PacitanPortalnews Madiunraya.com

Putra ketujuh alm KH Ali Murtadlo yang juga Kadispora Surabaya, Afghani Wardana mengunjungi Pondok Pesantren Ma’had Assidiq di Padi Kecamatan Tulakan, Pacitan pada Ahad (02/12/2019).

Kunjungan tersebut dalam rangka bersilaturahim dengan para ulama di Kecamatan Tulakan.

Dalam keterangannya, Afghani menjelaskan bahwa dengan adanya Undang undang nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren di harapkan Ponpes bisa menyiapkan SDM yang unggul. “Pesantren berfungsi sebagai tempat pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat,” Ucap Afghani.

Saya melihat, kata Afghani hal tersebut sudah di lakukan oleh Pondok Pesantren Ma’had Assidiq Padi Tulakan ini. “Harapan saya, dengan adanya Ponpes ini, masyarakat Pacitan akan memiliki SDM yang unggul selain memiliki jiwa religiusitas yang tingg, jika itu terjadi maka kemajuan di Pacitan akan terwujud dengan sinergitas antara Pemkab dan masyarakat, apalagi disini juga memberikan pemberdayaan masyarakat, ini yang harus dilakukan oleh Pondok Pesantren yaitu menjadi pusat pemberdayaan.” Pungkas Afghani Wardana.

Sementara menurut Muhammad Samsudin, salah satu pimpinan Pondok merasa senang dan berterimakasih atas kunjungan Pak Afghani ketempatnya. “Semoga perjuangan beliau untuk membawa Pacitan lebih baik akan terwujud, amiin.” Ucap Muhammad Samsudin.

Di Pondok tersebut, Afghani juga melihat semua kondisi bangunan dan semua rungan yang ada, juga asrama yang sudah ada dan yang baru di bangun. Afghani juga melihat kolam ikan yang ada di pondok tersebut, diantaranya berisi ikan Nila, Lele, Gurami dan Sidat. (Amar/Gin)

Pewarta : Amar

Redaktur : Agin Wijaya

PacitanPortalnews Madiunraya.com

Kedatangan Kadispora Surabaya, Afghani Wardana di Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan pada Ahad (01/12/2019) disambut dengan antusias oleh warga setempat.

Putra ketujuh KH Ali Murtadlo itu sengaja mendatangi Pasar Tulakan di hari pasaran yaitu Kliwon.

Tak ayal kedatangan Afghani disambut para pedagang dan masyarakat yang memadati Pasar Kliwon Tulakan dengan penuh sukacita.

Seperti halnya Ibu Sri, perempuan paruh baya yang berasal dari Losari Tulakan itu menyambut Afghani dengan penuh gembira. “Orangnya ramah dan santun, grapyak lah mas, mugi-mugi saget dados bupati (Semoga dapat menjadi Bupati – red), beliau mirip dengan Pak SBY mas, semoga mampu menjadikan Pacitan lebih maju dan sejahtera mas,” ucap Ibu Sri Sumringah.

Sementara Afghani Wardana menyampaikan bahwa hari ini pihaknya mengunjungi Pasar Kliwon Tulakan, “Hari ini kami sosialisasi di Pasar Tulakan bertujuan untuk menyentuh masyarakat secara langsung dan ingin mendengar langsung terkait keinginan dan harapan masyarakat Pacitan kedepa, utama nya ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat,” Terang Afghani Wardana.

Harapan kami, dengan melihat secara langsung seperti ini, konsep pembangunan untuk Pacitan kedepan dapat terealisasi. “Membangun dengan tetap membawa budaya serta kearifan lokal masyarakat Pacitan akan kita lakukan untuk mewujudkan Pacitan lebih baik dimasa yang akan datang.” Pungkas Afghani.

Selain bersalaman dengan para pedagang dan pembeli di Pasar Tulakan, Afghani juga berdialog dengan pengunjung untuk mengetahui kendala dan potensi yang bisa dikembangkan untuk masyarakat Pacitan pada umumnya dan masyarakat Tulakan pada khususnya. (Amar/Gin).

Pewarta : Amar

Redaktur : Agin Wijaya

PacitanPortalnews Madiun Raya

Masyarakat di Kecamatan Bandar terlihat antusias saat bertemu dengan Afghani Wardhana sebagai calon Bupati Pacitan periode 2021-2026 mendatang.

Afghani yang berkunjung ke Pasar Bandar membuat masyarakat di daerah itu heboh di sela-sela aktivitas mereka melakukan jual beli.

Menurut Katno, salah seorang warga yang bertemu langsung dengan Afghani, dirinya senang dengan kehadiran Afghani. “Beliau santun dan merakyat, grapyak mas orange, ” Kata Katno.

Katno juga berharap agar Afghani bisa melanjutkan kepemimpinan di Pacitan. “Selain santun saya melihat visi dan misi beliau sangat dibutuhkan untuk Pacitan lebih baik mas, apalagi sektor pertanian sangat mendominasi pekerjaan masyarakat di Pacitan,” Lanjut Katno.

Harapan kami, kata Katno, semoga Pacitan lebih baik. “Pembangunannya lancar dan masyarakat nya sejahtera. ” Pungkas Katno.

Afghani mengaku gembira dapat bertemu langsung dengan masyarakat di Kecamatan Bandar. “Masyarakat Bandar terkenal dengan semangat dan etos kerjanya, meskipun udaranya dingin mereka rajin bercocok tanam, selain itu budaya gotong royong masih sangat kental disini, ini yang akan terus kita lestarikan. ” Pungkas Afghani Wardhana. (Mar/Gin).

