Ponorogo – Portal Madiun Raya
Kasus dugaan pembunuhan yang menimpa Eko Prayudi (55), warga Sumoroto yang ditemukan meninggal dunia Senin (27/08) kemarin masih menjadi teka teki.

Sampai dengan saat ini, Polisi masih memeriksa saksi secara intensif dan melakukan autopsi terhadap mayat di RSUD Dr Hardjono.

Menurut Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Maryoko, pihaknya masih intensif memeriksa saksi. “Sampai dengan saat ini kita sudah memeriksa anak korban, isteri korban dan pembantu yang mengetahui pertama kali penemuan orang meninggal dunia tersebut,” jelas AKP Maryoko.

Untuk melengkapi penyidikan, jenazah yang bersangkutan kita lakukan autopsi dengan menggandeng RS Bhayangkara Kediri, sambung Kastreskrim yang baru tersebut.

“Secara maraton kita lakukan penyidikan dan harapan kita, satu dua hari mendatang bisa kita release hasilnya.” terang AKP Maryoko.

Saat ditanya kemungkinan tersangka, Kasatreskrim menerangkan bahwa semua masih dalam tahapan penyidikan. (yah/gin).

Ponorogo – Portal Madiun Raya
Akun facebook milik Dispora Ponorogo ramai dibincang warganet. Pasalnya akun resmi milik Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Ponorogo tersebut mengunggah status politik.

“ORANG HIDUP ITU KUDU SABARRR SAK SEMBARANGE… JO KESSU AE… EMANG MAU GANTI PRESIDEN MONGGO PAKE MEKANIME YANG ADA… KALO MAU KUDETA MONGGO LEK… WANI MOSO GANTI PEMIMPIN DENGAN YEL YEL.. KAOS, SPANDUK OPO MANEH EMBUH SAMPE MEKAH PUN…. MUNGGAH KAJI YO DILAKONI PASANG SPANDUK BYUH…. BYUH… BEN TOKNE SEK AE… KAN KALO DAH WAKTUNYA GANTI YO GANTI LAH…. ATURANE YO JELAS TOH PILIHAN LANGSUNG RAKYAT INDONESIA TITIK…… tulis akun tersebut.
Sontak unggahan status tersebut membuat para netizen kaget. Seperti Effendi Sudarmono yang memprotes postingan tersebut. “Dispora adalah instansi pemerintah tidak selayaknya memposting hal tersebut,apalagi situasi memanas seperti itu,” ungkap Fendi.

Wah, ini harus kita laporkan ini, padahal ASN harus netral dan tidak berpolitik, ini menyalahi aturan, sambung Fendi.

“Seharusnya instansi pemerintah meredam kedua kubu untuk menjaga diri bukan malah memanasi seperti ini, karena memihak ke salah satu kubu dan menantang kubu yang lain. ” pungkas Fendi.

Beberapa netizen juga mengecam postingan yang diunggah Dispora Ponorogo tersebut. (yah/gin).

Ponorogo – Portalnews Madiun Raya
Polemik keberadaan pocong di alun alun Ponorogo berakhir dengan aksi razia yang dilakukan Satpol PP Kabupaten Ponorogo beberapa waktu yang lalu.

Diberitakan sebelumnya, Pocong yang berkeliaran di Alun alun Ponorogo bukanlah pocong beneran, namun salah satu bentuk kreatifitas warga Ponorogo yang menginginkan swafoto dengan salah satu jenis dedemit tersebut. Bagi yang memahami tentu tidak masalah namun bagi anak anak berjumpa dengan makhluk tersebut tentu membuat takut dan orang tua mereka mengeluh di media sosial.

Mendengar keluhan masyarakat, pihak terkait yaitu satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ponorogo akhirnya merazia keberadaan pocong tersebut.

Namun tindakan itu memantik kekecewaan sebagian orang, Bagus yang merupakan pegiat pariwisata di Ponorogo memprotes hal tersebut. “Bukan mengusir seperti itu, namun dikelola dengan baik, waduh kalau seperti ini pemerintah mematikan semangat kreatifitas dan inovasi warganya,”ungkap Bagus dengan kesal, Selasa (28/08).

Lalu, apa yang kita jual untuk pariwisata?, harusnya pemerintah juga tahu kalau itu bentuk enonomi kreatif, jangan langsung main usir begitu dong, sambungnya.

“Seharusnya pemerintah duduk bersama dengan pelaku wisata, baik di desa, kecamatan dan kabupaten, apa yang harus ditampilkan di Ponorogo selain Reyog yang sudah menjadi icon Ponorogo, sehingga Ponorogo dikenal sebagai kota budaya dan pariwisata sehingga meningkatkan perekonomian warganya. “pungkasnya. (yah/gin).

