Bersama Rektor UMM, Puti Guntur Soekarno isi dialog kebangsaan di Ponorogo

Ponorogo – Portal Madiun Raya

400 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo mengikuti dialog kebangsaan di Hotel Mahesa, Kamis (07/06).

Tema dialog kebangsaan tersebut adalah “Membangun Generasi Muda Mandiri dan Berwawasan Kebangsaa”, dengan pemateri Puti Guntur Soekarno sebagai politikus muda berprestasi dan Drs Fauzan, Mpd selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang serta dipandu moderator Bambang Logos atau Bambang Juwono, SH, M.Hum yang merupakan legislator DPRD Jatim dari PDI Perjuangan.

Dalam pemaparannya Drs. Fauzan,MPd,
mengajak peserta yang hadir untuk menjadi sosok yang maksimal. “Jadilah generasi maximize dan jangan jadi generasi minimize”,ujarnya.

Manusia selalu banyak alasan, terlalu kreatif dalan membuat alasan, itu merupakan kategori minimize, sambung Fauzan.

“Kalau ingin usaha, jangan hanya dipikirkan, tapi apa yang dipikirkan, segera dilaksanakan. Kalau di kita kebanyak dialog”,lanjut Rektor Unmuh Malang tersebut.

Kita harus miliki jenis kelamin yang jelas, artinya secara ideologis. jangan banyak diskusi, tapi eksekusi, untuk mencapai kemajuan yang maksimal, baik bagi kehidupan pribadi ataupun kehidupan sosial, pungkas Fauzan.

Sedangkan Puti Guntur Soekarno dalam materinya menyampaikan bahwa Pemuda harus cepat, kreatif, progresif. “Peran pemuda di jaman Soekarno, yang membuat Indoensia merdeka. Sejarah kita semua diwakili oleh pemuda, makanya pemuda disebut sebagai agen perubaahan”,ujar cucu Bung Karno tersebut.

Indonesia tahun 2035 akan surplus pemuda. Nah, pilihannga adalah mau ciptakan pekerjaan atau mencari pekerjaan?, banyak pekerjaan yang bisa diciptakan dengan modal kreatifitas dan ketekunan, sambung Puti.

“Untuk itu, marilah selalu berpikir kreatif, inovatif dan dilandasi dengan ketekunan maka pemuda jaman now akan menjadi agen of change menuju pemuda mandiri dan tentu saja memiliki wawasan kebangsaan”,pungkas Cawagub Jatim nomor dua tersebut.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan dialog yang cukup hangat antara peserta dan narasumber. (yah/gin).