Demi Anak Bangsa, Kepala Sekolah SD ini “Ngebeat” di Jalur Sulit

  • Bagikan
Herlina Savitri saat berangkat ke sekolah menyusuri jalur yang sulit dan sempit
Herlina Savitri saat berangkat ke sekolah menyusuri jalur yang sulit dan sempit

Pacitan, MADIUNRAYA.com
Namanya Herlina Savitri. Perempuan 36 tahun ini baru setahun diangkat menjadi Kepala Sekolah SDN 4 Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Setiap hari, dia menyusuri jalanan sempit dan sulit demi menuju tempat dia memimpin sekolah sekaligus menjadi Guru disana.

Dari tempatnya tinggal, kata Herlina, lokasi SDN 4 Tegalombo diperkirakan kurang lebih 10 km.

“Jalannya naik dan turun. Kurang lebih perjalanan 10 km dari rumah. Yang cukup ekstrem 7 km. Hanya jalan rabatan, disebelahnya tebing curam dan sisi sungai yang cukup dalam. Jadi harus hati-hati,”ucapnya kepada Madiunraya.com, Rabu (18/09/2024).

Ada beberapa ruas jalan yang dirasa Herlina cukup sulit. Ketinggiannya mencapai 70 derajat.

“Jadi harus waspada ketika naik. Apalagi saat berpapasan dengan roda empat yang turun. Saya harus berhenti dulu, karena jalan hanya cukup untuk jalan kendaraan roda empat. Pun, Ketika turun, juga harus berhati-hati. Karena sebelah kiri adalah jurang dan tebing sungai yang cukup dalam. Rem depan dan belakang harus bergantian dan dibantu dengan kaki agar laju motor tetap terkendali,” urainya dengan penuh semangat.

Herlina Savitri saat menuruni jalur ekstrem sepulang dari sekolah
Herlina Savitri saat menuruni jalur ekstrem sepulang dari sekolah

Menurut Herlina Savitri, dia setiap hari naik Motor Honda Beat tahun 2021.

“Alhamdulillah, motor ini menemani saya dalam menjalankan tugas mengajar di medan yang terjal dan sulit. Selain irit juga handal dalam menanjak dan system pengereman yang bagus. Sehingga saya tidak khawatir dalam bepergian. Yang terpenting adalah berdo’a sebelum berangkat, memakai helm dan kondisi motor dalam kondisi baik. Selalu di cek setiap bulan, terutama rem nya,” tambahnya.

Guru Penggerak yang kini diangkat menjadi Kepala Sekolah itu juga mengatakan bahwa dia sering bepergian sendiri ke sekolah lain yang juga aksesnya cukup sulit saat mendampingi Calon Guru Penggerak.

Jalur yang cukup ekstrem harus dilalui Herlina Savitri setiap hari
Jalur yang cukup ekstrem harus dilalui Herlina Savitri setiap hari

“Di SDN 4 Tegalombo, selain memimpin sekolah saya juga mengajar di kelas 2 karena disini masih kekurangan guru. Sehingga saya tidak boleh telat. Jam 07.00 WIB saya harus sudah hadir disekolah. Selain memberikan contoh disiplin kepada Guru dan Penjaga, anak-anak yang saya ajar juga tepat waktu saat tiba di sekolah. Selain itu, saya juga mendampingi beberapa Guru Penggerak di SDN 1 Kasihan, SDN 2 Kasihan di Kecamatan Tegalombo, SDN 1 Temon di Kecamatan Arjosari dan SMP 3 Bandar. Alhamdulillah, meskipun medan cukup sulit saya lalui naik Motor Beat ini dengan lancar. Bismillah, demi anak bangsa, saya harus selalu semangat.”Tutup Herlina Savitri. (yah/gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

  • Bagikan