Ponorogo – Portalnews Madiun Raya

Sebagai dampak merebaknya wabah Covid 19 di Kabupaten Ponorogo membuat ribuan calon TKI atau yang sekarang disebut Pekerja Migran Indonesia dari Ponorogo batal berangkat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Ponorogo, HM Bedianto saat ditemui Portalnews Madiun Raya.

Menurut Ibed, panggilan akrabnya, ribuan calon PMI asal Ponorogo terpaksa batal berangkat karena dampak wabah Covid 19. “Sebanyak 28 Balai Latihan Kerja (BLK) ke luar negeri juga harus tutup untuk menghindari wabah Covid 19 ini,” Ucap Ibed.

Lebih lanjut Ibed menjelaskan bahwa PMI asal Ponorogo sangat banyak. “Saat ini kurang lebih Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Ponorogo yang prosedural atau Legal, berjumlah kurang lebih 40.000 orang dan setiap tahun kita juga terus memberangkatkan ribuan PMI melalui BLK yang ada di Ponorogo, namun untuk saat ini kita stop karena ada wabah Corona,” Lanjut Ibed.

Ibed berharap semua pihak dapat mengerti dengan kondisi saat ini. “Saat ini nyawa dan kesehatan lebih penting dari apapun, untuk itu saya berharap semua pihak dapat mengerti dan paham, semua serba sulit namun kita harus tetap optimis.” Kata HM Bedianto.  

Untuk kepulangan PMI dari luar negeri, Ibed menjelaskan bahwa selama bulan Maret 2020 sebanyak 255 PMI pulang ke Ponorogo, “Mereka menjalani protokol kesehatan yang ketat, mulai dari kepulangan dari negara tempat mereka bekerja, lalu di Juanda, mereka diperiksa secara ketat dan diisolasi selama 14 hari, sampai di Ponorogo mereka terus diawasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, namun sejak April, 12 negara menutup akses penerbangan mereka ke Indonesia, Disnaker Ponorogo terus melakukan pemantauan kepada mereka.”Pungkas Ibed. (Yah)

Ponorogo – Portalnews Madiun Raya

Siswanto (34), Warga Desa Gabel Kecamatan Kauman yang meninggal di Malaysia akhirnya dimakamkan, Rabu (24/07).

Menggunakan Pasport Ngawi, Siswanto merupakan TKI yang bekerja di Malaysia selama 3 tahun terakhir.

Menurut Kasubbag Humas Polres Ponorogo, Iptu Edy Sucipta, menjelaskan bahwa semenjak 3 Tahun terakhir korban bekerja menjadi TKI di Malaysia di daerah Johor Baru tanpa ada PJTKI yang memberangkatkan dan tidak menggunakan dokumen lengkap/Ilegal.

“Pada hari Jumat tanggal 19 Juli 2019 Sdr. INDRA (Pihak Keluarga) mendapat Tlp dari Sdr. SUROTO (Family Korban yang ada di Malaysia) bahwa SISWANTO mengalami kecelakaan dan dirawat di Rumah Sakit/Hospital Nora Ismail,” jelas Iptu Edy.

Pada hari Senin tanggal 22 Juli 2019 sekira pukul 09.00 Wib Sdr SUROTO kembali menghubungi pihak keluarga menginfokan berita duka bahwa Sdr. SISWANTO telah Meninggal Dunia (Pukul 08.35 Wib) dan berdasarkan hasil pemeriksaan Dokter penyebab kematian disebabkan karena Cardiomyopthy Pelvie Fracture Consisten, sambungnya.

“Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Konsulat Jendral Republik Indonesia untuk dilakukan pemulangan dengan menggunakan agensi pengurusan jenazah A Rahman dengan route Kuala Lumpur – Surabaya pada hari Rabu tanggal 24 Juli 2019,” lanjut Iptu Edy Sucipta.

Kemudian pada hari Rabu tanggal 24 Juli 2019 Pukul 08.10 Wib Jenazah berangkat dari Bandara Kuala Lumpur Malaysia difasilitasi dari KJRI Johor Baru Malaysia menggunakan agensi pengurusan jenazah A Rahman dengan route Kuala Lumpur – Surabaya, urai Ipti Edy.

“Pukul 16.30 Wib Jenazah tiba di Bandara Juanda Surabaya dijemput oleh Perwakilan Pihak Keluarga dan selanjutnya menuju kerumah duka alamat Rt 01/ Rw 01 Dkh. Minar Ds. Gabel Kec. Kauman Kab. Ponorogo,” jelas Kasubaghumas Polres Ponorogo itu.

Pukul 19.00 Wib jenazah tiba di rumah duka selanjutnya dilaksanakan pemakaman sesuai Adat dan Agama serta dimakamkan di TMU (Tempat Makam Umum) Dkh. Minar Ds. Gabel Kec. Kauman Kab. Ponorogo (keluarga menerima bahwasanya korban MD dikarenakan murni musibah Laka lantas dan tidak meminta untuk dilakukan outopsi), pungkas Iptu Edy Sucipta. (Yah/gin)

Pewarta : Yahya

Redaktur : Agin

Ponorogo – Portalnews Madiunraya.com
Jenazah Sunarto (47), TKI asal Dukuh Ngrambang Desa Pondok Kecamatan Babadan yang meninggal akibat kecelakaan di Malaysia akhirnya tiba di kediaman pada Senin, (19/11).

