Ponorogo – Portalnews Madiun Raya

Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam Pilkada Ponorogo 2020, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita mengucapkan selamat tahun baru 2021.

“Sedulurku, masyarakat Ponorogo yang kami cintai, Selamat Tahun 2021, memang berbeda tahun baru kali ini dengan peringatan tahun baru sebelumnya karena Pandemi Covid 19,”Ucap Sugiri Sancoko, Jum’at (01/01/2021).

Lebih lanjut Sugiri Sancoko mendo’akan agar masyarakat Ponorogo selalu sehat wal afiat. “Semoga sedulurku tetap sehat, kita berdo’a kepada Alloh SWT agar Corona segera sirna dari Ponorogo,”Lanjutnya.

Sugiri juga menyatakan bahwa kegagalan adalah masa lalu. “Kegagalan adalah cerita masa lalu, selanjutnya di tahun 2021, kita bangkit untuk menuju Ponorogo yang lebih hebat.”Pungkas Sugiri Sancoko yang diamini oleh Lisdyarita.

Pasangan ini dinyatakan menang oleh KPU Ponorogo setelah mengantongi suara 60% lebih dalam pemungutan suara tanggal 09 Desember 2020 beberapa waktu yang lalu. (NW/Gin)

Peliput : Nanang Wibowo

Semarang – Portalnews Madiun Raya

Kabar duka kembali datang akibat wabah Corona. Prof. Muladi, yang merupakan mantan Menteri Hukum dan HAM (dulu Menteri Kehakiman)  meninggal dunia setelah sekian waktu melawan ganasnya virus yang sedang mewabah itu.

Selain pernah menjadi Menkumham, Prof Muladi juga pernah menjadi hakim agung, Mensesneg hingga anggota Komnas HAM.

Yanti Dalmiyanti, mahasiswa yang pernah belajar dimana Prof Muladi menjadi Rektor di Undip Semarang, wafatnya Prof Muladi pada pukul 06.45, Kamis (31/12/2020). “Innalillahi wa’innailaihi rajiun, Profesor Doktor  Muladi SH, mantan Rektor Universitas Diponegoro, meninggal dunia, tadi pagi, pukul 06.45,” ujarnya di Akun Medsosnya.

Lebih lanjut Yanti menjelaskan bahwa Prof Muladi merupakan mantan menteri yang sangat keren baginya. “Semasa menjabat Rektor dengan berani melindungi mahasiswa dari tekanan Pemerintahan Orde baru Soeharto. Bukan jenis pejabat  yang cuma memikirkan diri sendiri, jabatan dan gengsi,” Lanjutnya.

Yanti Dalmiyanti menyampaikan bela sungkawa kepada mantan rektor semasa kuliahnya itu. “Selamat jalan Prof, Semoga mendapat tempat di sisi yang Maha Cinta.” Pungkasnya.

Proses pemakaman Prof. Dr. H. Muladi, S.H., di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang jam  16.30 WIB, Kamis sore (31/12/2020). (Red)

Kota Madiun – Portalnews Madiun Raya

Wali Kota Madiun, Maidi, menghimbau kepada masyarakat luas untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Hal itu disampaikan oleh Wali Kota di sela-sela penyerahan simbolis Bantuan Sosial Tunai dari Kementerian Sosial di Kelurahan Manisrejo Kecamatan Taman, Sabtu (09/05/2020).

Menurut Wali Kota, rokok memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan. “Apalagi di tengah pandemi Covid 19 seperti ini, saya menghimbau kepada masyarakat untuk menghentikan kebiasaan merokok karena Corona itu menyerang saluran pernafasan,” Ucap Wali Kota.

Wali Kota berharap himbauannya itu di dengar dan diteruskan kepada masyarakat yang lain. “Corona ini sangat berbahaya bagi perokok, apalagi usianya sudah agak tua dan ada penyakit bawaan seperti jantung, diabetes atupun darah tinggi, bisa berakibat fatal.” Lanjut Wali Kota Maidi.

Saat ini ada satu terkonfirmasi positif di Kota Madiun. “Marilah kita jaga diri kita, keluarga kita dan lingkungan kita agar kita semua terhindar dari Corona dengan terus berperilaku hidup sehat, tidak keluar rumah dulu, jika terpaksa keluar rumah maka harus bermasker dan menjaga jarak kita.” Pungkas Wali Kota Maidi. (Yah/Gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Redaktur : Agin Wijaya

Kota Madiun – Portalnews Madiun Raya

Rencana pengetatan pemakaian masker dan sosial distancing usai adanya satu kasus positif di Kota Madiun bukan isapan jempol belaka. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Madiun kembali turun ke jalan, Kamis (7/5) malam. Bukan hanya sosialisasi, tim juga melakukan penyemprotan di tempat kerumunan sebagai shock therapy.

‘’Kita harus semakin waspada, semakin berhati-hati. Selain sudah ada satu kasus (positif), pemudik juga terus datang walaupun sudah kita larang,’’ kata Walikota Madiun Maidi.

Razia juga berbeda. Tim langsung dibagi menjadi tiga kelompok untuk beroperasi di tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Kartoharjo, Manguharjo, dan Taman. Hal itu dilakukan agar razia semakin efektif. Penyemprotan dilakukan disejumlah titik. Salah satunya, di trotoar Jalan Abdurahman Saleh. Kawasan tersebut memang kerap dijadikan tempat nongkrong. Mereka yang nongkrong langsung diminta bubar. Sedang, tempat nongkrongnya langsung disemprot agar tidak digunakan kembali.

