TRENGGALEK, Madiunraya.com – Masyarakat Dusun Winong Desa Sumurup Kecamatan Bendungan, memiliki cara tersendiri dalam meluapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Ungkapan rasa syukur tersebut diwujudkan melalui upacara adat Desa yang diadakan setiap Jum’at Legi Tracapan sekali dalam setahun.
Jum’at (26/1/2018), masyarakat Dusun Winong Desa Sumurup menggelar upacara adat di kawasan Taman Batu Selo Bale, yang disebut dengan Grebeg Selo Bale. Menurut penuturan warga, tradisi tersebut sudah dilakukan turun temurun sejak kurang lebih 60 tahun yang lalu.
Taman Batu Selo Bale digunakan untuk menggelar tradisi tersebut, dikarenakan Selo Bale memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tempat wisata. Grebeg Selo Bale merupakan tradisi masyarakat petani mengungkapkan syukur atas hasil pertanian dan dijauhkan dari hama yang mengganggu tanaman. Hal tersebut diwujudkan dengan membakar ogoh-ogoh (replika raksasa) yang terbuat dari jerami.
Wakil Bupati Trenggalek, H. Mochamad Nur Arifin yang hadir dalam upacara adat tersebut melihat bahwa masyarakat memiliki rasa syukur yang besar. Hal tersebut, menurut wabup, dapat dilihat dari keikhlasan setiap warga untuk menyajikan ayam lodho (makanan khas Trenggalek) dalam upacara adat Grebeg Selo Bale.
“Poin pentingnya adalah masyarakat mempunyai inisiasi untuk bagaimana membuat event di tingkat Desa-nya masing-masing dan ini sebenarnya upacara adat ucap syukur di lokasi yang namanya Selo Bale, dan saya rasa ini menjadi tempat wisata yang menarik,” ucap Wabup Arifin.
“Apalagi yang saya tunggu sebenarnya ini nanti ada simbolisasi membakar ini (ogoh-ogoh), sebagai bentuk bahwa biar sawah-sawah disini tidak ada hama, biar dijauhkan dari bala’ (musibah), nah itu kan menarik sekali sebenarnya kalau wisatawan disuguhi adat budaya yang seperti ini dan ini harus kita lestarikan,”pungkasnya. (Humas Setda/MR01)