Ponorogo – Portal Madiun Raya
DPD PDI Perjuangan DIY menyerahkkan bantuan dana gotong royong untuk kemenangan Gus Ipul Puti sebesar Rp 120 juta.

Bantuan ini ditujukan untuk 3 Kabupaten di Jatim yakni DPC PDI Perjuangan Pacitan, Trenggalek dan Ponorogo.

Bantuan yang langsung diserahkan oleh ketua DPD PDIP DIY Bambang Praswanto. Kehadiran rombongan sebanyak 100 orang dari DIY ke DPC PDIP Ponorogo Sabtu sore, (23/6) juga disertai oleh 5 DPC PDIP se DIY beserta Fraksi dan pimpinan partai.

Bambang Praswanto, saat menyerahkan bentuan dana gotong royong mengtakan, ada 72 orang anggota fraksi se DIY yang ikut hadir di Ponorogo demi kemenangan Gus Ipul Puti. Sebab kemenangan Gus Ipul-Puti, yang berarti kemenangan Jatim adalah kemenangan untuk Indonesia. “Kami ingin merasakan kemenangan itu. Dan kami yakin, walau kami tidak punya hak suara, tapi pasti menang,” ujar Bambang.

Tujuan kita adalah memperjuangkan ideologi, kemenangan kita adalah demi rakyat Indonesia ke depan, tegasnya.

Selain memberikan dana gotong royong, sebagai gongnya kampanye Gus Ipul- Puti sebelum hari tenang adalah sumbangan gelaran ketropak Mataram dari DIY yang mendatangkan bintang tamu mulai Didik Nini Thowok, Marwoto hingga Yati pesek, di lapangan Kecamatan Babadan pada Sabtu malam.

Hadir dalam penyerahan dana gotong royong itu Ketua DPC PDIP Trenggalek, Pacitan dan Ponorogo, dan mereka betekad untuk meraih kemenangan diwilayahnya masing masing demi Gus Ipul Puti. Menurut mereka kunci kemenangan adalah kerja kerja kerja.

Agus Widodo, Ketua DPC PDIP Ponorogo dalam menerima bantuan dana gotong royong itu menyatakan, akan kerja keras di detik-detik memenangkan Gus Ipul Puti, bahkan segala daya dan upaya akan dilakukan agar suara Gus Ipul-Puti di Ponorogo meraih kemenangan.

“Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat, dan perlu kami laporkan bahwa pemilih di Ponorogo ini dalah pragmatis maka perlu kerja keras untuk meraih kemenangan itu,” ujar Agus. (yah/gin)

Surabaya – Portal Madiun Raya
Eskalasi politik menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018 terus berlangsung dinamis. Beberapa lembaga survey merilis hasil penelitiannya.

Salah satunya lembaga survei Semesta Alam Media dan Research. Lembaga survey tersebut merilis hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 25 Mei hingga 7 Juni 2018. Menurut L Riansyah, direktur lembaga tersebut menyatakan bahwa lembaganya tersebut menempatkan pasangan calon nomor urut dua, Gus Ipul – Puti sebagai pemenang. “Kalau pilgub Jatim 2018 dilaksanakan hari ini maka Paslon Gusti menang dengan prosentase 46 %, sedangkan kompetitornya yaitu Khofifah – Emil meraih suara 42,2 dengan undecided voters (belum menentukan pilihan) sebesar 11,8 persen”,jelas Riansyah, Kamis (14/06).

Jika mengabaikan undecided voters, paslon Gusti tetap menang dengan suara 52,2 persen dan Khofifah Emil mendapatkan suara 47,8 persen, sambung Riansyah.

Sementara menurut pengamat politik lokal, Subandi Buda, menyatakan bahwa paslob Gusti bisa unggul atas Khofifah Emil asalkan seluruh partai pengusung beserta timsesnya bekerja keras hingga hari pencoblosan. “Pilgub Jawa Timur 2018 ini sangat menarik karena melibatkan 2 kader NU yang sama sama kuat, dan memiliki basis masa yang kuat”,jelas Bandi, panggilan akrabnya, Senin (18/06).

