Kota Madiun – Portalnews Madiun Raya
Rencana pengetatan pemakaian masker dan sosial
distancing usai adanya satu kasus positif di Kota Madiun bukan isapan jempol
belaka. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Madiun kembali
turun ke jalan, Kamis (7/5) malam. Bukan hanya sosialisasi, tim juga melakukan
penyemprotan di tempat kerumunan sebagai shock therapy.
‘’Kita harus semakin waspada, semakin berhati-hati. Selain sudah ada satu kasus (positif), pemudik juga terus
datang walaupun sudah kita larang,’’ kata Walikota Madiun Maidi.
Razia juga berbeda. Tim langsung dibagi menjadi tiga
kelompok untuk beroperasi di tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Kartoharjo,
Manguharjo, dan Taman. Hal itu dilakukan agar razia semakin efektif.
Penyemprotan dilakukan disejumlah titik. Salah satunya, di trotoar Jalan
Abdurahman Saleh. Kawasan tersebut memang kerap dijadikan tempat nongkrong.
Mereka yang nongkrong langsung diminta bubar. Sedang, tempat nongkrongnya
langsung disemprot agar tidak digunakan kembali.
‘’Kalau ada yang dihimbau tetapi tidak manut, saya instruksikan
untuk disemprot saja sekalian sama orangnya. Ini penting untuk menjaga kota
kita,’’ imbuhnya.
Penyemprotan juga dilakukan di seputar Bundaran Taman,
Lapangan Olahraga Gulun, Pasar Kotak, dan lain sebagainya. Penyemprotan dinilai
efektif agar masyarakat tidak nongkrong dan berkerumun. Petugas juga memberikan
hukuman ditempat kepada mereka yang masih nongkrong dan tidak pakai masker.
Pelanggar kebanyakan usia remaja itu diminta untuk push-up.
Razia juga ditujukan untuk warung dan pedagang kaki lima.
Pemerintah Kota Madiun sejatinya tidak melarang pedagang untuk berjualan.
Hanya, waktunya dibatasi. Aktivitas jual-beli hanya diperbolehkan sampai pukul
21.00 dengan tidak memberikan layanan meja-kursi dan tikar untuk duduk. Makanan
atau minuman yang dibeli harus dibungkus untuk dibawa pulang. Kebijakan itu
sejatinya sudah sejak beberapa minggu kemarin dan sering disosialisasikan.
Namun nyatanya, masih ada saja yang melanggar. Petugas terpaksa menahan alas
tempat duduk untuk memberikan efek jera.
‘’Operasi semacam ini akan kita tingkatkan ke depan
secara acak. Kalau masih ada warung yang melanggar terpaksa kita tutup
sementara,’’ tegasnya.
Seperti diberitakan, Kota Madiun memiliki satu kasus
positif Korona dari klaster Temboro. Seorang dari warga Jalan Indragiri
terkonfirmasi positif setelah hasil swab test kedua yang diumumkan, Rabu (6/5)
malam. Pemerintah Kota Madiun memberlakukan pengetatan kawasan tertib masker
dan jaga jarak melalui berbagai razia. (Red).
Sumber : Pemkot Madiun