Ponorogo – Portalnews Madiun Raya

Struktur tanah yang labil dan hujan yang terus menerus terjadi membuat jalan raya yang menghubungkan Pacitan – Ponorogo amblas.

Menurut Agus, warga Dusun Dondong Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo, Pacitan, longsornya badan jalan tersebut terjadi Kamis, (20/02/2020) dini hari. “Kurang lebih terjadi pada pukul 03.00 mas, hujan dari malam dan ini masih gerimis, apalagi tanahnya labil, ” Ucap Agus.

Memang jalan disini, kata Agus, tanahnya labil. “Tanahnya amblas terus mas, kemarin diurug namun ini sudah amblas lagi, bahkan retakan terjadi disekitar jalan ini, kalau dipindah tidak mungkin mas, karena ini satu-satunya jalan, sebelah nya gunung, ” Pungkasnya.

Pantauan dari Madiunraya.com, saat ini arus lalu lintas masih lancar dengan sistem buka tutup. Aparat Kepolisian dan TNI sudah berjaga dibantu masyarakat dalam mengatur lalu lintas. (Yah/Gin).

Pewarta : Yahya Ali Rahmawan

Editor : Agin Wijaya

PONOROGO, Madiunraya.com – Petugas gabungan dari Polsek dan Koramil Pulung, Taruna Siaga Bencana bersama masyarakat melakukan evakuasi kerangka dua manusia diduga korban bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur.

Kapolsek Pulung AKP Denny F, Jumat mengatakan petugas gabungan dan masyarakat melakukan evakuasi dengan cara menggali timbunan tanah di lokasi Sektor B bencana longsor yang terjadi pada 1 April 2017.

Petugas gabungan dari Polsek Pulung, Koramil Pulung, Tagana bersama masyarakat melakukan penggalian tanah di Sektor B tanah longsor. Menemukan kerangka dua mayat pada Kamis, (26/4).

Menurut Denny, kerangka mayat yang ditemukan sulit dikenali ciri-ciri fisiknya. Namun petugas bisa menduga jenis kelamin dari pakaian yang masih menyatu di tubuh kerangka mayat.

Jasad pertama sudah tidak utuh. Bagian yang ditemukan hanya batas pinggang sampai kaki. Mengenakan celana jeans potongan sampai lutut dan sabuk hitam, diperkirakan berjenis kelamin laki-laki, ujarnya.

Sedangkan penemuan yang kedua, lanjutnya, relatif masih utuh. Dengan ciri fisik dan pakaian yang dikenakan, diduga berjenis kelamin perempuan.

Penemuan kedua, berambut panjang memakai baju warna merah dan corak motif bunga bergaris. Juga mengenakan BH warna pink, diperkirakan berjenis kelamin perempuan, ujarnya memperkirakan.

Untuk mencari kepastian identitas kedua jasad, kata dia, Polsek Pulung mengirimkannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Hardjono Ponorogo menggunakan kendaraan ambulans Puskesmas Pulung guna dilakukan proses identifikasi.

Seperti diketahui, di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo terjadi tebing longsor yang menimbun 28 orang. Hingga saat ini sebagian besar korban belum ditemukan.

Sumber: Antaranews.com

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.