Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel) Rejomulyo berlangsung pada Kamis (14/1). Dalam kesempatan itu, Wali Kota Madiun Maidi, mengajak serta seluruh perwakilan masyarakat yang hadir dalam pertemuan, untuk bersama-sama menyempurnakan pembangunan yang ada di wilayahnya.
Orang nomor satu di Kota Madiun itu mengatakan, usulan-usulan yang masuk dalam musrenbangkel untuk direkap, lalu dipilih mana yang menjadi skala prioritas. “Saya pesan, masyarakat punya hak yang sama untuk pembangunan. Kota Madiun memang saya bangun untuk menjadi magnet dunia, kelurahan sebagai ibu kota ke tiga harus bisa jadi penyempurna pembangunan kota,” ungkapnya.
Apalagi, lanjutnya, di Kelurahan Rejomulyo terdapat satu potensi jujugan yang dapat dijadikan sebagai wisata. Yakni kampung iklim yang bisa menjadi kampung tematik. Wali kota mengatakan, ke depan, penyempurnaan kampung iklim sebagai lokasi wisata akan semakin dioptimalkan.
Mulai dari penambahan gubuk joglo, hingga pengoptimalan UMKM setempat. Tak hanya itu, wali kota juga meminta saran dan masukan dari seluruh masyarakat, terutama terkait pembangunan dan kepemimpinan dirinya. Apa yang menjadi keluh kesah masyarakat, usulan, saran, silahkan disampaikan demi kemajuan kota.
“Saran dan masukan silakan sampaikan ke saya. Kota Madiun ini rumah kita, mari kita jaga bersama. Mari kita sempurnakan bersama-sama,” ucapnya.
Untuk diketahui, dalam musrenbangkel Rejomulyo ini, terdapat sejumlah usulan yang mengemuka dari masyarakat. Setidaknya, terdapat 182 usulan fisik, dan 378 usulan non fisik yang diusulkan oleh masyaramasyarakat.
Kepala Bappeda Kota Madiun, Totok Sugiarto menjelaskan bahwa ada 6 Prioritas Pembangunan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun tahun 2021.
Hal itu disampaikan oleh Totok saat memberikan sambutan dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Madiun tahun 2021.
Lebih lanjut Totok menjelaskan proyeksi anggaran tahun 2021,total pendapatan Kota Madiun tahun 2021 adalah 1.069.846.758.000. “Untuk proyeksi total belanja sesuai Musrenbang 2021 adalah 1.537.781.778.155 yang meliputi 240 program, 873 kegiatan dan dikerjakan oleh 34 Perangkat Daerah. ” Totok Sugiarto.
Anggaran tersebut, lanjut Totok, akan dipergunakan untuk mencapai enam prioritas pembangunan yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Madiun di tahun 2021.
Keenam prioritas pembangunan itu adalah :
Meningkatkan ketahanan ekonomi dan daya saing daerah untuk pertumbuhan berkualitas serta penurunan kemiskinan.
Peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan untuk meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing.
Pelestarian dan pengembangan budaya daerah untuk pengembangan pariwisata.
Peningkatan infrastruktur untuk menopang pengembangan ekonomi daerah.
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana.
Peningkatan kualitas pelayanan publik serta peningkatan ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Wali Kota Madiun, Maidi, membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Madiun Tahun 2021 di Hotel Aston, Selasa (10/03/2020).
Dalam sambutannya, Wali Kota Maidi menyampaikan bahwa ditahun 2021 nanti Kota Madiun harus bisa menjadi penopang dan tujuan dari daerah sekitar. “Dengan tema Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2021 yang telah kita tetapkan, Kota Madiun akan menjadi pusat dari daerah sekitar dan sinkron dengan rencana kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat, ” Ucap Wali Kota Maidi.
