,

Cerita Kandar, warga Tegalombo yang Berjalan Kaki hingga Jawa Tengah

oleh

Pacitan – MADIUNRAYA.COM

Nama lengkapnya Iskandar. Tetapi warga sekitar sering memanggilnya Kandar. Dia asli Dusun Ringin Asri, Desa Tegalombo Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan.

Pria paruh baya itu kemarin, Selasa (02/02/2022) dijemput oleh Kepala Desa Tegalombo bersama Bhabinkamtibmas, Kasi Trantib Tegalombo dan Karang Taruna Kecamatan Tegalombo di Mapolsek Giriwoyo, Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.

Menurut pengakuannya, Kandar menyampaikan bahwa dirinya ingin jalan-jalan.

“Dolan mas,” jawabnya singkat sambil tersipu.

Setelah dijemput, Kandar kini tinggal bersama familinya di Ringin Asri Desa Tegalombo.

“Keluarga terdekatnya tinggal kami mas,” ucap Suyatno kepada Madiunraya.com, Kamis (03/02/2022).

Suyatno juga menceritakan kronologis hingga Kandar ditemukan di Jawa Tengah.

“Dia di foto netizen, lalu diupload di Media Sosial. Keluarga yang di Jakarta lalu menghubungi kami. Dan kami langsung memberitahukan kepada Pak Kades. Alhamdulillah berhasil dijemput di Mapolsek Giriwoyo,” lanjut Suyatno.

Suyatno juga menjelaskan bahwa dulu Kandar merupakan Pemuda yang tumbuh kembang secara wajar.

“Dia dulu sering belajar ilmu kejawen dan salah satu perguruan silat di Yogyakarta. Mungkin dia menyalahi sumpah terhadap gurunya sehingga sering nengkleng (bertindak sendiri). Sudah beberapa bulan ini jalan-jalan disekitar sini namun yang terakhir sampai di Jawa Tengah itu,” urai Suyatno.

Kalau berbicara kekuatan fisik, Suyatno menyampaikan bahwa Kandar memiliki kelebihan.

“Saat normal, dia biasanya mengangkat batu dari sungai tanpa mengenal lelah. Kalau sudah bekerja dia sangat tekun mas, termasuk kalau sudah berjalan, dia akan terus jalan kaki tanpa lelah,” tambahnya.

Namun Suyatno juga menjelaskan bahwa kadang kala Kandar susah diatur.

“Sebenarnya kalau diajak ngomong masih nyambung mas. Dulu juga sudah beberapa kali diajak berobat kepada orang pintar. Namun karena menyalahi sumpah ke gurunya dan gurunya sudah meninggal agak susah untuk menyembuhkannya. Semoga lambat laun segera pulih. Kasihan kalau berjalan terus tak tahu arah, bisa-bisa hilang. Ini kami rawat bersama keluarga kami.” Pungkas Suyatno. (yah/gin)

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

No More Posts Available.

No more pages to load.