Asli Pacitan, Afghani Wardhana bawa Kethek Ogleng di Festival Budaya Internasional

  • Bagikan

Pacitan – Portalnews Madiun Raya

Sebagai putra Pacitan, Afghani Wardhana yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kota Surabaya tidak lupa dengan daerah dia dibesarkan itu.

Afghani juga tidak lupa dengan Seni Tari Kethek Ogleng yang merupakan kesenian asli Desa Tokawi Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan.

Saat kegiatan Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival atau Festival Seni Rakyat Lintas Budaya International yang digelar di Surabaya dan diikuti 94 peserta dari belahan Nusantara serta 13 negara beberapa waktu yang lalu, Afghani ikut andil dalam menampilkan Seni Kethek Ogleng di Festival Internasional itu. Menurut Afghani, awalnya dia meminta ijin kepada Bupati Pacitan untuk menampilkan Kethek Ogleng di acara yang diikuti 13 negara itu. “Setelah Pak Indartato membolehkan maka saya mengusulkan kepada ibu Walikota Surabaya, ternyata Ibu Walikota sangat merespon, Beliau bilang yo Pak Afgan meluo … ( ya silakan ikut ) akhirnya saya koordinasi OPD terkait di Pacitan, Dinas Pendidikan, Disparpora, dan akhirnya sanggarnya Pak Kisno Pakis Baru Kecamatan Nawangan, yang tampil didampingi Pak Agus dan Pak bakti dari STKIP Pacitan,” cerita Afghani.

Melalui acara seperti ini, kita harus melestarikan seni dan budaya Pacitan yang adi luhung , jangan sampai di klaim milik daerah orang lain, sambung Afghani.

“Setelah melihat penampilan Kethek Ogleng dari Pacitan, masyarakat Surabaya dan Ibu Walikota sangat terkesan dan mengapresiasi nya, bahkan banyak bule yang meminta selfie dengan penari Kethek Ogleng,” lanjut Afghani.

Kedepan, Kethek Ogleng harus eksis dan tampil di festival budaya yang ada baik regional, nasional maupun internasional, Pungkasnya.

Sementara, Sukisno saat diwawancarai mengatakan senang dengan kegiatan itu. “Terima kasih Ibu Risma dan Pak Afghani dan juga Pemkab Pacitan yang telah memberikan kesempatan Kethek Ogleng tampil di kegiatan itu, kita berharap Seni Kethek Ogleng Pacitan karya Sutiman dari Desa Tokawi bisa mendunia,” ucapnya kepada Portalnews Madiun Raya. (Yah/Gin)

Pewarta : Yahya

Redaktur : Agin

  • Bagikan