Tolak Balak, 3 Pusaka Kota Madiun di Kirab

Kota Madiun – Portalnews Madiun Raya

Memperingati Tahun Baru Hijriyah, 01 Muharram 1443 H, Kota Madiun menggelar berbagai kegiatan.

Setelah sebelumnya menggelar do’a secara virtual, maka pada Rabu Malam (11/08), Wali Kota Madiun bersama 8 Pejabat Penting di Kota Pendekar mengarak 3 pusaka dari Jalan Merpati, kediaman pribadi Wali Kota Maidi menuju Rumah Dinas Wali Kota di Jalan Pahlawan Kota Madiun.

Wali Kota Maidi terlihat Gagah dengan Senjata Keris yang dibawanya. (Foto: Yahya)

Ketiga pusaka tersebut adalah Sidhem Kayon, Gunungan dan Jangkung Amangkurat Emas.

Tidak lupa, Wali Kota dan 8 pejabat teras di Kota Madiun masing-masing juga membawa sebilah keris.

Menurut Wali Kota Madiun, kegiatan tersebut merupakan tradisi yang baru dilakukan di Kota Pendekar. “Ini baru pertama kali kita lakukan. Yang pertama adalah untuk melestarikan budaya 01 Suro atau Tahun Baru Islam yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun bersama Cagar Budaya Taman, ” Ucap Wali Kota Maidi usai pelaksanaan Kirab Pusaka.

Wali Kota Madiun bersama Sesepuh H Dharmo dan 7 orang Pejabat Teras Kota Madiun.

Kemudian, Wali Kota Maidi juga menyebutkan alasan dilaksanakannya kegiatan tersebut. “Yang kedua, kegiatan ini adalah untuk kembali meneguhkan semangat seluruh warga Kota Madiun, bahwa tradisi atau peringatan 01 Suro sudah dilakukan. Ini akan membuat keyakinan kita semua meningkat yang pada akhirnya akan menumbuhkan imunitas tubuh kita semua, “jelas Wali Kota Madiun.

Yang ketiga, Wali Kota juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan ritual tolak balak yang akan segera menghilangkan wabah Covid 19 di Kota Madiun. ” Kita berharap, saat ini Kota Madiun zona orange persebaran Covid 19 kemudian menjadi kuning dan akhirnya menjadi Zona Hijau, ini harapan kita semua setelah semua upaya kita maksimalkan termasuk do’a dari Kyai, Ustadz, Pendeta, Pastur dan Sesepuh di Kota Madiun, ” Ujar Wali Kota Maidi.

Kedepan, Wali Kota menyatakan bahwa tradisi yang baru pertama kali dilakukan tersebut akan menjadi agenda budaya tahunan. “Kalau Kota atau daerah lain memiliki tradisi, maka Kirab Pusaka seperti ini akan kita selenggarakan semeriah mungkin dengan diarak menggunakan kereta kuda. Namun karena saat ini masih Pandemi maka kita lakukan dengan Protokol Kesehatan. Selain untuk nguri-uri budaya maka kegiatan ini bisa untuk Tolak Balak. ” Pungkas Wali Kota Maidi.

Sesepuh Kota Madiun, H Dharmo yang memimpin Prosesi Kirab Pusaka di Kota Madiun.

Sementara sesepuh Kota Madiun, H.Darmo, yang memimpin kegiatan tersebut menyatakan bahwa sengaja melakukan ritual dengan angka 8.
“Kita mengarak 3 Pusaka tepat jam 8 malam dan diikuti oleh 8 peserta. Dengan penuh kekhidmatan kita tadi nenuwun atau berdoa kepada Alloh SWT dengan terus beristighfar atau memohon ampunan dan berdoa agar Kota Madiun terhindar dari wabah dan masyarakatnya diberikan kekuatan, kesehatan dan keselamatan, ” Ucap H Dharmo.

Tentang angka 8, H Dharmo menyampaikan bahwa hal itu adalah Hasta Brata. “8 unsur kehidupan yaitu Srengenge atau Matahari, Rembulan atau Bulan, Lintang atau Bintang, Angin, Bantala atau Tanah, Segara atau Laut, Geni atau Api dan Banyu atau Air, ” Terang H Dharmo.

H Dharmo juga menegaskan bahwa pemimpin atau sifat ksatria harus memiliki ke 8 sifat tersebut. “Jika pemimpin memiliki ke 8 sifat tersebut maka akan sukses dalam kepemimpinannya sehingga Kota Madiun akan menjadi daerah yang maju dan masyarakatnya sejahtera.” Pungkas H Dharmo.

Seorang abang becak yang melihat iring-iringan kirab tersebut, Syamsul menyatakan bahwa dirinya optimis dengan prosesi tersebut akan membawa Kota Madiun menjadi daerah yang segera pulih dan kembali bangkit dari Pandemi Covid 19. “Semoga dengan prosesi Kirab Pusaka membuat pandemi Covid 19 di Kota Madiun menjadi sirna dan kehidupan kembali normal. ” Harap Syamsul dengan penuh Optimis. (Adv/Yah/Gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmatan

Penyunting : Agin Wijaya