Musim Hujan Tiba, Dinkes Pacitan minta masyarakat Waspada Demam Berdarah dan Leptospirosis

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr Daru Mustikoaji saat memberikan materi kewaspadaan di Musim Hujan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr Daru Mustikoaji saat memberikan materi kewaspadaan di Musim Hujan

Pacitan, MADIUNRAYA.com
Musim hujan yang telah datang disambut para petani dengan senang. Kekeringan yang melanda disejumlah daerah kini telah berakhir dengan siraman air hujan yang menyejukkan.

Namun, dengan datangnya musim hujan masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dengan wabah penyakit musiman.

Hal itu disampaikan oleh dr Daru Mustikoaji dihadapan pewarta di Kabupaten Pacitan, Senin (18/11/2024).

“Dengan datangnya musim hujan, masyarakat Pacitan harus waspada dengan dua penyakit musiman, yaitu Demam Berdarah dan Leptospirosis. Kedua penyakit musiman ini, biasanya datang pada saat musim hujan seperti saat ini,” jelas dr Daru.

Dia juga menjelaskan penyebab Demam Berdarah adalah infeksi virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

“Untuk itu diperlukan upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan, yaitu dengan cara melakukan 3 M, menguras, menutup dan mengubur bahan-bahan yang bisa membuat nyamuk berkembang biak. Kemudian kami (Pemkab Pacitan) terus mensosialisasikan bahaya DBD. Disisi lain, kami menyiapkan kader jumantik di setiap Puskesmas dan bersiap apabila ada penderita DBD,” jelasnya.

Tentang leptospirosis, dr Daru mengungkapkan bahwa pihaknya juga terus mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan terjadinya penyakit yang ditularkan oleh hewan.

“ Leptospirosis dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan urine atau darah hewan yang terinfeksi, atau melalui air atau tanah yang terkontaminasi. Hewan yang dapat menularkan leptospirosis di antaranya tikus, anjing, sapi, babi, dan kuda. Di Pacitan, yang mungkin menular adalah dari tikus. Untuk mencegah leptospirosis, kita dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, Menyediakan dan menutup rapat tempat sampah, membersihkan tempat-tempat air dan kolam renang dan menghindari tikus di dalam rumah atau Gedung,” terangnya.

Pihaknya, kata dr Daru, juga menyiapkan tenaga medis dan obat jika terjadi penyakit dengan gejala demam tinggi dan menggigil, sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, dan tidak nafsu makan, diare, mata merah, bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan, nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah, kekuningan pada kulit.

“Tetapi saya berharap tidak terjadi kasus DBD dan Leptospirosis di Pacitan. Jika ada, jumlahnya tidak signifikan sehingga tidak terjadi Kejadian Luar Biasa atau KLB. Itu terjadi jika semua pihak bersinergi dan bekerja sama mensosialisasikan cara pencegahan kedua penyakit musiman tersebut.”Tutup dr Daru. (yah/gin)