Ini riwayat Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur 2018 – 2023

  • Bagikan

Surabaya – Portal Madiun Raya
Dra. Khofifah Indar Parawansa politikus perempuan ini lahir di Surabaya, 19 Mei 1965. Isteri dari Indar Parawansa ini menjabat beberapa organisasi yaitu :

Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ( 2000 – 2005 )
Anggota Dewan Pertimbangan DPP PKB ( 2000 – 2002 )
Anggota Dewan Syuro DPP PKB ( 2000 – 2002 )
Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB ( 2002 – 2007 )
Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014 – 2019)

Khofifah menghabiskan masa kecilnya di Surabaya, sampai dengan kuliah dirinya juga di Surabaya dan mengambil jurusan yang berbeda di perguruan tinggi yang berlainan. Selain belajar politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga (Unair) ia juga belajar ilmu komunikasi dan agama di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya.

Umur 27 tahun, Khofifah menjadi anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1992-1997. Pemilu tahun 1997, Khofifah terpilih kembali menjadi anggota DPR. Pada periode ini, Khofifah hanya bertahan dua tahun. Karena pada waktu itu, tahun 1998, terjadi peralihan rezim Orde Baru ke Era Reformasi.

Pemilu tahun 1999, Khofifah berpindah partai ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang lahir di Era Reformasi bentukan Abdurrahman Wahid. Khofifah terpilih kembali sebagai anggota dewan, tetapi dia tidak lama bertugas di sana. Pada tahun 1999, dia diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan oleh Presiden terpilih Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada kabinet Persatuan Indonesia.

Nasib Khofifah menjadi menteri juga tidak bertahan lama, hanya dua tahun, seiring jatuhnya Presiden Abdurrahman Wahid untuk periode 1999-2001. Presiden baru Megawati tidak memasukkan Khofifah sebagai menterinya dalam Kabinet Gotong Royong periode 2001-2004.

Berhenti jadi menteri, tidak membuat dirinya kecil hati. Dia semakin aktif di berbagai kegiatan kemasyarakatan. Dia aktif di organissi Muslimat, organisasi sayap perempuan Nahdlatul Ulama (NU). Dia memimpin Muslimat periode 2000-2005.

Kiprahnya di kemasyarakatan makin terasa dirasakan masyarakat. Masyarakat Jawa Timur mendorong Khofifah untuk ikut colan pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013. Khofifah ikut bertarung, tapi belum berhasil.

Pada Pilpres 2014, Khofifah diminta menjadi salah satu juru bicara politik pasangan Jokowi-JK. Hasilnya berbuah manis. Jokowi menang, dan meminta Khofifah untuk menjadi menteri sosial pada kabinet Kerja 2014-2019.

Anak Khofifah dan Indar Parawansa berjumlah 4 orang yaitu Fatimah Sang Mannagali, Jalaluddin Mannagali, Yusuf Mannagali, Ali Mannagali.

Riwayat Pendidikan :
SD Taquma (1972-1978)
SMP Khodijah – Surabaya (1978-1981)
SMA Khodijah – Surabaya (1981-1984)
S1, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya (1984-1991)
S1, Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya (1984-1989)
S 2, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta (1993-1997)

KARIER
Ketua Umum OSIS SMA Khadijah ( 1983 )
Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)
Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Surabaya ( 1986 )
Dosen Universitas Wijaya Putra, Surabaya ( 1991 – 1992 )
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Taruna, Surabaya ( 1989 )
Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992-1997)
Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995-1997)
Anggota Komisi II DPR RI (1997-1998)
Wakil Ketua DPR RI (1999)
Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999)
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999-2001)
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999-2001)
Ketua Komisi VII DPR RI (2004-2006)
Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004- 2006)
Anggota Komisi VII DPR RI (2006)
Ketua Partai PKB ( 1998 – 2000 )
Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ( 2000 – 2005 )
Anggota Dewan Pertimbangan DPP PKB ( 2000 – 2002 )
Anggota Dewan Syuro DPP PKB ( 2000 – 2002 )
Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB ( 2002 – 2007 )
Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014 – 2019).

Saat ini Khofifah bersama Emil Dardak bersiap mengemban amanah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2018 – 2023. (gin/yah)

  • Bagikan