Namun bagi kader PDIP tersebut, Pilgub Jatim 2018 ini merupakan pertarungan hidup dan mati. “Puti adalah cucu biologis dan ideologis, untuk itu kita bekerja keras untuk memenangkan pasangan Gusti”,lanjut Bandi. (Yah/Gin)

Ponorogo – Portal Madiun Raya

400 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo mengikuti dialog kebangsaan di Hotel Mahesa, Kamis (07/06).

Tema dialog kebangsaan tersebut adalah “Membangun Generasi Muda Mandiri dan Berwawasan Kebangsaa”, dengan pemateri Puti Guntur Soekarno sebagai politikus muda berprestasi dan Drs Fauzan, Mpd selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang serta dipandu moderator Bambang Logos atau Bambang Juwono, SH, M.Hum yang merupakan legislator DPRD Jatim dari PDI Perjuangan.

Dalam pemaparannya Drs. Fauzan,MPd,
mengajak peserta yang hadir untuk menjadi sosok yang maksimal. “Jadilah generasi maximize dan jangan jadi generasi minimize”,ujarnya.

Manusia selalu banyak alasan, terlalu kreatif dalan membuat alasan, itu merupakan kategori minimize, sambung Fauzan.

“Kalau ingin usaha, jangan hanya dipikirkan, tapi apa yang dipikirkan, segera dilaksanakan. Kalau di kita kebanyak dialog”,lanjut Rektor Unmuh Malang tersebut.

Kita harus miliki jenis kelamin yang jelas, artinya secara ideologis. jangan banyak diskusi, tapi eksekusi, untuk mencapai kemajuan yang maksimal, baik bagi kehidupan pribadi ataupun kehidupan sosial, pungkas Fauzan.

Sedangkan Puti Guntur Soekarno dalam materinya menyampaikan bahwa Pemuda harus cepat, kreatif, progresif. “Peran pemuda di jaman Soekarno, yang membuat Indoensia merdeka. Sejarah kita semua diwakili oleh pemuda, makanya pemuda disebut sebagai agen perubaahan”,ujar cucu Bung Karno tersebut.

Indonesia tahun 2035 akan surplus pemuda. Nah, pilihannga adalah mau ciptakan pekerjaan atau mencari pekerjaan?, banyak pekerjaan yang bisa diciptakan dengan modal kreatifitas dan ketekunan, sambung Puti.

“Untuk itu, marilah selalu berpikir kreatif, inovatif dan dilandasi dengan ketekunan maka pemuda jaman now akan menjadi agen of change menuju pemuda mandiri dan tentu saja memiliki wawasan kebangsaan”,pungkas Cawagub Jatim nomor dua tersebut.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan dialog yang cukup hangat antara peserta dan narasumber. (yah/gin).

Ponorogo – Portal Madiun Raya
Menargetkan kemenangan bagi pasangan calon yang diusungnya yaitu Gus Ipul – Puti (GusTi), DPC PDIP Kabupaten Ponorogo menggelar pelatihan saksi di Kecamatan Jenangan, Senin (04/06).

Diikuti ratusan massa dari PDI Perjuangan Ponorogo, pelatihan saksi tersebut berjalan penuh semangat.

Menurut Agus Widodo, Ketua DPC PDIP Ponorogo bahwa pelatihan saksi di Kabupaten Ponorogo sudah hampir terselesaikan. “Dari 21 kecamatan yang akan kita berikan pelatihan sampai hari ini tinggal tiga kecamatan yang belum yaitu Kecamatan Bungkal, Jambon dan Slahung”,ujar Agus di sela sela kegiatan.

Kita berharap, dengan pelatihan saksi yang diberikan akan mampu mengawal suara jagoan kita dan memastikan aspirasi masyarakat Ponorogo tidak ternoda dengan tindakan curang seperti money politik, sambungnya.

