Pacitan – Portalnews Madiun Raya

Banyaknya Tanaman Cengkih yang mati disebabkan oleh berbagai hal.

Menurut praktisi pertanian, Hindianto Zabur, pihaknya merangkum beberapa kesalahan yang dilakukan oleh para petani Cengkih yang mengakibatkan tanamannya bisa tidak berbuah dan akhirnya mati.

“Padahal tanaman cengkih merupakan komoditas andalan bagi para petani di berbagai daerah. Namun, jika tanamannya mati maka para petani akan kehilangan potensi pendapatannya,”Ucap Pak Zabur, panggilan akrabnya, Selasa pagi (31/08).

Yang pertama, Pak Zabur menyebutkan bahwa banyak daun cengkeh yang berguguran diambil. “Padahal daun cengkih yang jatuh dan membusuk akan memperkuat ekosistem tanaman Cengkih itu sendiri. Selama ini banyak daun cengkih yang berguguran itu diambil dan dijual untuk minyak cengkih. Disatu sisi menghasilkan namun disisi yang lain bisa merugikan karena tanaman induknya bisa kekurangan nutrisi yang berakibat daya tahannya menurun dan akhirnya terserang virus ataupun hama,”Jelas Pak Zabur.

Baca Juga : Pupuk Kimia bisa sebabkan Tanaman Cengkeh Mati, Pakar : Harus beralih ke Pupuk Kandang atau Organik.

Yang kedua, Pak Zabur juga menjelaskan bahwa setelah dipanen, Tanaman Cengkih harus diberikan treathment khusus. “Seperti orang yang yang habis melahirkan, tanaman cengkih yang baru dipanen harus dirawat dengan baik. Disirami, diberikan pupuk organik dan disemprot nutrisi agar daun bisa semi kembali dan siap untuk berbuah dimusim yang akan datang. Namun selama ini yang saya lihat, setelah panen, tanaman cengkih dibiarkan saja dan tidak dilakukan perawatan yang baik, akhirnya jenuh dan mati,”Ujar Pak Zabur.

Yang Ketiga, Pak Zabur menyampaikan bahwa Tanaman Cengkeh juga perlu pengairan yang cukup. “Ini yang saya lihat bahwa petani cengkih jarang menyirami tanamannya saat musim kemarau. Sehingga tanamannya menjadi layu dan rentan diserang Virus dan Hama tanaman,”Ucap Pak Zabur.

Yang keempat, Pak Zabur memberikan catatan bahwa kenapa Tanaman Cengkih banyak yang mati dikarenakan kurangnya nutrisi. “Pupuk sangat penting sebagai nutrisi setiap tanaman, apalagi tanaman yang setiap musim bisa berbuah seperti tanaman cengkih ini. Harus dipupuk secara rutin secara cukup,”Kata Pak Zabur.

Yang kelima, Pak Zabur juga menyampaikan bahwa Tanaman Cengkih bisa mati jika kebanyakan pupuk. “Kadang kita merasa berlebih. Termasuk ketika memberikan pupuk ke tanaman cengkih. Yang benar adalah secukupnya, jangan berlebih. Efeknya tidak baik dan justru akan membuat tanaman cengkih bisa mati,”jelasnya.

Yang keenam, Pak Zabur juga menyatakan bahwa penggunaan pupuk kimia juga berefek buruk bagi tanaman cengkih. “Bisa jadi matinya tanaman cengkih kita saat ini dikarenakan penggunaan Pupuk Kimia pada masa lalu. Memang tidak langsung mati, namun perlahan-lahan. Untuk itu saya menghimbau agar para petani beralih kepada Pupuk Kandang ataupun Pupuk Organik untuk merawat semua tanaman,” ujarnya.

Yang terakhir atau yang ketujuh, Petani membiarkan saat Tanaman Cengkihnya terkena serangan virus atau hama.”Banyak petani yang masa bodo saat tahu salah satu tanaman cengkihnya terkena virus atau hama. Gejalanya daunnya menghitam, rantingnya mengering atau pohonnya mengeluarkan cairan. Ini perlu disembuhkan atau kalau tidak memungkinkan ya ditebang saja. Karena jika satu pohon terkena virus maka bisa menular ke tanaman yang lain, jadi jangan diam atau kita akan menyesal.”Pungkas Pak Zabur. (Yah/Gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

Ponorogo,- Portalnews Madiunraya.com

Didampingi TNI, petani di Desa Gajah Kecamatan Sambit Ponorogo memanen jagung, Rabu (31/10).

“Sebelum dipetik, petani di desa Gajah kec. Sambit ini mengeringkan jagung di lapang dengan membiarkan tongkol jagung tetap pada tanaman selama 7 – 14 hari, hal ini dilakukan pada pertanaman jagung pada musim kemarau seperti sekarang ini dan cara seperti ini bisa menurunkan kadar air secara signifikan sehingga jagung yangn masih bersama tongkol ini terhindar dari biji pecah saat dipipil menggunakan mesin pemipil jagung.”

Demikian disampaikan Serka Paino Babinsa Koramil 0802/13 Sambit disela-sela kegiatannya melaksanakan pendampingan panen jagung muim kemarau ke 2 (MK-2) tahun 2018 milik anggota poktan Sidomulyo desa Gajah.

Lebih lanjut Serka Paino menuturkan bahwa hasil pertanian jagung sangatlah baik. “Seperti yang kita lihat saat ini, kondisi panen jagung millik para petani di desa Gajah sangat baik yang terlihat dari besarnya tongkol jagung yang dipanen serta pertanaman jagung selama proses taham, perawatan hingga penanganan panen ini berjalan baik pula. Disamping itu, dengan ditanamnya bibit jagung yang unggul, obat-obatan pertanian yang selalu tersedia di poktan serta pendampingan yang dilaksanakan oleh pendamping pertanian UPT Distan kecamatan Sambit dan kami selaku Babinsa Gajah yang setiap saat mendampingi para petani dalam mengelola usaha pertaniannya sehingga para petani disini dapat melaksanakan semua tahapan pertanian jagung sesuai dengan tehnik pertanian jagung yang kami berikan.” urai Serka Paino.

