Ditembak KKB, Pratu Miftahul Arifin, Prajurit TNI Asal Pacitan Gugur di Papua

  • Bagikan

Pacitan, MADIUNRAYA.com

Proses pencarian Pilot Susi Air yang disandera oleh KKB terus dilakukan.

Aparat TNI dan Polri terus dikerahkan untuk misi tersebut.

Namun 6 Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Nduga dinyatakan gugur dalam tembak menembak yang terjadi di Distrik Mam-Mam Kabupaten Nduga pada Sabtu (15/04/2023).

Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman peristiwa itu terjadi pukul 16.30 WIT.

“Saat ituPrajurit TNI yang tengah melakukan pencarian pilot Susi Air yang masih disandera. Dalam kontak senjata, 6 orang Gugur dan 9 Prajurit disandera oleh KKB,” ucapnya, Ahad (16/03/2023).

Kol Herman juga memohon doa dari masyarakat agar semua prajurit TNI yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga diberikan keselamatan.

“Mohon doanya semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman dalam keterangan resmi, Minggu (16/4/2023).

Salah satu prajurit TNI yang meninggal adalah Pratu Miftahul Arifin.

Dia adalah Prajurit TNI kelahiran Pacitan, 31-03-1996 Pangkat: Pratu NRP : 31160163990396 Jabatan : Danpokpan 1- Ru 3/1/B/Yonif R 321/GT/13/1/Kostrad.

“Rumah duka korban terletak di RT 04 RW 04, Dusun Krajan Desa Nanggungan Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan Jawa Timur,” ucap Priyo, Pendim 0801/Pacitan.

Lebih lanjut dia menerangkan bahwa Pratu Miftahul Arifin merupakan putra pertama dari 2 bersaudara pasangan seorang petani Agus Santoso dengan Parmini.

” Almarhum juga meninggalkan seorang Istri bernama Wakhidia Nur Azizah yang kesehariannya menjadi Guru SD Honorer dan seorang anak yang masih berusia 2 Tahun.” Tutupnya.

  • Bagikan