“Pelatihan saksi ini di beberapa titik juga bersamaan dengan reses anggota DPRD Kabupaten Ponorogo, DPRD Provinsi Jatim dan DPR RI. Untuk tiga kecamatan yang belum kita berikan pelatihan akan kita selesaikan sebelum lebaran, sehingga saat pencoblosan tanggal 27 Juni mendatang semua sudah siap”,pungkas Agus Widodo.

Sementara menurut Bambang Juwono, SH, M.Hum yang merupakan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa pelatihan saksi sangat penting dalam kehidupan demokrasi. “Saksi merupakan ujung tombak di TPS yang memastikan demokrasi berjalan dengan baik yaitu sesuai dengan azas Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia”,ujar Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur bidang kaderisasi dan ideologi tersebut.

Kita berharap saksi yang kita latih akan mampu mengawal suara Gus Ipul – Puti sehingga aspirasi masyarakat Ponorogo untuk memiliki Gubernur dan Wakil Gubernur yang berpengalaman di Jawa Timur akan tercapai, sambungnya.

Saat ditanya target yang ingin dicapai terkait perolehan suara Gus Ipul – Puti, Bambang optimis jika paslon nomor dua tersebut akan meraup suara hingga 60%. “Kita realistis, di Ponorogo kita menargetkan 60% suara untuk kemenangan Gus Ipul dan Mbak Puti, ini untuk mengejar ketertinggalan suara kita di Pacitan dan Trenggalek, karena berdasarkan survey di dua tempat tersebut pasangan kita agak berat”,urai Bambang.

Namun secara total di Jawa Timur, kita yakin Gus Ipul dan Mbak Puti akan menang di kisaran 70%, pungkas Bambang Juwono. (yah/gin).

Ponorogo – Portal Madiun Raya
27 hari jelang coblosan Pilgub Jawa Timur 2018, banyak survey yang dilakukan oleh berbagai pihak. Seperti yang dilakukan oleh Yahya, jurnalis Harian Bangsa di Ponorogo.

Yahya yang sudah 2 tahun menjadi wartawan media cetak di Harian Bangsa tersebut melakukan survey secara acak keterpilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur kepada 250 responden yang dia temui.

“Sebanyak 250 responden saya ambil secara acak di tiga lokasi yaitu Alun alun Ponorogo, Pasar Slahung dan Pasar Legi”,ujar Yahya, Kamis (31/05).

Hasilnya, pasangan nomor urut 1 yaitu Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak yang di dukung Partai Demokrat, Golkar, Nasdem, PAN, Hanura memperoleh 115 suara, atau 46 %, sambung Yahya.

“Sementara untuk pasangan cagub Gus Ipul dan Cawagub Puti yang didukung oleh PKB, PDIP, Gerindra,dan PKS memperoleh 122 suara atau 48,8%”,lanjutnya.

Yang tidak memilih atau belum menentukan pilihannya sebanyak 13 suara atau 5,2%, jelasnya.

Saat ditanya keakuratan hasil survey tersebut Yahya menjelaskan bahwa dirinya netral karena tidak ada tendensi apapun. “Sebagai seorang jurnalis, kita harus netral, dan metode yang saya pakai walaupun tidak ilmiah namun saya yakin itu mencerminkan suara masyarakat di Ponorogo”,jelas Yahya.

Yahya juga menjelaskan bahwa dirinya sudah beberapa kali melakukan survey, menurutnya tingkat keterpilihan pasangan nomor urut 2 terus naik. “Apalagi Pasangan nomor urut 2 terus berkampanye secara silent, seperti roadshow KH Anwar Zahid ke basis NU, meskipun dikemas pengajian, pesan Gus Ipul sampai di tingkat pemilih”,jelasnya.

Intinya, untuk Pilgub Jatim 2018 ini, siapapun yang menang akan menang tipis, dan yang kalahpun juga kalah tipis, pungkas Yahya. (Yah/Gin)