PONOROGO,MADIUNRAYA.com
Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, SH, M.Si mendukung langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk membuka kembali lembar Sejarah di Bumi Reyog.
“Hari ini saya hadir dalam rangka memberikan dukungan kepada Pemkab Ponorogo, Dimana tanggal 11 Agustus 1496 yang selama ini ditetapkan sebagai hari jadi, kini tengah diuji keabsahannya dalam Seminar Bedah Sejarah: Kajian Hari Jadi Ponorogo”, ucap Kang Wi, panggilan akrabnya usai mengikuti kegiatan di aula Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Ponorogo, Kamis, 28 Agustus 2025.
Ketua DPRD Ponorogo menyatakan sebagai wakil rakyat dia berharap Sejarah yang telah tertulis hendaknya sudah benar dan valid.
“Ini penting agar anak dan cucu kita nanti tidak kepaten obor. Sejarah yang diyakini oleh mereka itu benar adanya,” tambahnya.
Dia juga menjelaskan bahwa bangsa yang besar Adalah bangsa yang tidak lupa akan Sejarah masa lalunya.
“Jadi peran Sejarah sangat penting untuk membentuk karakter anak bangsa di masa depan.” Tutup Dwi Agus Prayitno.
Sejumlah pakar dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur bersama pegiat sejarah lokal hadir menyampaikan tesis kajian mereka.
“Pertanyaan, masukan, saran itu sudah lama saya terima. Maka diseminarkan, dikaji betul oleh para ahli di bidangnya,” ungkap Kang Bupati Sugiri Sancoko.
Mengenai hasilnya, Kang Bupati ‘pasrah bongkokan’, menyerahkan sepenuhnya kepada para pakar untuk menggali dan menguji berbagai sumber sejarah.
Ia hanya berharap keputusan akhir berpijak pada dasar historis yang valid. Merujuk pada bukti faktual yang sahih, baik dari prasasti maupun naskah kuno.
Tujuan akhirnya jelas, memastikan generasi muda Ponorogo mengenali masa lalu dengan tepat, bukan berdasar cerita rakyat, dongeng atau legenda.
“Hasilnya seperti apa saya manut pada ahlinya. Yang pasti sejarah harus berpijak pada literatur yang valid. Supaya anak cucu kita kelak paham betul asal-usulnya dengan tepat,” ujar Kang Bupati. (ADV/YAH/GIN).
Peliput : Yahya Ali Rahmawan
Penyunting : Agin Wijaya