‘’Kalau ada yang dihimbau tetapi tidak manut, saya instruksikan untuk disemprot saja sekalian sama orangnya. Ini penting untuk menjaga kota kita,’’ imbuhnya.

Penyemprotan juga dilakukan di seputar Bundaran Taman, Lapangan Olahraga Gulun, Pasar Kotak, dan lain sebagainya. Penyemprotan dinilai efektif agar masyarakat tidak nongkrong dan berkerumun. Petugas juga memberikan hukuman ditempat kepada mereka yang masih nongkrong dan tidak pakai masker. Pelanggar kebanyakan usia remaja itu diminta untuk push-up.

Razia juga ditujukan untuk warung dan pedagang kaki lima. Pemerintah Kota Madiun sejatinya tidak melarang pedagang untuk berjualan. Hanya, waktunya dibatasi. Aktivitas jual-beli hanya diperbolehkan sampai pukul 21.00 dengan tidak memberikan layanan meja-kursi dan tikar untuk duduk. Makanan atau minuman yang dibeli harus dibungkus untuk dibawa pulang. Kebijakan itu sejatinya sudah sejak beberapa minggu kemarin dan sering disosialisasikan. Namun nyatanya, masih ada saja yang melanggar. Petugas terpaksa menahan alas tempat duduk untuk memberikan efek jera.

‘’Operasi semacam ini akan kita tingkatkan ke depan secara acak. Kalau masih ada warung yang melanggar terpaksa kita tutup sementara,’’ tegasnya.

Seperti diberitakan, Kota Madiun memiliki satu kasus positif Korona dari klaster Temboro. Seorang dari warga Jalan Indragiri terkonfirmasi positif setelah hasil swab test kedua yang diumumkan, Rabu (6/5) malam. Pemerintah Kota Madiun memberlakukan pengetatan kawasan tertib masker dan jaga jarak melalui berbagai razia. (Red).

Sumber : Pemkot Madiun

Pacitan – Portalnews Madiun Raya

Satu Orang Tanpa Gejala (OTG) dinyatakan positif Covid-19. Penambahan ini kembali disampaikan Bupati sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan Indartato, malam ini di Pendopo Kabupaten (07/05).

Menurut kronologi, cluster Temboro berstatus anak-anak berusia 13 tahun ini berjenis kelamin laki-laki dan menjalani karantina di Wisma Atlet. Sebelumnya sepulang dari Temboro, Magetan tersebut melakoni karantina mandiri di Rumah Istirahat Mandiri (RIM) di tempat asalnya, Kecamatan Ngadirojo.

Setelah hasil Rapid tes menunjukkan positif, santri tersebut dipindahkan ke Wisma Atlet Pacitan bersama 10 orang lain. “Saat ini dalam kondisi sehat, dan akan dipindahkan ke RSUD dr. Darsono Pacitan,” kata Jubir Satgas Covid-19 Rachmad Dwiyanto di kesempatan yang sama saat melayani pertanyaan awak media.

Meskipun dibawah umur, Jubir tegaskan tidak ada perlakuan dan terapi khusus, perlakuan sama dengan pasien dewasa. Beruntung pasien nomor 7 tersebut hingga detik ini dalam keadaan sehat. “Namun jika orang tua dan sakit maka perlu penanganan tersendiri,” ungkap Dia.

Keberuntungan selanjutnya seluruh keluarga pasien hingga saat ini dinyatakan negatif Rapid tes, artinya kondisi ini tidak menambah panjang kasus baru. Sehingga keluarga cukup melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Semua cluster menjadi perhatian Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pacitan, terutama cluster PLTU yang kebetulan tinggal di Kecamatan Sudimoro Pacitan. Jika cluster PLTU positif Swab maka cluster ini juga menjadi tanggung jawab tim Satgas Pacitan.  (Yah/Gin).

Sumber : Pemkab Pacitan

Ponorogo – Portalnews Madiun Raya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Rahayu Kusdarini menilai masyarakat Ponorogo tidak takut dengan Wabah Covid 19.

Hal itu disampaikan Irin, panggilan akrabnya kepada Portalnews Madiun Raya. “Jalan-jalan di Ponorogo sudah rame, selain itu banyak dari mereka yang tidak memakai masker, padahal kita sudah sosialisasi secara masif, mungkin mereka tidak takut dengan Corona, ” Ucap Kadinkes, Rabu (06/05).

Kadinkes Ponorogo juga mengaku bahwa pihaknya sebenarnya sudah maksimal dalam menghadapi pandemi Covid 19. “Kita terus bekerja sesuai dengan tupoksi yang ada. Kita juga sudah berusaha semaksimal mungkin menyampaikan anjuran  protokol kesehatan, namun kayaknya masyarakat belum semuanya sadar, padahal virus ini bisa dihentikan dengan kesadaran dan disiplin bersama, ” Lanjut Rahayu Kusdarini.

Kalau bicara kesulitan ekonomi, kata Kadinkes, semuanya mengalami kesulitan saat ini. “Saya sebagai dokter gigi juga sudah tidak praktek selama dua bulan ini, semuanya saya yakin mengalami kesulitan, namun untuk saat ini hendaknya kesehatan harus menjadi prioritas sampai dengan pandemi ini berakhir. Saya berharap masyarakat Ponorogo kembali berdisiplin untuk menjaga kesehatan, tidak keluar rumah dulu, jika terpaksa wajib pakai masker, dan jaga jarak. ” Pungkas Rahayu Kusdarini. (Yah/Gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Redaktur : Agin Wijaya

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.