Wali Kota Maidi, saat memberikan presentasi proyeksi pembangunan Kota Madiun kedepan. (Foto – Yahya)
Lebih lanjut Wali Kota Maidi menjelaskan bahwa potensi yang ada di Kota Madiun adalah pelayanan dan jasa. “Meskipun tidak memiliki Sumber Daya Alam, kita menyimpan potensi besar di bidang pendidikan yaitu memiliki 14 Perguruan Tinggi, bidang ekonomi didalamnya ada perdagangan, industri, perhotelan dan UMKM, selain itu Kota Madiun merupakan tempat 11 Perguruan Silat besar, potensi ini harus bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan orang datang ke Madiun dan membelanjakan uangnya disini, endingnya adalah meningkatnya perekonomian menuju kesejahteraan masyarakat untuk kemajuan Kota Madiun, ” Urai Wali Kota Madiun.
Untuk itu, Kata Wali Kota Madiun, Pemerintah Kota akan terus bekerja keras mewujudkan Kota Madiun menjadi Smart City, yang Pintar, Melayani, Membangun, Peduli, Terbuka dan Karismatik. “Kita ingin Kota Madiun semakin maju dengan melakukan program unggulan sesuai dengan RKPD yang ditetapkan yaitu pengembangan potensi ekonomi daerah dan pariwisata yang didukung SDM berkualitas dan infrastruktur yang berwawasan lingkungan, ” Urai Wali Kota Maidi.
Dalam pembangunan SDM, lanjut Wali Kota Maidi, Kota Madiun berhasil melakukan efisiensi dalam indeks makro pembangunan. “Meskipun anggaran kita jauh dibawah, namun Kota Madiun bisa menjadi 3 besar Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur, dibidang ekonomi dan pariwisata serta Infrastruktur kita akan terus bekerja keras membangun dan mengembangkan Sunday Market, Patung Pendekar, Pusat Kuliner, Penataan PKL, Penataan Pasar Bunga, Penataan Pedestrian, Pujasera, Lapangan Gulun, Taman Nambangan, Penataan Sumber Umis dan Pasar Seni, Monumen Selamat Datang dan Pecel Land, selain itu proyek nasional Ring Road Timur, Fly Over dan Rusunawa proses tahapan pembangunan berjalan dengan baik, ” Jelas Wali Kota Maidi.
Jika semua sudah berhasil kita bangun, kata Wali Kota Madiun, maka Kota Madiun akan menjadi jujugan dunia. “Yang secara otomatis akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, disisi lain, pembangunan SDM terus kita lakukan agar apa yang sudah dibangun bisa bermanfaat serta terawat dengan baik melalui pelajar penegak Perda, masyarakat yang semakin senang tinggal disini, mereka sehat dan pintar dan memiliki Umur Harapan Hidup yang lebih lama, ” Pungkas Wali Kota Maidi.
Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Timur, Budi Santosa saat mewakili Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur di Musrenbang Kota Madiun. (Foto – Yahya)
Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Timur, Budi Santosa yang mewakili Gubernur Jawa Timur dan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Madiun. “Kota Madiun berhasil menurunkan angka kemiskinan, memiliki Indeks Pembangunan Manusia tinggi, Usia Harapan Hidup yang tinggi, ini membuktikan program pembangunan yang dilakukan berhasil dengan baik dalam melayani masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka, ” Ucap Budi Santoso.
Andi Raya Bagus Miko Saputro, Ketua DPRD Kota Madiun saat memberikan pokok-pokok pikiran DPRD Kota Madiun dalam Musrenbang Kota Madiun. (Foto – Yahya)
Ketua DPRD Kota Madiun, Andi Raya yang menyampaikan pokok-pokok pikiran DPRD menyatakan bahwa pihaknya siap bersinergi dengan eksekutif dan masyarakat untuk mewujudkan Kota Madiun yang Maju, masyarakatnya Sehat dan Sejahtera. “Kita akan mendorong tercapainya prioritas pembangunan Kota Madiun sesuai visi dan misi, mensukseskan program santunan kematian, mendukung program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, mendorong Pemerintah Kota untuk meningkatkan investasi daerah dengan penyederhanaan perizinan, ” Urai Andi Raya Bagus Miko Saputro, Ketua DPRD Kota Madiun.
