Pacitan – Portalnews Madiun Raya

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang dilakukan secara serentak di 112 desa di Kabupaten Pacitan mendapatkan antusiasme warga untuk mendaftar sebagai calon Demang atau pemimpin di desanya masing-masing.

Seperti yang terjadi di Desa Kasihan Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan, Pilkades didesa yang terletak 41 km dari pusat kota Pacitan itu ramai diikuti pendaftar Calon Kepala Desa (Cakades).

Menurut PJ Kepala Desa Kasihan, Tri Wiyarto Endro Yuono, SH, di Desa Kasihan sampai dengan hari terakhir pendaftaran hari Senin (05/08) lalu, ada 6 calon kepala desa yang mendaftar. “Ada 6 warga Desa Kasihan yang mendaftar, mereka adalah Fatchurohman (Pensiunan Kecamatan), Masduki (Pegawai Dinas Kesehatan), Sudirno (Incumbent), Danuri (Swasta), Susianto (Pensiunan Guru), dan Mujid (Swasta),” terang Endro, panggilan akrabnya kepada Portalnews Madiun Raya.

Menurut Endro, yang mewakili Panitia Pilkades Kasihan, akan ada test untuk menentukan Calon Kepala Desa (Cakades) Kasihan. “Sesuai Perbup, maksimal Calon Kepala Desa adalah 5 calon, karena ini ada 6 calon maka akan ada test untuk mereka, satu orang yang memiliki nilai terendah akan tereliminasi,”ujar Endro.

Adapun test yang akan diberikan kepada mereka adalah tentang Pancasila dan UUD 1945, Pengetahuan Umum dan Pemerintah Desa, itu memiliki 75% penilaian, dan 25 % pengabdian kepada masyarakat, sambungnya.

“Saya mewakili Panitia Pilkades, bahwa test nanti bersifat netral, transparan dan tegas, karena ini politik. Bila tidak begitu akan menimbulkan masalah. Kita berharap Pilkades Desa Kasihan berjalan lancar dan sukses serta menghasilkan pemimpin yang berkualitas untuk kemajuan Desa Kasihan.” Pungkas Endro.

Sementara saat diwawancarai, Susianto, salah seorang kontestan Pilkades Kasihan mengatakan bahwa dirinya diminta masyarakat untuk mengabdi kepada desanya. “Bagaimanapun juga Desa Kasihan adalah tanah kelahiran saya, begitu ada permintaan dari masyarakat saya siap bekerja sama untuk membangun desa ini, semoga Pilkades nanti berjalan fair, transparan dan masyarakat bisa menggunakan hak demokrasi nya dengan baik.” Ucap Pensiunan Guru itu.

Pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Pacitan akan diselenggarakan pada tanggal 14 Oktober 2019. Di Kecamatan Tegalombo, Desa Kasihan memiliki pendaftar terbanyak yaitu 6 orang, sementara di desa lain berkisar 2 – 3 calon. (Yah/gin)

Pewarta : Yahya

Redaktur : Agin

Pacitan – Portalnews www.madiunraya.com
Masa tunggu jamaah haji di Kabupaten Pacitan mencapai 23 tahun. Ini artinya, jika calon jamaah haji tersebut mendaftar di tahun 2018 ini, maka keberangkatannya pada tahun 2041 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Susianto, calon jamaah haji asal Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo Pacitan. Menurut pensiunan guru tersebut dirinya mendaftar rukun Islam ke 5 tersebut bersama isterinya, Jum’at (24/08).

“Setelah dari Bank Syariah Mandiri untuk membayar porsi haji, kami langsung mendaftar ke Kemenag Pacitan dan oleh petugas Kemenag kami diberitahu jadwal keberangkatannya pada tahun 2041.” ucap Susianto.

Mendengar keterangan petugas Kemenag, Susianto tidak mempermasalahkan. “Bismillah, kami berniat ibadah, semoga kami sehat dan panjang umur sehingga bisa berangkat haji tahun 2041.” lanjut Susianto.