Ponorogo – Portal Madiun Raya
Eko Prayudi (55) yang ditemukan meninggal di lantai 2 rumah Jl Sumatra 120 Ponorogo ternyata mengalami keterbelakangan mental sejak kecil.

Hal tersebut disampaikan oleh Kanit SPKT Polres Ponorogo, Aiptu M Yasir. Menurut Yasir, korban EP diketahui mengalami keterbelakangan mental sejak kecil. “Namun demikian yang bersangkutan memiliki 2 isteri dan dua anak, dan termasuk keluarga yang berada, EP asli Sumoroto dan saat ditemukan meninggal dia berada di rumah adiknya yang berprofesi sebagai bidan,” jelas M Yasir.

Saat ini anak korban yang bernama H (25) masih dalam proses penyidikan karena berdasarkan keterangan pembantu, Senin (27/08) pagi sekira jam 09.00 H mendatangi ayahnya di lantai dua, sementara pembantu tersebut berada di lantai satu, sambung M. Yasir.

“Pukul 12.30 pembantu naik ke atas dan menemukan korban sudah meninggal dunia dengan mulut yang berbusa, ” terang M. Yasir.

Menurut keterangan tetangganya, H pernah mengeyam pendidikan di SLB, dan yang bersangkutan saat ditanya penyidik selalu tersenyum, saat ini yang bersangkutan masih didalami kondisi kejiwaannya, urai M. Yasir.

“Ada beberapa dugaan yang mengarah kepada pembunuhan dengan motif soal warisan, karena korban dikenal sebagai orang berada, namun pastinya menunggu penyidikan dan hasil autopsi,” pungkas M Yasir. (yah/gin)

Ponorogo – Portalnews Madiun Raya
Perayaan Grebeg Suro dan Festival Nasional Reyog Ponorogo tahun 2018 dipastikan berbeda dan lebih semarak dibanding kegiatan serupa tahun lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo, Lilik Slamet Rahardjo dalam jumpa pers di Padepokan Reyog, Senin (27/08).

Menurut Lilik, panggilan akrabnya, pihak Dinas Pariwisata akan membuat semarak festival seni tahunan di Kabupaten Ponorogo tersebut. “Meskipun anggaran turun, dari 2 miliar di tahun 2017 menjadi 1,8 miliar kita optimis lebih semarak dengan item yang lebih banyak,” ujar Lilik.

Semua kegiatan tahun lalu akan kita laksanakan dan ada beberapa kegiatan yang levelnya tingkat nasional. “Diantaranya lomba paralayang di Desa Tatung Kecamatan Balong pada tanggal 7-9 September 2018,” jelas Lilik.

Kemudian ada pameran UMKM, Gebyar Pariwisata, Kopi Darat Nasional (pameran batu permata), Nggowes Pomade 2, bazar dan lomba anak kreatif, sambung Lilik.

“Kita berharap dengan hajatan ini akan menarik wisatawan baik domestik maupun manca negara untuk berkunjung ke Ponorogo.” terang Lilik.

Untuk itu, kita sudah memasang bilboard dan baliho di Surabaya dan Yogyakarta dengan tagline #ayokePonorogo, dan dari inovasi yang kita lakukan itu sudah banyak perusahaan yang menghubungi kami untuk mensuport kegiatan di Ponorogo tersebut, urai Lilik.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo yang baru tersebut berharap semua pihak termasuk jurnalis ikut mensukseskan kegiatan Grebeg Suro tahun 2018. (yah/gin)

Ponorogo – Portal Madiun Raya
Warga Ponorogo dihebohkan dengan penemuan mayat di Jl Sumatra 120 Ponorogo, Senin (27/08) sekira pukul 12.30.

Atas laporan masyarakat, Polisi yang mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) melakukan olah TKP. Eko Prayudi (55) warga setempat ditemukan meninggal dunia dengan mulut berbusa dilantai dua rumahnya.

Menurut AKP Maryoko, Kasatreskrim Polres Ponorogo, menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan olah TKP. “Atas laporan masyarakat kami melakukan penyelidikan atas meninggalnya EP dengan melakukan olah TKP, membuat visum dan membawa barang beberapa barang bukti,” jelas AKP Maryoko.

Kita mengamankan barang bukti bantal yang menutupi wajah korban serta anak korban atas nama H (25) juga kita amankan untuk kita mintai keterangan, sambung AKP Maryoko.

“Kita berharap dalam waktu dekat misteri kematian korban segera terungkap termasuk modusnya, ” pungkas AKP Maryoko.

Saat ini mayat korban masih dibawa ke RSUD Dr Hardjono Ponorogo untuk diautopsi. (yah/gin)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.