Ponorogo – Portalnews Madiun Raya
Dengan menggunakan beberapa aplikasi di Play Store bisnis Open BO atau Open Bookingan di Ponorogo tetap menggeliat. Bahkan bisa dikatakan lebih ramai bila dibandingkan dengan Kota Madiun.
Hal itu disampaikan oleh kontributor Madiunraya.com yang berhasil mewawancarai pelaku BO yang berasal dari Bandung, S (33).
Menurut S, dirinya biasa pindah-pindah kota untuk tetap bisa bekerja dan mencukupi nafkah bagi keluarganya. “Tidak ada pilihan lain mas. Yang terpenting anak saya di kampung dan tanggungan pinjaman bisa saya cukupi,”Terangnya.
Lebih lanjut S menggunakan beberapa aplikasi yang ada di play store untuk mempromosikan diriya. “Biasanya menggunakan beberapa aplikasi. Lalu kita pasang status, tambahkan teman sekitar dan kemudian kita melakukan tawar menawar di aplikasi tersebut. Jika deal maka kita ketemuan dan biasanya bayar ditempat,” ujarnya.
Namun menurut S, tidak semua calon konsumennya langsung setuju dengan apa yang ditawarkannya. “Biasa kita memasang tarif Rp 600 ribu sekali main mas. Karena saya juga harus membayar sewa hotel dan lainnya. Karena mungkin harganya segitu ada yang mau dan ada juga yang tidak mau. Banyak juga yang PHP, bilangnya mau kesini tetapi setelah ditunggu tidak datang,”urai S.
S juga menyebutkan bahwa setelah berkeliling dari satu daerah ke daerah yang lain, Ponorogo cukup ramai peminat BO nya. “Saya pernah di Kota Madiun, selama Pandemi ini disana sehari bisa 1 – 3 konsumen, namun kalau di Ponorogo bisa sampai 5 orang perhari. Dan kalau di Ponorogo, begitu deal langsung datang ke Hotel jadi tidak banyak yang PHP,” lanjutnya.
Saat ditanya apakah tidak takut dengan Pademi Covid 19 dan AIDS, S menjawab bahwa dirinya sudah pasrah kepada Tuhan. “Mau bagaimana lagi mas, hanya ini yang bisa saya lakukan untuk mencukupi kebutuhan saya dan keluarga di kampung. Yang terpenting saat melakukan itu, konsumen dalam keadaan bersih dan menggunakan kondom. Kalau soal Pandemi kan itu ada gejalanya, jika saya merasa meriang maka saya tidak membuka praktek, intinya pasrah saja sama Tuhan mas.”Pungkasnya. (Jim/Gin).
Peliput : Jimi Dian Pangestu
Penyunting : Agin Wijaya