Kepala Bappeda Kota Madiun, Totok Sugiarto saat memberikan sambutan dalam Musrenbang Kota Madiun. (Foto – Yahya)
Sementara, Kepala Bappeda Kota Madiun, Totok Sugiarto menyatakan bahwa Musrenbang tahun 2021 ini merupakan forum musyawarah pemangku kepentingan di tingkat kota untuk melakukan koordinasi perencanaan pembangunan antara Pemerintah Kota dengan seluruh pemangku kepentingan yang secara khusus membahas konsep Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Madiun Tahun 2021. “Acara ini diikuti 300 orang yang dihadiri oleh Bappeda Provinsi Jawa Timur, yang diwakili Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Timur, Bakorwil I Madiun, DPRD Kota Madiun, Anggota Forkopimda Kota Madiun, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dharma Wanita, Kepala OPD, Camat dan Lurah, LPMK dan LSM di Kota Madiun, ” Jelas Totok.
Untuk proyeksi anggaran, kata Totok, total pendapatan Kota Madiun tahun 2021 adalah 1.069.846.758.000. “Untuk proyeksi total belanja Musrenbang 2021 adalah 1.537.781.778.155 yang meliputi 240 program, 873 kegiatan dan dikerjakan oleh 34 Perangkat Daerah. ” Pungkas Totok Sugiarto.
Usai pembukaan, peserta Musrenbang dibagi dalam 3 kelompok untuk pembahasan yang lebih mendalam yaitu Kelompok 1 Bidang Pemerintahan, Hukum, Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Sosial Budaya, Kelompok 2 Bidang Keuangan, Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, dan Kelompok 3 Bidang Fisik dan Prasarana. (Adv/Yah/Gin).
Dalam rangka menyusun RKPD Kabupaten Ponorogo tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Bappeda menggelar Musrenbang 2019 dengan tema “Penguatan Ekonomi Berbasis Potensi Daerah dan Produk Unggulan”, Selasa (19/03/2019) bertempat di Gedung Sasana Praja, Ponorogo.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Ipong Muchlissoni beserta Wakil Bupati, Ketua DPRD Ponorogo, Forkopimda, Bappeda Provinsi Jatim yang diwakili Biro Administrasi Pemprov Jatim, jajaran OPD, Kades, LSM dan undangan yang lain.
Dalam sambutannya Kepala Bappeda Ponorogo, Ir.Sumarno menjelaskan mengacu dalam undang undang no 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional adanya tahapan tahapan proses penyusunan baik rencana pembangunan jangka panjang maupun jangka menengah serta rencana pembangunan tahunan yang dituangkan dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
“RKPD tersebut memuat prioritas pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro dan pendanaan, indikasi program perangkat daerah, serta program lintas Perangkat Daerah dan program lintas wilayah serta kaidah pelaksanaan,”terangnya.
Lebih lanjut, Ir Sumarno menjelaskan guna mendukung kelancaran pelaksanaan Musrenbangkab tahun 2019 maka, Bappeda menyiapkan panduan umum yang memuat mekanisme pelaksanaan informasi umum yang berkaitan dengan rangkaian penyelenggaraan musrenbang baik dari desa atau kelurahan, tingkat kecamatan forum Perangkat Daerah hingga musrenbang kabupaten.
“Diharapkan dengan digelarnya musrenbang 2019 ini bisa bermanfaat bagi keberhasilan pembangunan kabupaten ponorogo tahun 2020 untuk mewujudkan ponorogo yang lebih maju,berbudaya dan religius,”jelas Ir Sumarno.
Sementara itu Bupati Ipong Muchlissoni dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemkab Ponorogo harus menguatkan ekonomi masyarakat dengan terus meningkatkan pelayanan dasar kepada masyarakat. “Kita berharap pada tahun 2020 harus meningkatkan produk produk UKM ke tingkat nasional. Melalui program one village one product, program penguatan desa wisata, program bumdes, program pemberian pupuk kepada petani,”urai Bupati Ipong Muchlissoni.
