Pacitan – MADIUNRAYA.COM

Nasib manusia tidak pernah ada yang tahu, kecuali oleh Penciptanya. Namun dengan bekerja keras, semangat yang tinggi dan kegigihan serta untaian do’a yang terus mengalir akan menjadikan nasib seseorang menjadi lebih baik.

Hal itu dialami oleh Afrig Aminuddin, pemuda asal Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan.

Walaupun berasal dari desa, Afrig Aminuddin kini sudah bergelar, S.Kom, M.Eng dan kini bersiap bergelar Ph D atau Doktor dalam usia yang masih cukup muda, 29 tahun.

Afrig Aminuddin juga sudah diangkat menjadi Dosen Tetap di Universitas AMIKOM Yogyakarta, sebuah Perguruan Tinggi yang cukup terkenal di Indonesia.

Menurut Wira Swastika, karib Afrig, perjuangan sahabatnya itu sangat luar biasa. “Saya menyaksikan sendiri bahwa Afrig Aminuddin merupakan sosok yang tidak kenal menyerah. Meskipun berasal dari keluarga yang sederhana namun semangatnya untuk maju sangat luar biasa. Bahkan saat menempuh S-1, dia hanya mengandalkan penghasilannya dari Google Adsense yang diperolehnya dari Web dan pembuatan Aplikasi. Gelar Masternya diraih di UGM Yogyakarta dan kini mendapatkan Bea Siswa untuk gelar Doktor di Malaysia,”Terang Wira kepada Madiunraya.com, Ahad (16/01/2022).

Wira Swastika mengenal Afrig Aminuddin saat dirinya kuliah di Yogyakarta. “Afrig sejak SMP menggeluti Web Site dan semenjak kuliah merambah pembuatan aplikasi. Kami sering berdiskusi tentang Web dan Pembuatan Aplikasi. Dari diskusi kami, dapat saya simpulkan dia orang yang enak bekerja sama dengan siapapun dan sangat cerdas. Bahkan saat ditawari membuat sebuah aplikasi yang algoritma nya cukup sulit dia dengan penuh optimis mengiyakan. Beliau sangat cerdas. !,” Jelas Wira Swastika.

Alumnus SMPN 1 Ngadirojo Pacitan itu menurut Wira, juga didukung oleh Orang Tua yang selalu mendo’akan anaknya. “Meskipun dia anak tunggal, Ayah Mas Afrig sangat mendukung apa yang menjadi cita-cita anaknya. Bahkan dengan kepasrahan yang total kepada Alloh SWT, dia mendo’akan putra semata wayangnya itu sukses dalam bekerja dan meniti karier,” tambah Wira.

Selain itu Wira juga mengungkapkan bahwa dirinya terinspirasi sikap idealis Afrig Aminuddin yang tidak mau membuat Aplikasi yang tidak bermanfaat. “Dia selalu idealis, namun dengan pencapaian yang diraihnya saya menjadi terinspirasi. Mulai saat itu saya kemudian menirunya membuat aplikasi yang bermanfaat. Meskipun berkurang dari sisi pendapatan namun hati kita lebih tenteram karena aplikasi yang kita buat bermanfaat bagi banyak orang yang menggunakannya,” lanjutnya.

Wira Swastika berharap, banyak anak muda yang seperti Afrig Aminuddin. “Pintar, cerdas, semangat dan idealis. Semoga nantinya banyak anak-anak muda seperti dia.”Pungkas Wira Swastika. (yah/gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

Pacitan – MADIUNRAYA.COM

Afrig Aminuddin, S.Kom, M.Eng, Pemuda Desa asli Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan bersama dr. Dede Candra Permanda,  dr. Guntur Surya Alam, Sp.B,Sp.BA,MPH,FICS dan Banu Hermawan, SH, MHLi berhasil menciptakan Aplikasi Konsultasi Kesehatan yang diberi nama LEKASEHAT.