Pun dengan Sunartin, isteri Susianto yang juga Kepala Sekolah SDN Kasihan II tersebut mengaku siap menunggu sesuai dengan jadwal keberangkatannya. “Tadi kata petugas Kemenag, estimasi keberangkatan kami tahun 2041. Tapi itu adalah estimasi manusia, ketentuan dari Alloh SWT lebih akurat, Insya Alloh kalau yang bekehendak apapun bisa terjadi.” ucap Sunartin dengan yakin.

Sementara menurut salah seorang tokoh masyarakat di Pacitan, H. Subiyanto Munir, S. Pd, MM, memang masa tunggu ibadah haji di Pacitan mencapai 23 tahun. “Animo masyarakat Pacitan untuk berhaji sangat besar, sedangkan kuota yang diberikan sangat sedikit, jadi kita harus bersabar. ” ucap Kabid Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Pacitan ini.

Kalau ingin cepat berangkat solusinya adalah dengan Haji Plus, yang masa tunggunya 7 tahun, namun biayanya 3 kali lipat ibadah haji reguler, sambungnya.

“Namun Siskohat atau sistem penjadwalan dari Kementerian Agama itu memprioritaskan jamaah haji yang sepuh, sehingga kesempatan jamaah haji yang usia lanjut akan dipercepat, kita harus berikhtiar sambil bersabar dalam menggenapkan rukun Islam kita.” pungkas Subiyanto. (yah/gin).

Pacitan – Portal Madiun Raya

Surat Keputusan (SK) pensiun periode ke dua tahun 2018 diserahkan kepada 67 Pegawai Negeri Sipil yang memasuki masa purna tugas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pacitan di Ruang Pertemuan BKPPD, Kamis (03/05).

Menurut Sekretaris BKD Pacitan, Mahmud, M. Pd, setiap tahun rata rata PNS yang purna di Kabupaten Pacitan mencapai 400 orang. “Jumlah PNS purna terbanyak adalah dari Dinas Pendidikan, atau Guru, selanjutnya disusul dari Dinas Kesehatan”,ujarnya kepada Portal Madiun Raya.

Saat ini kita menyerahkan SK Pensiun tahap kedua ditahun 2018, tahap pertama sudah kita serahkan pada bulan Januari – April kemarin, sementara tahap terakhir bulan Oktober hingga Desember 2018, sambung Mahmud.

“Kita berharap para purna PNS tetap bisa berkarya di masyarakat dan kita ucapkan terima kasih atas dedikasi dan pengabdiannya selama ini”,lanjut Mahmud.

Mensikapi banyaknya tenaga yang pensiun terutama Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, Mahmud menjelaskan bahwa setiap dinas akan merekrut tenaga honorer untuk bekerja di lembaganya. “Dengan merekrut tenaga honorer, lembaga bisa tetap berjalan dengan mestinya”,pungkas Mahmud.

Sementara menurut Ketua bidang organisasi PWRI Pacitan, Murwono mengucapkan selamat kepada para purna PNS. “Selamat, Bapak dan Ibu telah diwisuda setelah sekian lama mengabdi sebagai abdi negara, dan kini tibalah saat untuk merdeka”,ujar Murwono.

Walaupun telah purna, saya berharap kepada Bapak dan Ibu untuk tetap berkarya untuk bangsa, negara dan masyarakat, sambung Murwono.

“Untuk itu saya berharap, setelah purna, Bapak dan Ibu bergabung di organisasi PWRI sebagai wadah dan kegiatan para purna PNS”,pungkas Murwono.

Sementara menurut salah seorang purna PNS, Susianto, S. Pd, dirinya merasa senang dapat purna setelah 30 tahun lebih mengabdikan dirinya sebagai guru di Kecamatan Tegalombo Pacitan. Saat ditanya rencananya pasca pensiun, Bapak 2 cucu ini dengan penuh semangat menjawab akan berdagang kambing. “Selain itu akan bertani dan beternak”,pungkas Bapak yang terakhir berdinas di SDN Kasihan II Kecamatan Tegalombo tersebut. (GiN)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.