Dari program tersebut kita harapkan bisa mensejahterakan masyarakat dan terus mendorong penguatan ekonomi masyarakat melalui program pengembangan potensi lokal untuk mengurangi angka kemiskinan,”imbuhnya Selain itu Ipong berharap pada tahun 2020, paling tidak dari 21 kecamatan lahir satu kecamatan muncul satu desa wisata tingkat nasional.”Program peningkatan produktivitas pertanian harus mendorong menjadikan prestasi pertanian organik di Jawa Timur bahkan nasional,”pungkasnya. (Yah/gin)
Ponorogo – Portalnews Madiunraya.com
Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo, Dr Ali Mufti, S.Ag, MM menghadiri musrenbang yang digelar Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk menyusun Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2016-2021 di Aula gedung Bappeda Litbang Ponorogo, Rabu (21/11/2018).
Perubahan RPJMD ini dilakukan untuk mengakomodasi adanya sejumlah perubahan yang terjadi secara nasional.
Ketua DPRD Ponorogo, Ali Mufti, dalam sambutannya meminta kepada semua pihak untuk fokus kepada peningkatan pelayanan kepada masyarakat demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. “Untuk itu Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus berorientasi kepada program peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ucap Ali Mufti.
Selain itu, infrastrukur terutama jalan harus juga menjadi perhatian utama dalam membuat rencana perubahan pembangunan yang dimaksud, sambung Ali Mufti.
“Kita berharap, dengan adanya musrenbang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2016-2021 dapat benar-benar menciptakan kondisi masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.” Pungkas Ali Mufti. MUSRENBANG PERUBAHAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN PONOROGO
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dalam sambutannya mengatakan, musrenbang digelar untuk membahas dua isu utama yang harus masuk dalam RPJMD yang telah ditetapkan pada awal ia menjabat sebagai bupati Ponorogo. Kedua isu tersebut adalah adanya perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja atau SOTK pada 2017 lalu sebagai konsekuensi hadirnya PP nomor 18 tahun 2016.
“Sesuai arahan provinsi hal tersebut harus dimusrenbangkan lagi. Sebab hal itu akan merubah target-target, indikator kinerja utama (IKU) dan target yang lain termasuk angka kemiskinan, angka pengangguran terbuka karena SOTK berubah,” ungkapnya.
Dikatakannya, untuk program yang telah digagas akhirnya tidak ada yang dirubah. Hanya saja ada perubahan terkait target-target yang harus dicapai. Namun angkanya tidak cukup signifikan. Ia mencontohkan, untuk angka pertumbuhan ekonomi yang semula 5,2 persen, nantinya menjadi 5,8 persen.
Meksi ada perubahan RPJMD, namun Ipong menyatakan tidak ada perubahan program. Hanya saja program yang ada harus dilaksanakan seefisien mungkin. Pada beberapa tahun terakhir, banyak kepala dinas yang sudah diminta untuk memangkas program-program yang tidak jelas output maupun outcome-nya.
Pada 2018 ini program kerja di Pemkab Ponorogo berjumlah 167 buah. Jumlah ini turun 22 buah program dari pada tahun sebelumnya yang mencapai 189 program.
“Saya berharap program yang ada bisa efisien dalam penggunaan dana. Kalau bisa, 80 persennya untuk kegiatan utama, yang lainnya untuk koordinasi dan lain-lain,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, hadir para kepala dinas dan badan di lingkungan Pemkab Ponorogo, para anggota Forkopimda, LSM dan didampimgi oleh Bappeda Jawa Timur.
Sedangkan isu kedua adalah adanya perubahan isu-isu strategis secara nasional yang harus masuk ke dalam rencana pembangunan daerah yang jadi dasar penyusunan program. Isu tersebut antara lain adalah tentang pemberantasan korupsi. Pemberantasan korupsi harus masuk ke dalam RPJMD. (ADV/yah/gin)