Mengenal Ceprotan, Upacara Adat dari Desa Sekar Donorojo Pacitan

  • Bagikan

Pacitan, MADIUNRAYA.com
Setiap Senin Kliwon Longkang atau Zulkaidah di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Pacitan selalu digelar Upacara Adat Ceprotan atau saling melempar buah kelapa muda yang telah direndam beberapa hari atau biasa disebut Cengkir.

Menurut berbagai sumber, Filosofi Cengkir yang menjadi sebutan untuk kelapa muda, dimaknai sebagai Kencenging Pikir.

“Jadi setiap manusia harus memiliki pemikiran yang tajam, berprinsip, teguh pendiriannya, serta tidak mudah terhasut. Bahasa lainnya adalah idealisme yang kuat dan diwujudkan dalam kerja keras dan karya nyata,” ucap Aris Rahmanto, seorang pegiat sosial, Senin (29/05/2023).

Sedangkan asal muasal Ceprotan sendiri, Aris menjelaskan bahwa kisah itu dimulai pada masa silam dimana Ki Godek, orang yang membabat hutan bertemu dengan Gadis Cantik asal Kediri bernama Dewi Sekartaji.

“Dulu, Ki Godek ini bertemu dengan Dewi Sekartaji yang saat itu kehausan karena menempuh perjalanan yang jauh. Tanpa pikir panjang, Ki Godek mencarikan Kelapa Muda untuk diberikan kepada Dewi Sekartaji,” lanjutnya.

Namun ternyata, lanjut Aris, Dewi Sekartaji tidak menghabiskan air kelapa muda dan akhirnya dibuang (di Sekar) ditempat hutan yang dibabat oleh Ki Godek dan akhirnya menjadi daerah yang kini bernama Desa Sekar.

“Dewi Sekartaji juga berpesan agar masyarakat setempat untuk melakukan pembuangan Cengkir atau kelapa muda agar diberikan rezeki yang melimpah ruah. Dan akhirnya menjadi tradisi setiap tahun pada Senin Kliwon Longkang yaitu hari dimana Ki Godek membuka hutan dan menemukan Desa Sekar.” Tutupnya. (Yah/Gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

  • Bagikan