Ponorogo – Portalnews Madiun Raya
Teriknya matahari di wilayah Kabupaten Ponorogo membuat suhu udara di wilayah berjuluk Bumi Reyog itu menjadi panas.
Kondisi itu membawa keuntungan bagi sebagian orang yang berjualan minuman.
Salah satunya Hari, penjual es tebu di jalan Ponorogo – Pacitan tepatnya sebelum Pasar Slahung Ponorogo.
“Alhamdulillah mas, sehari bisa 100 gelas. Biasa jualan sejak pukul 10.00 hingga pukul 16.00,”Ucap Pria asal Desa Bajang Kecamatan Balong Ponorogo itu.
Hari menyebutkan bahwa dirinya sudah berjualan es tebu sejak 3 tahun yang lalu. “Kalau cuaca seperti ini bisa membawa pulang uang Rp 300 ribu sehari mas. Sehari ya kurang lebih 40 Kg tebu yang diperas dan laku dijual,” terang Hari.
Selama ini Hari menyatakan bahwa dirinya mendapatkan kiriman Tebu dari Kabupaten Kediri. “Biasanya langsung dikirim ke rumah mas. Ke lokasi kita bawa tebu utuhan yang sudah dibersihkan dan kita peras di tempat jualan. Lalu kita membeli es batu dan menyiapkan gelas di lokasi. Satu gelas saya jual Rp 3.000,-,”Urai Hari.
Dengan modal mesin pemeras tebu yang dibelinya 3 tahun lalu, Hari mengaku bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. “Kalau cuaca mendukung dan tidak ada kerepotan yang lainnya saya pasti jualan mas. Alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan keluarga saya,” jelas Hari.
Sementara menurut Wawan, salah seorang pembeli es tebu mengaku dirinya kepanasan saat mengendarai motor usai pulang bekerja. “Panas mas, tenggorokan rasanya kering. Kebetulan tadi pas lewat saya melihat penjual es tebu lalu mampir dan ini habis 3 gelas, hausnya hilang mas,”ucap Wawan sambil tersenyum.
Sama dengan Wawan, Pak Suyono yang mengendarai sebuah truck juga membeli 3 bungkus es tebu. “Cuacanya panas mas, ini tadi habis mengantarkan bambu ke Ponorogo, ini mau pulang ke Ngrayun tapi sebelumnya minum es tebu dulu.”Pungkas Pak Suyono sambil menyeruput Es Tebu yang dibelinya itu. (Yah/Gin).
Peliput : Yahya Ali Rahmawan
Penyunting : Agin Wijaya