Ponorogo gagal raih Adipura, ini penjelasan Kadin LH

  • Bagikan

Ponorogo – Portalnews Madiun Raya

Kabupaten Ponorogo kembali gagal membawa Piala Adipura, supremasi tertinggi untuk kebersihan dan kerapian kota di negeri ini.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo, Sapto Djatmiko menjelaskan bahwa kali terakhir Kabupaten Ponorogo mendapatkan Piala Adipura pada tahun 2012 silam. “Karena grade penilaian berubah sejak tahun 2013, Ponorogo belum bisa meraih kembali piala tersebut, terutama terkait Tempat Pembuangan Akhir yang memiliki beberapa syarat untuk mendapatkan nilai yang maksimal atau minimal meraih grade 74,” jelas Sapto kepada Portalnews Madiun Raya, Rabu (16/01/2019).

Aturan yang baku, TPA harus memiliki luas minimal 4 hektar, sedangkan TPA Mrican hanya memiliki luas 1,9 hektar, sambung Sapto Djatmiko.

“Untuk itu diperlukan perluasan lahan atau relokasi untuk menjadikan syarat minimal luas TPA terpenuhi, untuk perluasan lahan tidak memungkinkan karena masyarakat disekitar TPA menghendaki harga yang tinggi dan itu belum ketemu,” lanjut Sapto.

Namun kita masih memiliki beberapa cara untuk mensiasati hal itu, diantaranya adalah pengolahan Lindi (cairan sampah), pengolahan sampah menjadi bio gas dan kompos serta melakukan pengurukan, bila hal itu bisa dilakukan maka grade kita akan mendekati 74 yang merupakan batasan minimal meraih Piala Adipura, urai Sapto.

“Kita berharap tahun ini Ponorogo bisa meraih Adipura dengan usaha maksimal yang akan kita kerjakan.” Pungkas Sapto Djatmiko. (Yah/gin)

  • Bagikan