Ponorogo, MADIUNRAYA.com
Dikarenakan sepi pembeli, puluhan lapak milik pedagang kuliner di Pasar Minulyo Kelurahan Baleharjo Kecamatan Pacitan tidak ditempati lagi oleh pemiliknya.

Hal itu disampaikan oleh salah satu pedagang ditempat itu yang tidak mau disebutkan Namanya.

“Hampir tiga bulanan ini mas, sepi disini. Beberapa pemilik lapak memilih tidak menempati lagi lapak yang ada di Pasar Minulyo ini,” ucap Pedagang Nasi Goreng ini.

Lebih lanjut dia menyebutkan bahwa banyak pedagang yang berpindah tempat agar tetap eksis.
“Mereka lebih memilih pindah di pinggir jalan atau dipusat keramaian seperti alun-alun ataupun di JLS (Jalur Lintas Selatan),”jelasnya.

Jika tetap dipaksakan berjualan di Pasar Minulyo, dia mengatakan para pedagang makanan akan merugi.

“Tidak seramai dulu mas. Jika tetap disini maka kami (pedagang makanan) akan rugi. Dengan berpindah tempat, harapannya akan ada pembeli sehingga tetap bisa memutar dagangannya,” tambahnya.

Pedagang Nasi Goreng itu berharap, sentra kuliner Pasar Minulyo Kembali ramai seperti dulu.

“Karena pusat keramaian terpecah mas. Jika ada tontonan di alun-alun, pengunjung lebih mencari makan disekitar yang dekat,” ujarnya.

Dia berharap, Pemerintah dan pengelola Pasar Minulyo bisa membuat event ataupun kegiatan diseputar Pasar Minulyo.

“Sehingga para pembeli bisa kembali kesini untuk menikmati kuliner,”ucapnya.

Meskipun sepi, masih ada pengunjung yang datang di lapaknya.

“Kebanyakan pelanggan saya dan orang baru hanya beberapa.” Tutupnya. (red)

PacitanPortalnews Madiunraya

Afghani Wardhana bersama dengan sang isteri mengunjungi Pasar Minulyo pada hari Ahad (03/11/2019).

Di Pasar yang dibangun era Presiden SBY itu, Afghani Wardhana yang saat ini menjabat Kadispora Surabaya itu menyapa langsung Pedagang dan pembeli yang sedang bertransaksi.

Menurut Afghani, kegiatan yang dilakukan tersebut merupakan silaturahmi. “Sebagai putra Pacitan asli, kita harus bersilaturahmi dengan segenap elemen masyarakat, karena silaturahmi itu memperpanjang usia dan memperbanyak rezeki, itu adalah barokah bagi kita yang gemar bersilaturahmi, ” Terang Afghani Wardhana.

Kita juga bisa melihat dan mendengar harga-harga pokok di Pacitan, sambung Afghani. “Kestabilan harga pangan dan kebutuhan pokok sangat penting bagi masyarakat, ” Kata Afghani.

Kedepan, lanjut Afghani, pasar tradisional harus bisa menjadi sentra penggerak perekonomian di Pacitan. “Pasar Tradisional harus memiliki peran dalam menggerakkan perekonomian di Pacitan, untuk itu kestabilan harga dan ketersediaan komoditas harus menjadi kewajiban kita bersama. ” Pungkas Afghani Wardhana. (Yah/Gin).

Pewarta : Yahya Ali Rahmawan

Redaktur : Agin Wijaya

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.