Karena Pandemi, Pengusaha Bus Anto Wijaya beralih menjadi Pengusaha Kuliner

  • Bagikan
Bekas Garasi Bus Anto Wijaya kini disulap menjadi Rest Area dan Angkringan. (Foto - Yahya AR/HARIAN BANGSA)
Bekas Garasi Bus Anto Wijaya kini disulap menjadi Rest Area dan Angkringan. (Foto - Yahya AR/HARIAN BANGSA)

Ponorogo – MADIUNRAYA.COM
Sepinya aktivitas pariwisata saat Pandemi Covid 19 membuat sejumlah pelaku usaha wisata merugi. Salah satunya adalah pengusaha bus asal Ponorogo, Anto Wijaya.

Menurutnya, Pandemi Covid 19 yang berlangsung dua tahun terakhir banyak memukul pelaku wisata seperti dirinya. “Banyak yang bangkrut mas. Pariwisata sepi, bus-bus kami banyak yang menganggur sementara masih banyak yang kredit. Disitulah kami jatuh dan merugi, ” Ungkapnya, Senin (29/11).

Anto Wijaya yang sebelumnya memiliki puluhan bus pariwisata dan bekerja sama dengan berbagai biro wisata itu akhirnya menjual sebagian besar armadanya. “Sebagian saya kontrakan di Bandung. Dan garasi saya ini saya ubah menjadi Rest Area dan Angkringan. Meskipun perputaran uang tidak sebanyak saat mengelola Bus Pariwisata, namun usaha kuliner ini sangat membantu saya dan keluarga untuk tetap bertahan selama Pandemi Covid 19,” Lanjut Anto Wijaya.

Anto Wijaya juga merasa bersyukur walaupun dirinya mengalami keterpurukan saat Pandemi Covid 19. “Saya belajar banyak tentang kehidupan mas. Saat jatuh seperti ini saya lebih banyak mengingat Alloh SWT, sambil mengelola warung angkringan saya ini. Meskipun pendapatannya kecil tetapi di hati saya merasa ayem. ” Pungkas Anto Wijaya.

Sementara menurut salah seorang pembeli di Warung Angkringan milik Anto Wijaya, Harno, dirinya mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pengusaha Bus Anto Wijaya itu. “Apapun yang terjadi harus segera Move On. Sedih boleh, namun harus segera bangkit. Pandemi Covid 19 mengajarkan banyak hal kepada kita, agar selalu hidup sehat dan segera bangkit dari keterpurukan, masakan di sini cukup enak. ” Tandasnya sambil menikmati Bakso di Warung Angkringan tersebut. (yah/gin).

Peliput : Yahya Ali Rahmawan

Penyunting : Agin Wijaya

  • Bagikan