Ponorogo – Madiunraya.com

Banyaknya jalan yang rusak di Kabupaten Ponorogo membuat Bupati Ponorogo, H Sugiri Sancoko atau yang akrab dipanggil Kang Giri untuk melakukan berbagai upaya.

Salah satunya adalah dengan meminta bantuan Gubernur Jawa Timur untuk memberikan bantuan guna perbaikan jalan.

“Tadi saya ajak Bu Gubernur untuk berkeliling di Kabupaten Ponorogo dengan mengendarai sepeda motor. Masih banyak jalanan yang berlubang alias jalannya rusak,”Ucap Kang Giri, Senin (08/11/2021).

Untuk itu Kang Giri meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memberikan kucuran anggaran untuk perbaikan jalan. “Walaupun saya Sholat dan Puasa, namun saya tetap merasa berdosa jika ada jalan yang rusak di Kabupaten Ponorogo,”tambah Kang Giri.

Mendengar permintaan dari Bupati Ponorogo tersebut, Gubernur Jawa Timur terlihat tersenyum dan mengangguk-angguk.

Seperti diketahui, jalan yang rusak di Kabupaten Ponorogo masih terbilang banyak.

Untuk mengatasi hal itu, Pemkab Ponorogo mengajukan pinjaman kepada PT SMI senilai Rp 155 Milyar.

Ditemui terpisah, Wakil Bupati Ponorogo, Hj Lisdyarita mengungkapkan bahwa pinjaman kepada PT SMI masih dalam tahap proses pencairan. “Kita ingin jalan-jalan yang rusak di Kabupaten Ponorogo segera diperbaiki. Ini masih proses pencairan dari PT SMI.” Jelas Bunda Rita, panggilan akrabnya. (yah/gin)

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

Ponorogo – Madiunraya.com

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memuji kinerja Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam melakukan inovasi pengolahan sampah dengan menjadikan briket substitusi batu bara menjadi bahan bakar industri di daerah lain.

“Saya seperti humasnya Pak Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo. Tetapi memang seperti itu, 2 inovasi dalam pengolahan sampah di Ponorogo merupakan Out of The Box yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo,”Ucap Gubernur Khofifah, Senin (08/11/2021).

Target dunia memang menurunkan emisi. “Pengolahan sampah di Ponorogo diproses sangat sederhana. Tapi setelah diuji di Labnya ITS, dioksinnya dibawah ambang batas, pun dengan emisinya juga sangat luar biasa karena dibawah ambang batas. Jadi inilah industri yang bisa mengolah sampah menjadi rupiah. Marketnya pun juga terbuka luas yaitu di Malang, Pasar, Gresik, Sidoarjo, Kediri dan lainnya, ini adalah peluang luar biasa untuk mengurangi dampak sampah dan menjadi barang yang dibutuhkan sehingga menjadi pundi rupiah,”tambah Gubernur.

Selain itu, inovasi yang kedua, ada siswa SMK di Ponorogo yang membayar sekolah dengan kotoran sapi. “Nah, kotoran sapi ini menjadi bahan utama Granula yang akan dijadikan Pupuk Organik menjadi solusi pengolahan sampah kotoran sapi yang sudah mulai mengganggu menjadi produk yang bermanfaat. Kita tahu bahwa Pupuk Organik sangat diperlukan untuk mengurangi dampak dari Pupuk Kimia,”jelas Gubernur  Khofifah.

Selain memberikan pujian, Gubernur juga akan membantu mesin pengolahan hilir pengolahan sampah tersebut. “Sehari, produksi sampah di Ponorogo mencapai 90 Ton. Jika kita bantu 5 mesin, maka akan ada 60 ton substitusi batu bara yang dihasilkan. Ini akan menjadikan best practice yang bisa ditiru oleh daerah lain untuk mengatasi persoalan sampah. Karena sampah menjadi masalah dunia, masalah Indonesia dan masalah di Kabupaten dan Kota. Ini adalah solusi komprehensif.”Tutup Gubernur Khofifah. (yah/gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.