Kedatangan jenazah Sunarto membuat histeris keluarga yang sudah menunggu sejak pagi, bahkan isteri almarhum sempat pingsan.

Ratusan tetangga serta Pemerintah Desa Pondok dan Kapolsek Babadan ikut menyambut kedatangan pahlawan devisa dari Ponorogo tersebut.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ponorogo, Bedianto memimpin langsung serah terima jenazah kepada pihak keluarga. “Atas nama Bupati Ipong Muchlissoni dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya, ” ucap Ibed, panggilan akrabnya.

Untuk hak-hak yang bersangkutan, akan kita urus usai masa duka berlalu, sementara keluarga biar mengurus jenazah terlebih dahulu, sambung Ibed.

Menurut Ibed, pihaknya mendengar ada warga Ponorogo yang meninggal dunia di Malaysia akibat kecelakaan pada Ahad (18/11) yang lalu. “Kita langsung berkoordinasi dengan UPT Disnakertrans Jawa Timur yang langsung menghubungi KJRI di Kuala Lumpur Malaysia, ” jelas Ibed.

Kedatangan jenazah yang bersangkutan kita yang mengurus, termasuk ambulance gratis dari bandara yang disediakan UPT Disnaker Jawa Timur, ungkap Ibed.

Sementara Kepala Desa Pondok, Suharto, yang mewakili keluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah, sehingga jenazah warganya dapat sampai di tempat tinggalnya. “Atas nama keluarga kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan dari pemerintah dan semua pihak yang membantu kepulangan jenazah almarhum Sunarto. ” ucap Suharto.

Diberitakan sebelumnya, Sunarto, meninggal dunia usai mengalami kecelakaan ditabrak mobil di wilayah Malaka, Malaysia. (yah/gin).

Ponorogo – Portalnews Madiunraya.com
Satu lagi pahlawan devisa meninggal dunia di Negeri Jiran Malaysia, Ahad (18/11). Sunarto, TKI asal Dukuh Ngrambang RT 03/03 Desa Pondok, Kecamatan Babadan, Ponorogo, meninggal dunia usai mengalami kecelakaan di wilayah Malaka, Malaysia pada Sabtu (17/11) kemarin.

Menurut Sisworo, PJ Sekretaris Desa Pondok Babadan kepada Portalnews Madiunraya.com Ahad sore, 18 November 2018 mengatakan bahwa Sunarto (48 th) warga Desa Pondok Babadan ini meninggal karena kecelakaan. “Almarhum ditabrak mobil ketika naik sepeda pancal untuk beli sarapan. Korban mengalami luka parah di bagian kepala,” jelas Sisworo

Keluarga langsung ditelepon oleh Tauke atau majikan Sunarto, karena yang bersangkutan memang sudah sering berangkat kerja ke Malaysia, sambung Sisworo.

“Yang terakhir ini, Almarhum baru berangkat kurang lebih 1,5 bulan yang lalu, dan akhirnya meninggal karena kecelakaan ini, ” lanjut Sisworo

Almarhum meninggalkan satu orang isteri dan tiga orang putra, Jenazah masih dalam proses penyelesaian dokumen. “Menurut kabar yang kami terima, Insya Alloh besuk (Senin, 19/11), jenazahnya diterbangkan melalui Airport Juanda Surabaya.” pungkas Sisworo. (yah/gin).

Ponorogo – Portalnews Madiunraya.com
Gaji Tenaga Kerja Wanita (TKW) di negara Hongkong ternyata lebih tinggi dari negara tujuan Taiwan.

Hal tersebut disampaikan Murni dan Wahyuni, Calon TKW yang mengurus dokumen di Kantor Imigrasi Ponorogo, Jum’at (07/09).

Menurut Murni, dirinya pernah bekerja di Taiwan selama 3 tahun. “Sekarang saya akan ke Hongkong mas, karena gajinya lebih tinggi, ” terang Murni yang diiyakan temannya, Wahyuni.

Sekarang gaji TKW di Hongkong mencapai 8 juta / bulan mas, sedangkan di Taiwan 7 juta, sambung Murni.

“Selain itu di Hongkong lebih ayem mas, karena kalau di Taiwan ada TKI sehingga bisa menimbulkan yang tidak tidak, ” lanjut Murni sambil tertawa.

Maksudnya ?

Kalau TKW dan TKI bertemu di perantauan yang mana jauh dari keluarga bisa berkenalan, lanjut pacaran dan akhirnya pasangan di Indonesia dicerai dari sana, karena menemukan pacar baru di perantauan, oleh karena itu tingkat perceraian TKI dan TKW Taiwan lebih tinggi dari TKW di Hongkong, ganti Wahyuni yang menjelaskan.

“Tapi, ya tergantung orangnya sih mas. Tidak semuanya begitu, hanya rata ratanya begitu, ” sahut Murni, wanita paruh baya dari Kecamatan Bungkal tersebut.

Yang terpenting percaya dengan pasangannya masing masing dan niat kita mencari rezeki untuk keluarga kita, yang lebih utama lagi kita harus selalu beribadah, pungkas Murni.

Wahyuni yang duduk disebelahnya hanya manggut manggut.

Selamat jalan pahlawan devisa. (yah/gin).