Kang Bupati Sugiri Sancoko pimpin Kirab Pusaka dan Lintas Sejarah Kabupaten Ponorogo

Salah satu pusaka Kabupaten Ponrogo disiram air kembang oleh Kang Giri
Salah satu pusaka Kabupaten Ponrogo disiram air kembang oleh Kang Giri

Ponorogo, MADIUNRAYA.com
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko atau yang akrab disapa Kang Giri memimpin kegiatan Kirab Pusaka dan Lintas Sejarah Grebeg Suro Kabupaten Ponorogo tahun 2024, Sabtu, (6/7/24).

Kang Giri terlihat senang dalam berbaur dengan warga yang dipimpinnya.

“Kegiatan ini tidak pernah surut dari antusias masyarakat. Seperti yang terlihat sejak siang hingga menjelang petang masyarakat terlihat ramai memenuhi sepanjang rute kirab,”ucap Kang Giri.

Dimulai dari Kota Lama Area Makam Bathoro Katong, Kang Giri terlihat bercengkerama langsung dengan warga saat pawai menuju ke Jalan Bathoro Katong, Jalan KH. Ahmad Dahlan, Jalan Hos Cokroaminoto, Jalan Jendral Sudirman dan berakhir di Kota Baru Paseban Aloon-Aloon Ponorogo.

“Arak-arakan kereta kuda yang melambangkan napak tilas perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Ponorogo dari Kota Lama ke kota baru itu dipimpin oleh Adipati Mertonegoro (Bupati Pertama Kota Tengah),” jelas Kang Giri yang memerankan Adipati Mertonegoro (Bupati Pertama Kota Tengah).

Disusul Warangka Dalem diperankan Wakil Bupati Bunda Lisdyarita, dan Patih Nagari oleh Sekda Agus Pramono dengan pengawalan bregadha.

“Bersamaan pangarsa pemerintahan nagari, diboyong juga 3 Pusaka Aji Kadipaten Ponorogo yang rutin diarak jelang 1 suro, ada Tombak Kiai Tunggul Naga, Angkin Cinde Puspito, dan Songsong Kiai Tunggul Wulung. Kemudian ada 2 pusaka baru, yakni Kiai Pamong Angon Geni dan Tombak Kiai Bromo Geni,”tambah Kang Giri.

Kang Giri asyik bercengkerama dengan warga yang mengikuti Kirab Pusaka
Kang Giri asyik bercengkerama dengan warga yang mengikuti Kirab Pusaka

Selain dikawal bregadha, berbagai perangkat daerah, badan usaha, instansi pendidikan turut menyambung iring-iringan tersebut. Juga sederet penampilan drumband dari pelajar sekolah menambah meriah iringan kirab tersebut.

Sampai di Paseban Aloon-aloon Ponorogo bergadha pembawa pusaka kembali menyerahkan lima pusaka tersebut kepada manggala lampah untuk diserahkan kepada patih nagari (Sekda Agus Pramono). Patih nagari pun menyerahkannya kepada Raden Panewu Kutho (Camat Kota) untuk diteruskan kepada bergadha penampa pusaka.

Lima pusaka tersebut kemudian dijamas dengan air kembang setaman sebanyak tujuh kali. Usai dijamas pusaka kembali diserahkan oleh patih nagari kepada bergada pembawa pusaka untuk dibawa dan disimpan di Ndalem Pringgitan Rumah Dinas Bupati Ponorogo.

Kang Giri berharap, Kirab Pusaka dan Lintas Sejarah Kabupaten Ponorogo menjadikan warga Ponorogo semakin berbudaya dan juga menumbuhkan perekonomian.

“Ikhtiar kita untuk terus melestarikan budaya dan menumbuhkan sektor ekonomi di Bumi Reyog menuju Ponorogo Hebat.”Tutup Kang Giri. (adv/yah/gin)