Pria usia 29 tahun yang kini menempuh S3 di Universiti Malaysia Pahang dan Dosen Tetap di AMIKOM Yogyakarta itu menyampaikan bahwa aplikasi konsultasi tersebut dimulai sejak 2018. “Tujuannya untuk membantu masyarakat di daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh fasilitas kesehatan lengkap, selain itu, juga untuk mempermudah akses kesehatan bagi orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi atau tidak sempat datang ke dokter,”Ucapnya kepada Madiunraya.com, Sabtu (15/01/2022).

Afrig Aminuddin menjelaskan bahwa aplikasinya itu sudah diakui oleh Kementerian Kesehatan dengan menghadirkan dokter-dokter terpercaya dari seluruh tanah air untuk berkonsultasi dengan keluhan kesehatan yang dialami. “Jadi setelah mendownload aplikasinya di Play Store, kita bisa berkonsultasi dengan dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter spesialis gigi. Dokter spesialisnya pun komplit, ada Spesialis Akupuntur, Bedah, Bedah Ortopedi, Bedah Onkologi, Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Kedokteran Keluarga dan Layanan Primer, Obstetri dan Ginekologi, Paru, Penyakit Dalam, Anak, Bedah Anak, Bedah Thorax Cardiovascular, Jantung dan Pembuluh Darah, Kedokteran Jiwa, Neurologi, Onkologi Radiasi, Patologi Klinik dan Telinga Hidung Tenggorokan,”Urai Afrig, panggilan akrabnya.

Jadi, lanjut Afrig, kita bisa menambahkan pasien dan langsung menuju dokter sesuai dengan keluhan kita. “Setelah kita klik maka kita bisa memilih dokter yang kita inginkan. Disitu, profil dokter sangat lengkap mulai pengalaman, lulusan, tempat praktik, no STR dan hari Praktek. Setelah menentukan waktu booking kita bisa memilih cara konsultasi yaitu melalui Video Call atau Chat. Kalau video call biayanya 50 ribu dan kalau chat hanya Rp 25 ribu dan langsung keluar resep dokter atas penyakit yang diderita oleh pasien dan bisa dibeli di apotek manapun,”lanjut Afrig.

Dengan kemudahan aplikasi itu, Afrig meyakini akan memangkas biaya transportasi dan biaya konsultasi yang cukup mahal. “Seperti kita ketahui, selama ini sangatlah sulit bertemu dengan dokter spesialis, selain itu juga biayanya mahal. Dengan aplikasi ini, saya berharap dapat menjangkau seluruh pelosok negeri, sehingga fasilitas kesehatan yang baik dengan dokter yang profesional dapat diakses oleh semua masyarakat serta dengan biaya yang sangat terjangkau,” ucap Alumnus SMPN 1 Ngadirojo yang saat ini menuju gelar Ph. D.

Sementara menurut Wira, Tim yang mendevelop aplikasi Lekasehat, menyampaikan bahwa aplikasinya itu pernah ditawar oleh perusahaan investor dengan nilai cukup fantastis. “Pernah ditawar miliaran rupiah. Namun saya dan tim sepakat untuk terus mengembangkan sendiri aplikasi ciptaan anak negeri, ciptaan anak Pacitan,”ucapnya dengan penuh semangat.

Wira mengajak seluruh warga masyarakat terutama warga Pacitan agar menggunakan aplikasi tersebut untuk konsultasi kesehatan. “Monggo kalau ada saudara yang butuh konsultasi layanan kesehatan dengan dokter terpercaya. Tidak perlu antri lama, bisa konsultasi dari rumah dan hemat. Download aplikasinya s.id/lekasehat dan Web nya lekasehat.id.”

Wira juga menyampaikan bahwa aplikasinya itu sudah diakui oleh Kementerian Kesehatan. “Kemenkes bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah untuk mempercepat proses kesembuhan. Platform tersebut yaitu Alodokter, Getwell, Good Doctor, Grabhealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, Aido Health, Homecare24, Lekasehat, mDoc, Trustmedis, dan Vascular.”Pungkasnya. (yah)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.