Ponorogo – Portalnews Madiun Raya

Ketua Forum Komunikasi Umat Islam Bersatu (FKUIB) Kabupaten Ponorogo, KH Mansyur menilai langkah Prabowo Subianto yang merapat ke Jokowi sebuah tindakan yang konyol.

Hal itu disampaikan oleh KH Mansyur kepada Portalnews Madiun Raya, Jum’at (26/07).

“Seharusnya Prabowo Subianto tetap teguh dijalur oposisi, bukan malah bergabung dengan pemerintah yang notabene adalah lawan politiknya saat Pemilu 2019 lalu, ” ungkap Kyai Mansur, panggilan akrabnya.

Kalau seperti ini, membuat umat Islam bingung, dan seperti kehilangan pemimpinnya, sambungnya.

“Seharusnya Prabowo Subianto tetap mendengar aspirasi umat Islam yang sekuat tenaga mendukungnya, kalau saat ini kalah, belum tentu Pemilu selanjutnya akan selalu kalah, karena menurut Al Qur’an, kekuasaan itu dipergilirkan, jadi menurut saya langkah Prabowo yang seperti itu terlalu terburu buru dan tidak melihat bagaimana umat Islam berjuang membelanya, dengan tenaga, biaya dan pengorbanan yang tidak kecil, konyol sekali.” Pungkas Kyai Mansur. (Yah/gin)

Pewarta : Yahya

Redaktur : Agin

Ponorogo – Portalnews Madiunraya.com
Relawan pendukung Pasangan Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin, AyoJO! Mataraman menggelar kegiatan Festival Kesehatan Gratis di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Sabtu (17/11).

Kegiatan yang dikemas dalam penyuluhan tentang Stunting dan Lomba Kesehatan tersebut dihadiri puluhan ibu – ibu yang datang dari berbagai wilayah di Kecamatan Sukorejo.

Menurut Titis Mursito, Koordinator Kabupaten Ponorogo Relawan AyoJo!, menjelaskan bahwa selain kegiatan penyuluhan, acara yang digelarnya tersebut mau tidak mau adalah untuk mengkampanyekan Pasangan Calon Presiden Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin. “Ini adalah bukti keseriusan kami untuk memenangkan Pak Jokowi – Kyai Ma’ruf di wilayah Mataraman, utamanya di Ponorogo, “terang Titis kepada awak media, Sabtu (17/11).

Walaupun kampanye, kami mengemas dalam kegiatan edukatif, yaitu ada transfer ilmu kesehatan kepada masyarakat, yaitu pencegahan stunting untuk anak keturunan kita, sambung Titis.

“Kita berharap, dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kesehatan bagi generasi penerus kita sehingga Indonesia bisa terus berkembang dan maju di masa yang akan datang. “pungkas Titis.

Sementara, Koordinator Daerah (Korda) Relawan AyoJO! Mataraman, Musowir, dalam sambutannya mengajak hadirin untuk kembali memilih Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin karena sudah ada hasil yang nyata dalam pembangunan di periode pertama pemerintahan Joko Widodo. “Dulu saat ke Surabaya, kita memerlukan waktu 5 jam, namun saat ini kita hanya menempuh 3 jam lewat jalan tol, ini adalah salah satu keberhasilan Pak Jokowi dalam membangun infrastruktur,” jelas Musowir.

Jadi, keberhasilan Pak Jokowi harus kita teruskan supaya Indonesia menjadi negara yang maju di masa yang akan datang, sambung Musowir.

“Selain itu, Pak Jokowi terus menjaga NKRI dari paham radikalisme yang ingin merubah dasar negara kita, hal itu yang harus kita dukung. ” pungkas Musowir.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan tentang Stunting oleh dr Dwi dari RS Griya Waluyo Ponorogo. (yah/gin).

Jakarta – Portalnews Madiunraya.com
Aktivis HAM, Ratna Sarumpaet akhirnya mengaku bila kabar dirinya dianiaya orang tidak dikenal hanyalah dusta belaka.

