Sempat unggul di babak pertama, 8:21, Pemain Tunggal Tim Thomas Cup Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dikalahkan pemain nomor 9 dunia dari India, Lakshya Sen.
Meskipun sudah mengerahkan segenap kemampuan, Anthony Sinisuka Ginting harus mengakui pemain tunggal pria asal India itu.
Dibabak pertama, Anthony Sinisuka Ginting dengan mudah mengalahkan Lakshya Sen. Namun dibabak kedua, pemain berusia 20 tahun Lakshya Sen berhasil bangkit dan memenangkan set kedua dengan skor 21 : 17.
Dibabak ketiga, persaingan secara ketat berlangsung antara kedua pemain.
Lebih dulu mencapai angka 11, Anthony Sinisuka Ginting berhasil disusul Lakshya Sen dan terjadi duel kritis dan diakhiri dengan kemenangan Lakshya Sen, 21:16.
Kemenangan Lakshya Sen dinilai banyak pengamat sangat mengejutkan.
Seperti kata Yani Wijaya yang menyebutkan seharusnya Anthony Sinisuka Ginting bisa mengatasi perlawanan Lakshya Sen karena unggul peringkat, yaitu peringkat 5 dan Lakshya Sen yang peringkat 9 dunia.
Dengan hasil itu, kedudukan sementara 1 : 0 untuk India dalam Final Thomas Cup ahun 2022 di Thailand.
“Namun begitulah permainan. Selain kemampuan teknis, kemampuan fisik juga keberuntungan sangat menentukan,” ucap Yani Wijaya.
Lebih lanjut Yani menyampaikan bahwa lolosnya India di Final Thomas Cup 2022 menyampaikan pesan bahwa bangkitnya kemampuan negara hindustan itu didunia Bulu Tangkis.
“Mereka banyak diisi oleh para pemain muda. Lakshya Sen masih berusia 20 tahun dan sudah peringkat 9 dunia. Pemain yang lainnya juga relatif masih muda,” lanjutnya.
Namun Yani Wijaya menyampaikan bahwa Indonesia harus terus optimis.
“Indonesia gudangnya pemain bulu tangkis. Banyak pemain legendaris yang berasal dari Indonesia. Seperti kemarin, Bilqis, putri Joko Suprianto bisa mengalahkan Pemain Jepang yang merupakan rangking 1 dunia.Ini harus terus dikembangkan, jangan sampai kita kehilangan generasi atau bibit pemain Bulu Tangkis yang bisa mengharumkan nama dunia.”Tutup Yani Wijaya. (red)