Ditanya tentang bentuk pendampingan setelah proses panen jagung ini, Serka Paino menjelaskan bahwa usai proses panen jagung milik anggota poktan Sidomulyo ini akan dilanjutkan dengan penanganan pasca panen berupa pengeringan secara maksimal. “Setelah dipipil dan penyimpanan hasil panen jagung dengan baik serta pemasarannya akan terus kami dampingi sehingga pengelolaan pertanian jagung dari mulai tanam sampai dengan pemasaran hasil produksi milik petani ini tidak mengalami kesulitan,” pungkasnya.(MdC0802/gin)

Ponorogo,- Portal News Madiunraya.com

Serda Agus Sugeng Babinsa Koramil 0802/05 Kauman melaksanakan tugasnya dalam Upaya Khusus Swasembada Pangan dengan melakukan pendampingan kepada petani anggota Poktan-Poktan yang ada di Desa Carat Kecamatan Kauman.

Hari ini giliran anggota Poktan Ayem Tentrem desa Carat yang didampingi Babinsa Koramil 0802/05 Kauman ini, yang hari ini sedang melaksanakan penanaman padi jenis Ciherang pada lahan milik anggota Poktan ini, Rabu (29/08/2018).

Menurut Serda Agus Sugeng, selain melaksanakan komsos, karya bakti dan bintahwi di desa binaannya ini, ia setiap hari mendampingi Poktan-Poktan yang ada di desa binaannya ini secara bergantian sesuai jadwal yang telah ia buat sebelumnya. “Selain melaksanakan pendampingan, seringkali kita turun langsung ke lahan pertanian untuk membantu mempercepat pelaksanaan proses pengelolaan usaha pertanian warga masyarakat binaannya ini.” jelasnya. (dim0802/gin)

Ponorogo – Portal Madiun Raya

Diduga mendapat serangan jantung seorang petani yang bernama SAPUAN, (70) dan beralamatkan di RT 01/02 Dusun Sewelut Desa Plalangan Kecamatan Jenangan Ponorogo ditemukan meninggal dunia di areal persawahan setempat.

Menurut Kasubaghumas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto yang menjelaskan bahwa pada hari Jumat tgl 18 Mei 2018 diketahui sekira pukul 06.00 Wib korban diketahui meninggal dunia di sawah.

“Korban ditemukan meninggal dipersawahan dkh. Sewelut rt.01/02 Ds. Plalangan Kec. Jenangan setelah dilaporkan oleh saksi Ali Masna, warga setempat”,ujar AKP Sudarmanto.

Untuk kronologinya adalah sebagai berikut pada hari Jumat tanggal 18 Mei 2018 sekira Pkl 06.00 WIB saksi pulang dari sawah panen sayur dengan jalan kaki, setelah sampai di sekitar Dam saksi melihat ada orang yg sedang tergeletak di pinggir dam persawahan dukuh Sewelut, sambung AKP Sudarmanto.

“Kemudian saksi mendekati orang tersebut dan ternyata itu tetangganya. Melihat korban tergeletak kemudian memanggil tetangganya yang lain untuk memeriksa orang tersebut, ternyata korban sudah meninggal dunia. Kemudian menghubungi perangkat desa dan melaporkan ke Polsek Jenangan”,lanjut AKP Sudarmanto.

Ternyata setelah diperiksa, korban sebelum meninggal dunia mempunyai riwayat sakit jantung. Keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut dan tidak perlu dilakukan otopsi jenazah, ucap AKP Sudarmanto.

“Hasil pemeriksaan team identifikasi Polres Ponorogo bahwa korban murni meninggal dunia karena diduga kena serangan jantung dan tidak ditemukan tanda kekerasan pada korban. Keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak menuntut secara hukum disertai dengan surat pernyataan tertulis”,pungkas AKP Sudarmanto.(respo/gin)

Ponorogo – Portal Madiun Raya

Tata kelola penanaman padi yang dimulai dengan olah lahan, penanaman, perawatan, panen hingga penanganan pasca panen harus terlaksana dengan baik guna tercapainya produksi yang maksimal.

Guna memastikan tata kelola pertanian diwilayah binaannya berjalan dengan baik, Kopka Parno Babinsa Koramil 0802/11 Bungkal melaksanakan pendampingan pengolahan lahan pertanian tanaman padi milik Bapak Kusno warga Dusun Nglodo Desa Bancar Kecamatan Bungkal seluas 0,143 hektar.(10/04/2018)

Sementara itu, Sertu Andik Babinsa Ngraket Koramil 0802/09 Balong juga melaksanakan pendampingan penyemaian bibit padi di lahan pertanian milik anggota Kelompok Tani Mugi Lestari yang kali ini telah menebar benih padi jenis Ciherang yang saat ini telah mencapai umur 5 hari pasca tabur.

Ditempat lain, Serda Imam Basori Babinsa Tegalsari Koramil 0802/16 Jetis melaksanakan pendampingan pertanian di lahan milik Bapak Pribadi anggota Kelompok Tani Ngudi Sari seluas 0,3 hektar. Dengan cermat para Babinsa dilapangan terus melaksanakan pendampingan kepada Petani ini sebagai bentuk Upaya Khusus para Apkowil Kodim 0802/Ponorogo untuk meningkatkan hasil pertanian padi guna pencapaian target sasaran produksi yang telah ditentukan.(dim/gin)