Pewarta : Amar

Redaktur : Agin

PacitanPortalnews Madiun Raya

Seniman di Pacitan mendeklarasikan dukungannya kepada Afghani Wardhana sebagai Calon Bupati Pacitan periode 2021-2026 mendatang.

Dukungan tersebut disampaikan oleh para seniman di Pasar Sawoo pada Sabtu malam, (23/11/2019).

Salah satunya adalah Nopar Pradipta, yang pernah ikut Bintang Pantura 5 Indosiar. Menurut Nopar, para seniman siap mendukung Bapak Afghani Wardhana untuk mencalonkan Bupati Pacitan. “Kami mendukung dengan sepenuh hati dan siap berjuang bersama serta mensosialisasikan bersama masyarakat Pacitan, ” Ucap Nopar.

Karena beliau, lanjut Nopar, adalah sosok yang benar-benar di cari oleh masyarakat Pacitan. “Beliau sangat tepat sebagai tokoh berpengalaman untuk membangun Pacitan lebih baik di era milenial saat ini, ” Pungkasnya.

Mendapatkan dukungan dari para Seniman yang tampil di Pasar Sawoo, Afghani Wardhana mengucapkan banyak terima kasih. “Alhamdulillah dukungan dari para seniman ini menambah semangat kami untuk bersosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat di Pacitan, tekad kami adalah membangun Pacitan lebih baik lagi. ” Pungkas Afghani.

Di kesempatan itu, Afghani Wardhana juga berkesempatan menyumbangkan suara emasnya dan disaksikan ratusan pasang mata yang menghabiskan akhir pekan di Alun-alun Pacitan. (Mar/Gin).

Pewarta : Amar

Redaktur : Agin

PacitanPortalnews Madiunraya.com

Kadispora Kota Surabaya, Afghani Wardhana bertemu dengan jamaah Muslimat di Kecamatan Punung, Kabupaten Pacian pada Ahad (17/11).

Afghani mengatakan, peranan Muslimat Nahdlatul Ulama bagi pembangunan di Kabupaten Pacitan sangatlah besar. Muslimat NU bukan hanya menjaga keutuhan bangsa, namun ikut mengisi pembangunan dengan banyak langkah nyata secara konsisten. ” Peran dan partisipasi aktif Muslimat NU pada saat ini sangatlah penting dalam menghadapi berbagai persoalan di Kabupaten Pacitan, terutama dalam kegiatan sosial kemasyarakatan,” ujar Afghani.

Untuk itu, lanjut Afghani, Muslimat NU akan kita ajak bersinergi untuk membangun Pacitan lebih baik dimasa yang akan datang. “Muslimat NU kita ajak bersinergi dengan organisasi yang lain terutama untuk pemberdayaan perempuan. Ini penting, karena kaum perempuan memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat, kalau perempuan maju maka masyarakat juga akan maju,” Lanjut Afghani.

Selama ini, kata Afghani, Muslimat berperan aktif dalam bidang sosial dan pendidikan. “Saya yakin jika kita bersinergi dengan berbagai elemen termasuk Muslimat maka Pacitan akan lebih baik di masa yang akan datang.” Pungkas Afghani Wardhana. (Yah/Gin).

Pewarta : Yahya Ali Rahmawan

Redaktur : Agin Wijaya

PacitanPortalnew Madiunraya

Mengunjungi salah satu pasar Tradional terbesar di Kota Pacitan, Afghani Wardhana yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) Kota Surabaya mengatakan bahwa Pasar Tradisional harus menjadi pusat perputaran ekonomi masyarakat di Pacitan.

Hal itu disampaikan oleh Afghani Wardhana, Ahad (17/11). “Selain harga yang lebih murah, di pasar tradisional yang mengesankan adalah jalinan komunikasi langsung antara pedagang dan pembeli. Sambil memilih barang, di pasar tradisional kita dapat melakukan penawaran, kita juga bisa mendengarkan dialog antar pedagang maupun pembeli. Semua ini tentu tidak didapatkan di pasar modern, karena pelayan bekerja sesuai standar SOP sehingga tidak boleh mengobrol berlebihan dengan pembeli. Kalau pelayan di pasar modern mengobrol dengan pembeli terlalu lama pasti mendapat teguran supervisor, “Terang Afghani Wardhana.

Selain ada dialog langsung antara pedagang dan pembeli, yang pasti dapat mendengarkan cerita langsung terkait “akar rumput” para pelaku roda perekonomian. “Harga-harga bahan pokok yang naik akan segera kita ketahui apabila kita sering berkunjung ke Pasar Tradisional, ” Lanjut Afghani Wardhana.

Untuk itu, Kata Afghani, Pemerintah harus menjadikan pasar Tradisional menjadi tempat yang nyaman untuk melakukan transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. “Kesan kumuh, tidak terawat dan becek harus kita hilangkan, selain itu ketersediaan komoditas harus dipastikan selalu ada terutama Sembilan Bahan Pokok atau Sembako, jangan sampai tidak tersedia,”Kata Afghani.

Kemudian, Jelas Afghani, para pedagang harus terproteksi dari jeratan tengkulak nakal ataupun Bank Plecit yang alih-alih membantu mereka, tetapi justru menjerumuskan para pedagang. “Harus ada regulasi yang jelas untuk menciptakan iklim perekonomian yang ada di Pasar Tradisional, dan pasar seperti ini harus menjadi pusat perputaran perekonomian masyarakat di Pacitan.”Pungkas Afghani Wardhana. (Yah/Gin).

Pewarta : Yahya Ali Rahmawan

Redaktur : Agin Wijaya

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.