trenggalek, tetangga dekat Emil Dardak calon Wakil Gubernur Jawa Timur, yang berpasangan dengan Kofifah Endar Parawansa, lebih mantap memilih Mbak Puti, daripada memilih tetangganya sendiri.

Menurut Supriyadi (2/4) tetangga Emil yang berada disebelah barat rumahnya, setelah mendengar dan ada kabar jika cucu mendiang Bung Karno berada di Rumah mantan Bupati Mulyadi, yang berada di sebelah timur rumah Emil, Supriyadi yang sudah uzur ini langsung mendatangi rumah Mulyadi yang jaraknya sekitar 14 M dari kediamannya.

Setelah sampai di rumah mantan bupati, pengagum berat Bung Karno ini langsung menemui cucu sang proklamator Puti Guntur Soekarnoputra, untuk memberikan dukungan atas pencalonan Mbak Puti, sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, yang berpasangan dengan Gus Ipul, pasangan nomer 2.

Ditambahkan, sebagai pengagum berat Bung Karno sejak masih muda dulu sampai sekarang, Supriyadi selalu memasang foto foto Bung Karno sang Proklamator di kediamanya.

Setelah puas berbincang bincang dengan cucu Bung Karno, Supriyadi yang masih energik ini langsung meminta foto bersama dengan calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomer 2 Puti Guntur Soekarno Putra, sambil tertawa lepas mengacung kan salam dua jari.

Lebih lanjut Supriyadi yang didampingi oleh istrinya, dengan mata yang berbinar-binar menceritakan dirinya pada saat masih muda dulu, yang juga anak seorang bupati.

Kekagumanya pada Bung Karno sampai saat ini tidak pernah luntur dan tetap sebagai pengagum berat sang proklamator bangsa,” ungkapnya.

Namun entah karena apa atau kebetulan, tetangga Emil Dardak yang berada di sebelah timur kediamannya, yang juga mantan bupati Trenggalek, lebih mantap memilih Puti Guntur Soekarno Putra pasangan nomer urut 2.

Jadi ironis memang, tetangga Emil yang berada di sebelah timur dan di sebelah barat rumahnya lebih mantap, memilih dan mendukung cucu sang proklamator bangsa, Puti Guntur Soekarno Putro. Dari pada memilih Emil yang tetangganya sendiri, yang nota bene sebagai calon wakil Gubernur Jawa Timur yang mendampingi Kofifah Endar Parawansa.

Sementara itu Puti Guntur Soekarnoputra mengatakan,” kedatanganya ke sini untuk bersilahturahmi dengan warga RT 11 dan RT 12, Kelurahan Ngantru Kecamatan Trenggalek. Untuk memperkenalkan diri dan minta doa restu kepada masyarakat. Karena Gus Ipul – dan saya, mempunyai niat untuk mencalonkan diri sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur.

Ditambahkan kedatangan ke kabupaten penghasil makanan khas tempe kripik ini, untuk melaksanakan sosialisasi kampanye untuk menyapa warga Trenggalek, karena pepatah ” mengatakan, tak kenal maka tak sayang”, urainya.

Jika Gus Ipul sudah dikenal oleh masyarakat Trenggalek saya masih belum, maka mulai pagi sampai dengan sore nanti, saya akan berjalan dari titik ke titik ditemani oleh Gus Ipin dan Pak Mulyadi.
Karena itu kepada ibu ibu sebagai sesama perempuan, saya minta doa dan dukungannya, mudah mudahan saya berdua diridhoi oleh allah,”pungkasnya.(Ono/gin)

Ponorogo – Portalnews www.madiunraya.com
Menjelang masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, dimana Kabupaten Ponorogo akan mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ponorogo menggelar Rapat Koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ponorogo dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ponorogo di Ruang Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Ponorogo, Selasa (03/04/2018).

Dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo, Anik Suharto, S.Sos, rapat koordinasi tersebut dihadiri puluhan anggota DPRD Kabupaten Ponorogo, KPU dan Bawaslu Ponorogo. Selain membahas tentang kampanye Pilgub Jawa Timur 2018, rapat koordinasi tersebut juga membahas aturan tentang ijin saat mengikuti kampanye bagi pejabat politis seperti Bupati, Wakil Bupati serta Anggota Legislatif DPRD Kabupaten Ponorogo.

Anik Suharto berharap semua peraturan tentang kampanye sudah tersosialisasikan dengan baik.”Sehingga nantinya tidak ada pelanggaran dalam kampanye Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018,” harap Anik Suharto.

Anik juga berharap dalam pelaksanaan kampanye dan tahapan dalam pemilihan gubernur Jawa Timur nantinya dapat berjalan dengan baik, jujur dan sesuai asa Pemilu yang Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia atau yang lebih dikenal dengan istilah Luber. “Semoga seluruh masyarakat di Ponorogo dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik dan mampu menghasilkan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang benar benar dikehendaki oleh masyarakat,” ucap Anik Suharto.

Selain itu, peran KPU sebagai penyelenggara Pemilu harus benar-benar dapat mengakomodir semua warga di Ponorogo dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik, sambung Anik.

“Bawaslu juga harus bekerja secara maksimal dalam melakukan pengawasan supaya jalannya pesta demokrasi dapat berjalan dengan baik tanpa ada pelanggaran dan intimidasi yang menciderai proses demokrasi.” pungkas Anik Suharto.

Beberapa interupsi dan saran dari para anggota DPRD Kabupaten Ponorogo tentang kampanye dan Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018 dijawab dengan baik oleh Komisioner KPU dan Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Ponorogo. (adv/yah/gin)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.