“PONOROGO KADIPATEN/KABUPATEN SAKRAL”

Muhammad Fatkhurohman Al Azis, Aktivis di Kabupaten Ponorogo
Muhammad Fatkhurohman Al Azis, Aktivis di Kabupaten Ponorogo

Ponorogo, 02 Juni 2024
Bermula dari sebuah Kadipaten di era Bathoro Khatong, Ponorogo kini menjadi sebuah Kabupaten dengan jumlah penduduk hampir 1 Juta Jiwa.

Ponorogo tumbuh dan berkembang layaknya Kabupaten lain di Jawa Timur. Seni dan Budaya yang begitu kental melekat tersematkan pada Kota Reyog Ponorogo, tak luput dengan perkembangan sejarah Islam yang juga melekat di era ke Wali-an, Ponorogo merupakan Kota Santri dengan banyaknya Pondok Pesantren yang tumbuh dan berkembang besar di kota ini.

Beberapa situs sejarah serta Peradaban tak luput dari kota ini, banyaknya petilasan dan bukti-bukti Peradaban di era lampau semakin nyata bahwa Ponorogo merupakan salah satu Peradaban tua di Indonesia sejak era Nusantara.

Beberapa Tokoh Nasional penggerak kemerdekaan pun nyata terlahir dari rahim Ponorogo, salah satu contoh ialah Sang Raja Jawa Tanpa Mahkota HOS. Tjokro Aminoto.

Tak hanya Seni Budaya serta Peradaban, Ponorogo juga banyak memiliki pilihan Wisata yang itu benar-benar masih Alami bukan wisata buatan. Contoh Telaga Ngebel, disitu wisata yang Alami dan kental akan sejarah mengenai terwujudnya sebuah telaga tersebut, dan masih banyak lagi tempat yang sampai saat ini belum mampu termaksimalkan keberadaan nya.

Sejak pemilu langsung di Indonesia di terapkan sudah banyak silih berganti Pemimpin/Bupati yang memimpin Kabupaten Ponorogo, ada yang berasal dari Putra Daerah Asli rahim Ponorogo ada pula yang memang berlatar belakang bukan dari Ponorogo Asli.

Mereka semua yang sudah pernah memimpin, pastinya sudah berjuang semaksimal mungkin untuk kebaikan, Kesejahteraan, Kemajuan Kabupaten Ponorogo, dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing atas dasar wewenang yang di atur di dalam Undang-Undang.

Seyogya nya pemimpin yang akan datang atau Bupati yang akan datang juga mengerti dan memahami Ponorogo secara detail, dari sektor Sosial, Ekonomi, Budaya, Peradaban dan Sejarah sehingga Masyarakat Ponorogo mampu benar-benar Berdaya dalam menjemput Kesejahteraan yang telah di gadangkan oleh pemerintah pusat yaitu Indonesia Emas.

Dari dasar-dasar tersebut maka arah pembangunan di Ponorogo harus nya benar-benar dapat di rasakan oleh keseluruhan masyarakat yang ada di Ponorogo.

IPTEK ialah tantangan bagi kita semua dimana perkembangan nya begitu pesat di berbagai wilayah di Indonesia maupun di Dunia Internasional.

Dari tantangan yg timbul maka secara langsung atau tidak langsung akan menggeser Peradaban yang telah ada, sehingga itu juga harus di fikirkan supaya Peradaban yang ada ini tetap terjaga dan berkembang dengan memasukkan Teknologi yang terbarukan tanpa menggerus yang sudah ada.

Jangan sampai Ke Sakralan Kabupaten atau sebuah Negeri hilang, punah kareana pergeseran Zaman.

Kami berharap Pemimpin/Bupati yang akan datang benar-benar siap menghibahkan Tenaganya, fikirannya, waktunya, materinya, segala kekuatannya semata-mata karena tanggung jawab seorang pemimpin/Bupati untuk mensejahterakan Rakyatnya, dan semoga Cerdas Memilih juga timbul dalam setiap Nurani Masyarakat Ponorogo, sehingga tidak di ombang ambingkan oleh materi, opini atau isu yang pastinya akan terus beredar menuju Pilkada yang akan di laksanakan November 2024 mendatang.

Kenali calonnya, lihat Riwayat Hidupnya, rasakan kejujurannya, pilihlah secara Merdeka tanpa suatu paksaan. Semoga Ponorogo yang Sakral ini akan terus terjaga Ke Sakralan nya dan terus berkembang Seni, Budaya, Peradaban nya. “AMBIL SEMUA PEMBERIANNYA, PILIH SESUAI NURANI”.

Oleh Muhammad Fatkhurohman Al Azis

1. Anggota Pemuda Pancasila Kab. Ponorogo
2. Anggota KARTAR Kab. Ponorogo
3. Anggota PROJO Kab. Ponorogo
4. Sekretaris Relawan KIP PRABOWO-GIBRAN Kab. Ponorogo