Hal itu disampaikan oleh Ratna dalam jumpa pers di kediamannya, Rabu (03/10).
Didampingi keluarganya, Ratna mengaku bahwa wajahnya yang lebam itu karena tindakan medis yang dilakukan oleh dokter. “Tujuan dokter adalah mengambil lemak di wajah, namun karena ditanya oleh anak, saya menjawab di pukul orang,” terang Ratna.

Dan kebohongan tersebut terus dilakukan Ratna sampai dengan bertemu Prabowo Subianto, Capres yang juga didukung oleh Ratna Sarumpaet. Mendengar pendukungnya dianiaya orang, Prabowo dan Timnya menggelar konferensi pers, bahkan Prabowo berencana mau menemui Kapolri.

Namun, siang ini, Perempuan Aktivis HAM yang berusia 70 tahun itu akhirnya mengaku bahwa penganiayaan yang selama ini viral tidaklah benar. “Saya meminta maaf kepada semua pihak, karena kebohongan ini seperti dihembuskan setan,” jelas Ratna.

Menanggapi keterangan Ratna Sarumpaet, sejumlah akun medsos dari kedua pendukung Capres dan Cawapres 2019 berhenti saling berdebat, dan kini beberapa akun pendukung Prabowo Sandi menuding Ratna Sarumpaet sengaja menghancurkan kredibilitas Prabowo Subianto. Seperti akun PrayLombokPrayPalu yang mentweet bahwa Ratna Sarumpaet sengaja menggembosi Prabowo Subianto. (yah/gin)

Jakarta – Portalnews Madiunraya.com
Ketua Umum IPSI, Prabowo Subianto memberikan pesan yang mendalam usai merayakan keberhasilan pesilat Hanifan Yudani Kusumah dengan berpelukan bersama dengan Presiden Jokowi di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta.

Prabowo Subianto menulis di akun instagramnya @prabowo “Kita boleh berbeda pendapat, namun untuk urusan bangsa kita harus bersatu. ” tegas Prabowo dalam statusnya tersebut.

Prabowo Subianto dinilai berhasil membina olah raga Pencak Silat yang berhasil menyapu bersih medali emas di Asian Games 2018, yaitu menyabet 14 emas.

Unggahan status dari calon Presiden tersebut disambut baik oleh para netizen, bahkan banyak pihak yang menyatakan momentum tersebut sangat mendinginkan suasana. (yah/gin).

Jakarta – Portalnews Madiunraya.com
Tensi politik yang semakin memanas mendekati Pemilu 2019 berhasil diredam untuk sementara waktu oleh Hanifan Yudani, atlit Pencak Silat yang meraih medali emas ke 29 bagi kontingen Indonesia.

Setelah dinyatakan menang dan meraih medali emas, Hanifan mengibarkan bendera merah putih dan berlari menuju tribun penonton kehormatan, dimana Presiden Joko Widodo, duduk bersama Ketua IPSI, Prabowo Subianto. Disebelah mereka juga ada Presiden RI ke 5, Hj Megawati Soekarno Putri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sambutan hangat dan pelukan sang Atlit kepada Ketua IPSI Prabowo Subianto tidak membuat cukup bagi Hanifan. Atlit pencak silat tersebut merangkul Presiden Jokowi dan memeluk bersama kedua tokoh bangsa tersebut.

Para netizen yang mengabadikan momen tersebut bersorak riang dan memberi aplaus panjang. Tidak ketinggalan, Megawati dan Jusuf Kalla juga bertepuk tangan.

Anam Ardiansyah, tokoh masyarakat di Ponorogo menyatakan bahwa pencak silat merupakan budaya pemersatu bangsa. “Apapun perbedaan dan keragaman pilihan politik kita, hari ini disatukan oleh pencak silat sebagai budaya bangsa, “ujar Anam.

Kita berharap para pemimpin kita terus akur dan bersinergi untuk kemajuan bangsa, sambungnya.

“Adem dan teduh melihatnya mas, apalagi dibandingkan dengan perdebatan sengit di medsos, semoga dengan moment ini bisa terus meredam panasnya politik di negeri kita. ” pungkas Anam. (yah/gin).