,

Kota Madiun, MADIUNRAYA.com
Wali Kota Madiun, H Maidi bertekad menghilangkan kasus kekerdilan pada anak atau stunting diwilayah yang dipimpinnya itu.

Hal tersebut terungkap saat Walikota Madiun tersebut menggelar Rapat Koordinasi dengan Pejabat Pemerintah Daerah Kota Madiun di Ngrowo Bening, Rabu (31/08/2022).

Rapat Koordinasi dan Coffe Morning itu bertajuk Penguatan Sinergi Bersama dalam Penanggulangan Stunting di Kota Madiun.

Wali Kota Maidi menyampaikan bahwa pihaknya berupaya keras agar Stunting bisa habis di Kota Madiun.

“Saat ini Stunting di Kota Madiun tinggal 12%. Sementara nasional masih 24 %. Walaupun begitu, kita akan bekerja keras untuk terus menekan Stunting di kota kita ini,” ucap Walikota Madiun.

Langkahnya, jelas Wali Kota, pihaknya akan menggelontorkan anggaran 5,4 miliar hingga Desember 2022 untuk menekan Stunting.

“Ibu hamil harus sehat. Anak yang lahirpun juga harus sehat. Sementara yang terlanjur mengidap Stunting harus kita benahi. Jika kurang Gizi maka kami (Pemkot Madiun) menyediakan Gizi bagi mereka melalui Warung Stop Stunting di 27 Lapak di Kota Madiun,” jelasnya.

Setiap Minggu, jelas Walikota, mereka akan menerima Voucher yang isinya ada paket makanan bergizi.

“Ada beras, susu, telur, buah dan sayur. Selain di Warung Stop Stunting juga diperkuat di Posyandu Balita, mereka akan terus dipantau. Ditimbang, di cek dan selalu dilihat perkembangannya. Jadi yang menyediakan gizi dari UMKM dalam Warung Stop Stunting dan dipantau di Posyandu Balita. Anggarannya dari kita, 5,4 Miliar sampai Desember 2022 nanti,” lanjut Wali Kota Maidi.

Wali Kota Maidi bertekad menghilangkan Stunting di Kota Madiun. (Foto – Yahya)

Selanjutnya, Wali Kota juga mewajibkan agar PAUD ada wahana olahraga bagi siswa didiknya.

“Ada kolam renang dan wahana untuk olahraga gantungan. Sehingga anak-anak yang Stunting bisa kita benahi. Anak-anak yang sehat juga akan semakin sehat,” jelasnya.

Yang terakhir, Wali Kota akan membentuk Tim Khusus untuk menghabiskan Stunting di Kota Madiun.

“Tim ini akan bekerja secara sistematis agar Stunting di Kota Madiun bisa habis. Dan anak-anak kita bisa tumbuh sehat sehingga masa depan kota ini akan diisi oleh putra-putra daerah yang sehat dan pandai.” Tutup Wali Kota Maidi.

Sementara Komandan Kodim 0803/Madiun, Letkol Inf Meina Helmi sangat mengapresiasi program yang telah berjalan dan rencana yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun dalam memerangi Stunting.

“Secara pribadi, saya sangat mengapresiasi prosentase Stunting di Kota Madiun yang hanya tinggal 12%. Kami (Kodim 0803/Madiun) sangat mendukung program Pemerintah Kota Madiun dalam upaya mencegah Stunting di Kota ini.” Jelas Letkol Inf Meina Helmi.

Pun dengan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Madiun, Bambang Panca Wahyudi juga mendukung 1000% program yang akan dilakukan oleh Wali Kota Madiun.

“Saya melihat, program yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun sangat bagus. Untuk itu kami sangat mendukung 1000 % program tersebut agar anak-anak generasi penerus bisa tumbuh sehat dan cerdas.” Ucapnya yang disambut aplaus dari hadirin.

Sementara ratusan hadirin dari berbagai lintas sektor yang mengikuti kegiatan Coffe Morning di Ngrowo Bening terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut. (adv/yah/gin).

Reporter : Tatang Dahono

Trenggalek – Portal Madiun Raya

Hari pertama kerja setelah libur Hari Raya Idhul Fitri 1439 H, DPRD Trenggalek langsung tancap gas melaksanakan rapat kerja dengan Pansus 2 DPRD , dalam rangka finalisasi pembahasan Ranperda tentang, perubahan RPJMD tahun 2016 – 2021 ( 21/6 ), dimana rapat tersebut mendapatkan persetujuan dari semua Fraksi.

Ketua Pansus 2, Husni Tahir mengawali rapat pansus menyampaikan bahwa PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Trenggalek tidak berkembang, bahkan sektor pertanian yang menjadi unggulan kabupaten yang terkenal dengan ” Tempe Kripiknya ” ini tidak berubah. Sedang-kan sektor yang lain tidak berkembang dengan baik.

“Ini menjadi tantangan bagi kita semua, bagaimana Trenggalek bisa lebih maju dan bisa berkembang dengan baik. Tentunya melalui kerja keras kita bersama”,terang Husni.

Lebih lanjut kata anggota dewan yang paling kritis ini, sektor pertanian harus mendapat perhatian Kusus dan maksimal, mengingat PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) ini menjadi salah satu perhitungan dalam laporan pertanggung jawaban (L/P) yang akan datang.

“Karena itu RPJMD sebelum kita Syahkan menjadi peraturan daerah, saya perlu masukan dari anggota Pansus 2 dan dari instansi terkait”,ujar Husni.

Sementara itu, Samsuri anggota Pansus mengingatkan agar ada keseimbangan antara belanja langsung dan belanja tidak langsung.

“Karena saya melihat di-daerah lain, yang menentukan manajemen mereka sendiri yaitu, Kabupaten Kota. Kenapa Trenggalek belum melaksanakan”,jelas Samsuri.

Sementara itu Kepala Bapeda (Badan Perencanaan Daerah) Dr.Unung menjawab pertanyaan anggota pansus, masalah stanting, yang dimasukan dalam ranperda perubahan RPJMD, dirinya mengatakan bahwa stunting ini sudah menjadi program nasional, dan sasaran program ini menjadi titik point dan sangat strategis. “Sedangkan yang lain, saya setuju jika ada review, dan kita adakan evaluasi berkala, karena LKPJ tahunan, induknya RPJMD”, ungkap Unung.(Ono/gin)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.