Pacitan – Portalnew Madiunraya
Mengunjungi salah satu pasar Tradional terbesar di Kota Pacitan, Afghani Wardhana yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) Kota Surabaya mengatakan bahwa Pasar Tradisional harus menjadi pusat perputaran ekonomi masyarakat di Pacitan.
Hal itu disampaikan oleh Afghani Wardhana, Ahad (17/11). “Selain harga yang lebih murah, di pasar tradisional yang mengesankan adalah jalinan komunikasi langsung antara pedagang dan pembeli. Sambil memilih barang, di pasar tradisional kita dapat melakukan penawaran, kita juga bisa mendengarkan dialog antar pedagang maupun pembeli. Semua ini tentu tidak didapatkan di pasar modern, karena pelayan bekerja sesuai standar SOP sehingga tidak boleh mengobrol berlebihan dengan pembeli. Kalau pelayan di pasar modern mengobrol dengan pembeli terlalu lama pasti mendapat teguran supervisor, “Terang Afghani Wardhana.
Selain ada dialog langsung antara pedagang dan pembeli, yang pasti dapat mendengarkan cerita langsung terkait “akar rumput” para pelaku roda perekonomian. “Harga-harga bahan pokok yang naik akan segera kita ketahui apabila kita sering berkunjung ke Pasar Tradisional, ” Lanjut Afghani Wardhana.
Untuk itu, Kata Afghani, Pemerintah harus menjadikan pasar Tradisional menjadi tempat yang nyaman untuk melakukan transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. “Kesan kumuh, tidak terawat dan becek harus kita hilangkan, selain itu ketersediaan komoditas harus dipastikan selalu ada terutama Sembilan Bahan Pokok atau Sembako, jangan sampai tidak tersedia,”Kata Afghani.
Kemudian, Jelas Afghani, para pedagang harus terproteksi dari jeratan tengkulak nakal ataupun Bank Plecit yang alih-alih membantu mereka, tetapi justru menjerumuskan para pedagang. “Harus ada regulasi yang jelas untuk menciptakan iklim perekonomian yang ada di Pasar Tradisional, dan pasar seperti ini harus menjadi pusat perputaran perekonomian masyarakat di Pacitan.”Pungkas Afghani Wardhana. (Yah/Gin).
Pewarta : Yahya Ali Rahmawan
Redaktur : Agin Wijaya