Pasar Legi sepi saat Pandemi, ini saran Muh Yani,Tokoh LSM. Salah satunya berdagang online

  • Bagikan

Ponorogo – Portalnews Madiun Raya
Megahnya bangunan Pasar Legi di Kabupaten Ponorogo belum diikuti dengan sejahteranya sebagian pedagang disana.

Salah satunya dialami oleh Rahayu, pedagang Mracang di Lantai 2 Pasar Legi. “Bayangkan mas, 2 bulan ini hanya ada dua pembeli yang ke kios saya, ini jauh saat di Pasar Relokasi. Saat itu cukup ramai dan bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga, ” Terang Rahayu, Kamis (21/10).

Ada lagi pedagang di Pasar Legi yang juga mengeluh. Sujono, namanya. “2 bulan ini uang yang masuk 25 ribu saja mas, selebihnya tidak ada yang datang di Toko saya. Sedih sekali rasanya, ” Ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Muhammad Yani, pentolan LSM di Ponorogo memiliki saran agar Pasar Legi bisa ramai. “Memang kondisinya masih Pandemi, sehingga perekonomian belum bisa berjalan dengan baik. Saran saya yang pertama adalah tertibkan pedagang sesuai dengan Zonasi. Zona sayur ya jangan jualan mracang, sehingga pembeli akan datang sesuai kebutuhan di zona masing-masing. Pemerintah Kabupaten Ponorogo harus tegas dalam hal ini,”Ucap Muh Yani, Kamis (21/10).

Yang kedua, Pasar Legi harus menjadi Pasar Sentral. “Jangan ada pasar lain selain Pasar Legi. Dengan menjadi Pasar Sentral maka Pasar Legi akan menjadi Pusat Perekonomian di Kabupaten Ponorogo. Semua orang akan terpusat di Pasar Legi. Selama ini masih ada Pasar Stasiun yang ada dipinggir jalan. Masyarakat tentu mencari yang lebih mudah dan praktis, sehingga mereka memilih membeli barang di Pasar Stasiun, apalagi harganya sama dan buka nya sejak dini hari. Pemerintah harus tegas dan jangan kalah dengan oknum di Pasar Stasiun,”Tegas Muh Yani.

Yang ketiga, Muh Yani menyarankan agar para pedagang juga berjualan online. “Disaat Pandemi Covid 19 seperti saat ini, ada baiknya agar pedagang memulai berjualan online. Melalui Media Sosial ataupun yang lain. Dinas Perdakum harus melatih para pedagang untuk mahir dalam berjualan online. Sehingga walaupun Pandemi kegiatan ekonomi bisa terus berjalan, ” Ucap Yani.

Dengan berjualan online maka kesempatan pedagang di Marketplace bisa sama. “Pandemi ini mengajarkan kita untuk selangkah lebih maju dengan menggunakan tekhnologi Informasi. Selain taat Protokol Kesehatan, berdagang online lebih praktis. Kita cukup dirumah ataupun di kios, orderan datang dan bisa meningkatkan volume pengiriman secara online. Cepat dan praktis itu prinsipnya, ” Lanjut Ketua LSM 45 Ponorogo itu.

Yani juga menyampaikan bahwa memang pada awalnya untuk berdagang online itu sulit. “Tetapi saya yakin dengan keadaan yang memaksa maka kita akan terbiasa. Saya yakin, kedepan apapun akan online. Jika kita tidak mengikuti maka kita akan ketinggalan dan kalah dalam persaingan. ” Pungkas Muhammad Yani. (Yah/Gin).

  • Bagikan